Thursday, January 31, 2019

Ngentot dengan Tante Nita



Kejadian hubungan saya dengan Tante Nita sudah lewat hampir 1 bulan, dan selama itu pula kami tidak pernah lagi melakukan hubungan badan. Dalam pikiran saya, mungkin Tante Nita sudah menyadari kekhilafannya, dan saya juga harus bisa melupakan kejadian tersebut dan menganggap kalau kejadian itu tidak pernah terjadi.

Karena pada dasarnya saya juga merasa malu pada diri saya sendiri, tapi dilain pihak saya juga merasakan nikmatnya persetubuhan kami. Mungkin perasaan ini jugalah yang ada di dalam hati Tante Nita.

Seperti biasanya, saya kalau sedang bernafsu sering saya lampiaskan pada film porno dan tentu saja akan berakhir dengan onani. Kalau setiap habis menonton film porno, saya sering membayangkan sangat ingin menikmati tubuh Tante Nita kembali.

Pada suatu sore, ketika saya sedang menikmati film porno dan sedang dalam tahap sangat ingin melakukan hubungan seks, (mungkin seseorang kalau sekali sudah merasakan nikmatnya hubungan seks, akan sulit untuk melupakannya) tiba-tiba berdering telepon dan tentu saja membuatku terhentak seketika dan dengan sedikit mengomel saya bangkit dan menjawab teleponnya (pembaca dapat merasakan kalau kita sedang menikmati sesuatu, terus ada hal yang mengganggu).

Dengan berat saya menjawab, “Halo.., mau cari siapa..?”

Lalu terdengar suara seorang wanita, “Saya ingin mencari Endy, Endynya ada..?”

Dengan sedikit rasa ingin tahu, saya jawab, “Yah, saya Endy, disana siapa yach..?”

Kemudian terdengar suara yang agak genit tapi sangat merangsang, “Hayo.., sudah lupa yach sama saya, padahal belum juga satu bulan..!”

Hati saya langsung berdebar-debar, lalu saya bertanya kembali, “Disana Tante Nita yach..?”

Dan terdengar suara, “Emangnya kamu pikir sapa, sembarangan aja..!”

Lalu saya pun berkata, “Ada keperluan apa Tante..?”

Dengan pelan tetapi agak kesal, Tante Nita berkata, “Kamu kayak nggak tau aja, rumah tante lagi sepi 
nih, selain itu tante lagi pengen nih, kamu bisa khan nolongin tante..?”

Dengan sedikit jahil saya bertanya lagi, “Nolongin apa tante..?”

Tante Nita yang mungkin sudah kesal sekali, lalu berkata, “Kamu ini bodoh atau pura-pura bodoh sich, udah hampir satu bulan nich.. apa kamu nggak ingin kenikmatan kayak waktu itu..?”

Dalam hati, tentu saya saja saya sudah sangat berharap karena selain rangsangan dari film porno yang saya tonton, saya juga tidak merasa puas akan onani yang saya sering lakukan.

Lalu saya berkata, “Tante tunggu yach, saya segera kesana, paling cuman 10 menitan.”
Dan Tante Nita menjawab, “Yach udah.., cepatan yach, tante tunggu nih..!”

Dalam 10 menit, saya sudah tiba di rumah Tante Nita, dan ternyata Tante Nita sudah menunggu saya di depan rumahnya, terlihat Tante Nita memakai setelan piyama. Lalu kami pun masuk ke dalam rumah dengan nafas terengah-engah.

Saya berkata, “Tante ini bikin capek saya aja..!”

Dan dengan agak manja, Tante Nita berkata, “Masak gitu aja capek, tapi kamu juga dapat enaknya khan, kamu ini juga kok masih juga panggil tante, khan udah dibilang panggil aja dengan Nita, gimana sech..!”

Dengan tertunduk saya berkata, “Iya juga sech, saya lupa tante.. eh.. Nita maksud saya.”

Lalu saya masuk ke dapur dan mengambil minum. Tante Nita pun menyusul saya masuk ke dalam. Sesudah meminum habis air dalam gelas, saya segera menarik Tante Nita dan memeluknya. Dengan manja Tante Nita berusaha untuk melepaskan peluksan saya, tapi saya segera mendaratkan ciuman saya ke bibirnya. Tante Nita terlihat sangat menikmatinya dan mulai membalas ciuman saya dengan mengigit pelan lidah saya, tapi saya juga berusaha membalas ciumannya.

Kami berciuman hampir 3 menit, lalu saya melepaskan ciuman saya dan bertanya, “Nit, saya bole nanya nggak..?”

“Yach.., nanya aja, emang kenapa..? jawab Tante Nita.

Lalu saya berkata kembali, “Kalo bole tau, kamu pake celana dalam warna apa hari ini..?”

Dan Tante Nita berkata, “Eh kamu.. memalukan, masak nanya hal yang gituan..?”

Saya berkata lagi, “Masak nggak bole sich..?”

Tante Nita berkata, “Yach udah.., kamu lihat aja sendiri..!”

Lalu tangan saya mulai bergerilya di sekitar wilayah pinggang ke bawah dan dengan pelan saya mulai membuka celana piyama nya dan telihat kalau Tante Nita memakai CD warna putih dan terlihat bayangan kehitam-hitaman di sekitar lipatan kakinya.

Lalu Tante Nita berkata, “Nah udah tau khan, kok masih diam aja, kayak ngak pernah gituan aja..!”

Dengan tersenyum saya lalu mengendong Tante Nita segera menuju kamarnya.

Tante Nita berkata, “Kamu ini kok nggak sabaran sech..?”

Sampai di kamarnya, saya membaringkan Tante Nita ke ranjang dan segera membuka pakaian serta celana saya, sehingga saya hanya tinggal memakai CD. Sedangkan terlihat kalau kemaluan saya sudah menegang. Lalu saya segera mencium bibir Tante Nita, sedangkan tangan saya mulai aktif bekerja meremas payudara Tante Nita. Kemudian saya pun membuka baju Tante Nita, sehingga tampaklah payudara Tante Nita yang masih terbungkus oleh BH yang berwarna putih juga (dalam pikiranku mungkin BH dan CD Tante Nita adalah satu set, sehingga tampak sangat serasi).

Lalu tangan saya mulai bergerak ke belakang untuk mencari kait dan membuka BH-nya tante, tapi dengan tersenyum Tante Nita berkata, “Ini model baru Ndy.., kaitnya terletak di depan.”

Dan tangan Tante Nita sendiri yang melepaskan kait BH-nya, sehingga tampaklah oleh saya payudara Tante Nita yang masih kencang. Saya segera menenggelamkan wajah saya ke dalam payudaranya. 

Dengan gerakan meremas dan mulut saya menghisap putingnya, Tante Nita mulai terangsang, ini terlihat dari erangan Tante Nita.

“Uuh.. enak sekali.. terus Ndy.. ehmm..”

Lalu tangan saya mulai bergerak ke bawah, masuk ke dalam celananya dan mulai menyentuh bagian di sekitar selangkangannya, meskipun hanya dari luar celana dalamnya.

Lalu tante berkata dengan sedikit tertekan, “Ndy.. tante nggak tahan lagi nih..!”

Tanpa berpikir panjang lagi, saya segera melepaskan celana sekaligus CD Tante Nita, karena nafsu saya juga telah memuncak. Lalu terlihatlah kemaluan Tante Nita yang ditumbuhi bulu-bulu yang terawat dengan rapih.

Kepala saya segera turun dan segera menjilati kemaluan Tante Nita.

Terdengar Tante Nita menjerit, “Aduh Ndy.., nikmat sekali.. terus.. tante merasa nikmat terus Ndy.. uh.. uh.. ahh..”

Tiba-tiba tubuh Tante Nita mengejang dan pinggangnya terangkat ke atas. Saya mengetahui kalau Tante Nita sudah hampir mencapai klimaksnya, tapi saya segera menghentikan permainan saya, sehingga terlihat kalau Tante Nita sangat kecewa dan berkata, “Kamu kok gitu sech Ndy..!”

Saya berkata lagi, “Nit, nanti saya akan memberikan kenikmatan yang sebenarnya, tapi sekarang kamu harus meluruskan kembali dulu adik saya ini..!” sambil menunjukkan batang kemaluan saya yang sudah agak mengecil.

Saya bangkit dan segera mengarahkan kemaluan saya ke dalam mulut Tante Nita. Tante Nita nampaknya sangat liar dan segera melahap habis kemaluan saya, terlihat kalau kemaluan saya terbenam seluruhnya ke dalam mulut Tante Nita. Dengan gerakan menghisap Tante Nita berhasil membuat kemaluan saya sudah dalam keadaan siap tempur dan sudah dalam ukuran yang maksimum.

Lalu Tante Nita menyuruh saya untuk memasukkan kemaluan saya ke dalam kemaluannya, lalu saya bergerak turun dan tubuh saya menimpa tubuh Tante Nita. Saya mengarahkan kemaluan saya ke lubang kemaluan Tante Nita. Dengan pelan tapi pasti, saya mulai menekan kemaluan saya ke dalam lubang Tante Nita.

Karena sudah basah oleh ludah Tante Nita dan kemaluan Tante Nita sudah basah oleh cairan kemaluannya, sehingga memudahkan kemaluan saya menekan, meskipun masih terasa sakit di sekitar kepala kemaluan saya.

Tante Nita mulai menjerit dengan tertahan, “Aduh.. duh.. sakit.. Ndy.. teruskan.. uh.. ah.. ehm.. tapi nikmat sekali..!”

Karena ingin segera mencapai klimaksnya, saya pun segera membenamkan habis kemaluan saya dan terasa kenikmatan yang hebat baik saya maupun Tante Nita.

Kemudian saya segera melanjutkannya dengan gerakan naik turun, sedangkan Tante Nita berusaha mengimbangi permainan saya dengan gerakan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Dan sesudah 5 menit, kemudian Tante Nita menjerit dan kakinya mengunci pinggang saya, kemudian mulai menendang ke atas.

“Ndy.. saya sampai nih.. ah.. uh.. uh.. ehs.. nikmat sekali..!”desahnya menahan kenikmatan.
Sedangkan tangannya bergerak tidak karuan dan mencakar punggung saya, tapi saya sudah tidak mempedulikannya lagi dan terus memompa kemaluan saya ke dalam lubang surgawi Tante Nita.

Selang beberapa detik kemudian, saya merasa ada sesuatu yang akan meledak keluar, dan saya merasakan segera mencapai klimaks.

Lalu saya berkata, “Nita, tahan.., sebentar lagi saya segera keluar..!”

Saya mengerang, “Uuh.. uh.. enak sekali, sungguh enak sekali.”

5 detik kemudian, saya pun menghujani kemaluan Tante Nita dengan siraman air sperma saya dan saya merasakan adanya cairan hangat dalam kemaluan Tante Nita dan dinding kemaluan Tante Nita menjadi agak licin.

Saya tahu Tante Nita dan saya sudah mencapai orgasme bersamaan dan terdengar jeritan, “Uuh.. Ndy.. enak sekali.. tante sampai.. uh..!”

Setelah mencapai orgasme, saya jatuh tertidur di samping Tante Nita.
Tante Nita berkata, “Terima kasih Ndy.. tante puas sekali.., sudah lama tante nggak merasa puas seperti ini..!”

Lalu saya tersenyum dan berkata, “Saya juga puas tante, kemaluan tante nikmat sekali, sungguh saya puas Nit..!”

Kemudian kami pun saling berpelukan dan berciuman kembali.

Setelah hampir setengah jam beristirahat, kami mengulangi kembali permainan seks kami, hanya kali ini Tante Nita berada di atas, sedangkan saya di bawah. Permainan ini hanya berlangsung sekitar 5 menit, karena kami masing-masing sudah lelah pada permainan yang pertama, sehingga pada permainan kedua ini kami merasa tidak senikmat permainan pertama. Setelah lelah dan tertidur, tidak sadar hari sudah sore, maka segera saya membersihkan diri dan ingin segera pulang ke rumah. Tante Nita mengantar saya sampai ke pintu rumahnya.

Dia berkata, “Endy.., tante puas hari ini..!”

Saya berkata membalasnya, “Saya juga tante, tante hebat sekali..!” Agen Togel

Dengan tersipu, Tante Nita berkata, “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi..?”

Saya menjawab, “Iya Nita, saya akan dengan senang hati melayanimu, soalnya kamu hebat sech..! Saya suka deh ama kamu..”

Tante Nita berkata lagi, “Iya, kalo kamu ingin, kamu bisa kok telepon tante, nanti kita bisa cari tempat yang aman, soalnya tante juga malu khan kalo tiap hari tante aja yang minta..!”

Lalu saya berkata lagi, “Iya dech tante.., nanti kalo saya pengen, tante harus siap loh..!”

Dengan senyuman, Tante Nita menganggukkan kepalanya.

Saya kembali memeluk Tante Nita dan menciumnya, sedangkan tangan saya bergerak ke arah selangkangannya dan menggosoknya.

Tapi Tante Nita berkata, “Udah donk Ndy.. Tante malu nih digituin terus..!”

Tapi saya terus saja memainkan kemaluan Tante Nita dan berkata, “Malu apanya tante, saya juga udah pernah lihat ama menikmati seluruh tubuh tante kok, tante juga suka khan..?”

Sambil tertunduk, Tante Nita berkata, “Aah.. udahlah.. lain kali aja deh, saya janji pasti akan terus memberi kenikmatan yang lebih ama kamu, udah dech yang lainnya udah mo pulang tuh..! (maksudnya keluarga Tante Nita) Kamu harus segera balik tuh..!”

Lalu saya mengiyakannya dan segera melepas ciuman dan pelukan serta tangan saya dari selangkangan Tante Nita.

Hubungan kami berlansung lama dan hampir 2 tahun. Kami selalu berhubungan dengan diam-diam dan saya selalu puas denga permainan Tante Nita. Sedangkan Tante Nita juga sebaliknya merasa puas akan permainan kami, tapi kami selalu melakukan hubungan seks dengan cara-cara yang tradisional dan tidak pernah mencoba gaya-gaya yang agak berani, seperti gaya anjing, 69 ataupun yang lainnya.

Belakangan ini, dari cerita Tante Nita, saya tahu kalau suaminya (papa teman saya) mempunyai istri simpanan di luar, sehingga Tante Nita merasa sering ditinggalkan dan kebutuhan batinnya tidak pernah tercukupi.

Setelah hubungan yang begitu lama, saya mulai merasakan kalau saya menyukai Tante Nita, tapi saya tidak tahu apakah saya mencintainya atau hanya perasaan karena kami sering berhubungan intim.

Pernah sekali saya mengutarakannya, tapi Tante Nita memberi penjelasan, “Kamu ini hanya terbawa perasaan, diantara kita memang ada rasa suka, tapi tidak pernah saling mencintai, kita hanya membutuhkan masing-masing untuk memuaskan kebutuhan kita..!”

Dan saya mulai mengerti kalau hubungan ini tidak akan berlangsung lama. Setelah saya melanjutkan pendidikan saya di luar kota, saya mulai jarang kembali ke kampung halaman saya. Tetapi saat saya kembali, saya dan Tante Nita selalu mencari kesempatan untuk melakukan hubungan seks kami.

Ngentot Anak Ibu Kost



Kost-an ku terletak agak jauh dari keramaian, rumahnya besar dan aku satu-satunya anak kost,alasan ibu kost waktu itu biar ada yang “jaga” rumah,soalnya ibu dan bapak kost sering pergi.

Halaman belakangnya luas ditanami rumput Jepang.Suatu saat,ibu kost mengajakku menjemput anaknya,katanya dia kuliah di Trisakti,aku ke stasiun untuk menjemputnya,alangkah terkejutnya aku,ternyata ia seorang wanita yang menggairahkan, cantik,tingginya sekitar 170,berkulit kuning langsat,padat,dan dadanya kencang,mungkin ukurannya 36-entah itu A ataupun B.Namanya Vina,ia berumur 23 tahun,beda 3 tahun (waktu itu aku 20 tahun,sekarang 21) denganku.

Dua hari kemudian,pagi-pagi Ibu kost dan suaminya pergi ke rumah saudaranya yang ada di Semarang.  
Sore hari(pukul 17.30)itu Vina tampak santai dengan kaus oblong dan jeans biru pendek ketat selutut,aku baru pulang dari ujian midsemester.Vina menegurku,wahhh…baru pulang yah ian,capek yah abis ujian,perlu penyegaran nih, ujarnya sambil tersenyum penuh arti.Iya Vin,ngapain yah? tanyaku,pinjam film yuk.

Akupun mengiyakan dan mengantarkannya ke Rental VCD dekat rumah,tak kusangka ia meminjam film Semi-XXX,dia bilang kalau film full tidak mempunyai seni. Aku waktu itu agak malas menonton,aku masuk kamar dan langsung tidur-tiduran,sementara itu dia nonton.Tak lama kudengar suara rintihan,aku kaget,suara apa ini??.

Aku keluar perlahan,kulihat kepala Vina bergerak ke kanan ke kiri sambil mengerang,shhhhh hahhhhh,ehmmm gerakannya indah sekali.Kudekati ia,ternyata ia sedang merangnsang klitorisnya,wow,klitorisnya merah dan membuat air liurku menetes,kutegur ia,

Vin,sedang apa kamu ?? Agen Togel

DIa terkejut,ehh iannn,ehmm nggak,aku lagi gatel aja nih sambil tersenyum.Mau kubantu Vin ?

ehmm boleh kalo nggak ngerepotin,katanya sambil menghisap jari telunjuknya,woowwww aku semakin terangsang dengan gayanya itu. Aku pun jongkok dan lalu mulai memainkan jariku di daerah “sebesar kacang” 

itu,dia mulai kelojotan,vaginanya mulai dibasahi cairan yang baunya menggairahkan,shhhhhh, terus iann…terusss uhmmm sedap,katanya sambil meremas peyudaranya sendiri, aku tak tahan,lalu aku mulai mengaktifkan mulutku,kujilat perlahan memeknya,perlahan,kucium,kuhisap,dan sesekali kuhembuskan hawa hangat ke memeknya,pelan dan lalu kencang,ouuughhhh…ahhhhh ia..annnn shhssss ouchhhh.

Kedua tanganku kususupkan ke dalam kausnya,kuremas payudaranya,ehmmm masih kencang.Dia lalu membuka kausnya sendiri,aku lalu membuka celana jeansnya itu.Tinggallah ia memakai bra dan celana dalam yang mulai lembab karena cairan vaginanya.

Kucium perutnya,perlahan ke bagian dada,aku benamkaan wajahku ke belahan dadanya,kuciumi dadanya yang melingkar, bra-nya kulepas dengan gigitan di talinya,sambil tanganku melepas ikatan bagian belakang.

WOwww…payudaranya indah,bundar,belum kendor,berwarna pink,kucium lembut payudaranya itu,mulutku membentuk huruf O,kujilat putingnya,perlahan,makin lama makin cepat,kuhisap.Oughhh erangnya,ahhhh ian geliii,dadanya pun semakin dimajukan,membuatku agak kesulitan bernafas.

Aku merasakan putingnya mengkerut/mengeras,diam-diam tanganku kumasukkan ke vaginanya,kuraba klitorisnya memakai jari tengahku,oughhhhhh ahhhh shhhssss ehhhhmmm nimat ian…ah ah ahhhhhhhhhh.Wajahnya memerah menahan nafsu,dengan ganas ia membuka celanaku,woooww tegang yah,punyamu kerasss ian,lalu ia mulai mengocok dan menghisap penisku,ehhmmm nikmatt,lidahnya ia mainkan di kepala penisku,buah pelirku pun tak luput dimainkannya. 

Vina sayang,kita main di luar yok.Dimana?kata Vina,itu lho di halaman belakang,kataku.Sore itu sudah pukul 18.30,lampu taman belakang kunyalakan,Vina langsung berbaring di rumput,aku menghampirinya,kucium bibirnya,lalu ia minta penisku mulai dimasukkan,kumasukkan perlahan,oughhh iannnn ehmmm enak..lalu amblaslah penisku,kukocok dia perlahan lalu semakin lama semakin cepat..oughh ahh ahhha shhhssss uhhh fuck meeeeee damn you…ehmm ahh ahhhh ooooohhhhh greatttttt…mulutnya mulai meracau dan tak bisa diam, aku semakin terangsang,irama tusukanku semakin menjadi jadi,ia mulai seperti orang marah menahan nafsu.

Aku menyuruh ia bergaya seperti anjing,kutusuk dia dari belakang,kutepuk pantatnya,tangan satuku meremas payudaranya yang menggantung indah..ouuhhhh iannnnnnn your dick is so biggggg ehmmm,terruss terusss jangan berhentiii katanya,aku mau orgasmeee, penisku semakin memburu,lalu ia mengerang panjang ooooohhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhh shhsss ah ah aha ahhh hhhhhhhaaaaaa ouchhhhh kuremas kedua payudaranya dengan lembut,penisku seperti disiram air hangat,pertanda dia sudah orgasme.Penisku ku keluarmasukkan dengan perlahan,lalu kulepas dari vaginanya,ia langsung berbalik dan menciumku,ehmmm,enak iaann.

Makasihh ya,sekarang giliran kamu yang harus orgasme,senyumnya. Penisku mulai dikocok dan dihisap silih berganti,aku pun meminta ia tiduran menyamping,aku menusuk vaginanya dari belakang dengan posisi menyamping juga,kaki kanannya kuangkat,dan kutahan dengan kaki kananku,aku mulai men-dribelnya,karena tak tahan aku langsung tancap gas,ohhh nikmat sekali vaginamu viinnnn,aku tak tahan vin.

Vina pun memainkan vaginanya sedemikian rupa, seperti menjepit penisku,aku tak tahan terus kukocok ahhhhhh ughhh vina mulai meracau lagi, ahhh iann shhhssss dan you,ehhhhhhmmmmm oughhhhh,lalu aku pun ganti posisi,aku dibawah vina diatas,aku meremas payudaranya,ia pun dengan cepat mulai men-dribel aku,ah ahghhhhhh oughh vina mau orgasme nih iannnn,kurasakan lagi penisku disembur lahar putih itu,aku semakin tak tahan,aku seperti mau meledak rasanya, ia memperlambat iramanya,tapi penisku terus kuhujamkan dengan cara mengangkat pantatku,vina lalu mengerti kalau aku mau ejakulasi,ia mulai mempercepat gerakannya,lalu secara mengejutkan ia melepas vaginanya,dan langsung digantikan dengan mulutnya ahhhggg vina sayang aku mau keluar nih,irama mulut dan tangannya pun semakin dipercepat,lalu aku ejakulasi,

Vina langsung menghisap setengah penisku,sementara setengahnya lagi ia kocok pakai tangan,ohhhhh ejakulasi yang sempurna,aku heran air maniku sama sekali tak tumpah,rupanya vina menahannya di mulutnya, ia menciumku lalu setengah dari air maniku diberikan kepadaku,aku kaget,air maniku kutelan sendiri,sementara setengahnya lagi ia telan. Aku bercinta dengannya 2 kali lagi malam itu,di tangga rumah, dan di ranjang tempat tidurnya,kami semalaman telanjang di dalam rumah,makan pun telanjang.Aku senang sekali malam itu,aku tidur dengannya berselimutkan selimut hangat dan telanjang !!!

Sunday, January 27, 2019

Aku Berikan Hadiah Istimewa Untuk Adikku


Ketika Wulan pulang dari sekolah, dia pun memberikan selembar surat dari sekolahnya dan aq pun langsung membacanya ternyata surat pengambilan rapot Wulan untuk naik ke kelas XII

“Abang bisa ke sekolah nggak? Ambil Rapot Wulan”

“Ahh males kamu aja sendiri”

“Ih abang gimana sih ngambil rapotnya harus sama orang tua nggak boleh sendiri”

“Ooo gitu ya, ya udah deh nanti aq ke sekolah, oh iya kalau nilai kamu bagus aq bakal ngasih hadiah kamu”

“Apa Bang hadianya?”

“Rahasia dong liat aja nanti weeee….” aq pun sambil menggodanya, memang dari awal aq mendurinya aq ingin sekali membelikan dia vibrator kecil untuk dia masturbasi sendiri ketika dia sedang horny dan aq tdk dapat melayaninya, aq pun mencari di sebuah toko online aq menemukannya dengan harga yg cukup murah.

Hari pembagian rapot pun tiba, aq pun bergegas menuju sekolah Wulan, Wulan pun mengenakan seragam sekolah biasanya setelan putih abu-abu yg sangat ketat apa lagi roknya yg sangat ketat, kelihatan nya dia tdk mengenakan G-stringnya lagi karena terlihat jelas di pantatnya jiplakan CD yg membuatku jadi terangsang lagi.

“Sini ikutin aq ke kelasku”
“Iyaa jalan duluan sana”

Wulan pun berjalan di depanku sungguh membuatku menjadi terangsang dengan caranya dia berjalan ingin sekali rasanya meremasnya karena semoknya

“Disini nih bang kelasku langsung masuk aja”

Aq pun langsung masuk ke kelasnya dan berbincang-bincang dengan wali kelasnya.

“Iya ini siapanya Wulan ya?”

“Oh saya abangnya Wulan pak karena orang tua saya ada dinas ke luar kota jadi saya yg mewakilinya”

“Ohh sudah baiklah, mas nilai Wulan cukup bagus kan dan tdk ada yg di bawah kkm jadi Wulan mendapatkan rangking tiga di kelasnya”

“Ohh begitu ya pak? hebat sekali dia pak, terima kasih banyak pak”

Aq pun keluar dari kelas Wulan sambil tersenyum kepada Wulan.

“Bagus juga ya nilai kamu rangking 3 di kelas jadi nih aq kasih hadiah, tapi hadianya di rumah aja ya”

“Iya dong siapa dulu Wulan gitu hehehe”

“Eh kamar mandinya sebelah mana ya?”

“Sini bang ikutin aq”

Aq pun mengikuti Wulan menuju kamar mandi, di situ sangat sepi dan sangat tertutup jadi aq berniat mencoba bersama Wulan di kamar mandi itu.

“Ehh sini ikutan masuk”

“Ihh ngapain sih ada ada aja kamu ahh”

“Yeee mau dikasih hadiah nggak?

“Mmmm yau dah deh”

Aq pun masuk ke kamar mandi berdua aq menyalakan kran untuk menyamarkan suara desahannya nanti.

“Kamu nungging ya Wul pegangan bak mandi”

“Ihh mau ngapain sih bang ada ada aja kamu mah”

“Ihh banyak omong buruan nungging kamu”

Wulan pun menuruti perintahku dan aq mulai meremas-remas pantat semoknya dan sesekali menarik tali CD nya.

“Ihh nakalnya abangku ini emhh… ah..”

Aq pun menyingkapkan rok nya ke atas, terlihatlah CD merah yg sangat harum baunya membuatku semakin tak tahan lagi, aq pun melorotkan celanaku dan CD Wulan, perlahan-lahan aq menusukkan batang penisku yg sudah tegang mengeras ke lubang anusnya, aq berenncana ingin menganalnya dan mengeluarkan pejuhku di dalam lubang anusnya.

Slhebb.. pokk.. pokk.. pokk.. ceplokk.. ceplokk”

Aq mengocoknya dengan pelan dan dia mengerang pelan kenikmatan.

“Aghh ohh nikmat bangg.. ohh.. ohh”

Saking nikmatnya tangan Wulan mencengkram bak mandi dengan kencang

Aq mengocok dengan kencang dan terus menerus mengikuti iramanya
Ku angkat kaki kirinya sambil mengocoknya dengan kencang

“Ohhh Wulannn… abang mau keluaarrrr… oohhhh”

“Keluarin di luar aja bang jangan di dalemm”

Aq tak memperdulikan perkataanya,

“Oghhh Wullll oohhhh… aq kkelu…aarrrr…”

Wulan beruasaha menarik pantatnya tetapi aq terus menahanya dan akhirnya,

“Crett.. crett.. crett.. oohhhh Wulan keluar di dalem anus kamu nih”

“Ihh abang mah nanti Wulan hamil nggak?

“Nggak bakal hamil kok kan nggak nyambung ke memek”

“Ya udah deh Bang tadi bener-bener nikmat Bang jadi kepengen lagi”

“Nanti lagi di rumah kan hadiahnya belum”

Lubang anus Wulan pun basah dengan pejuhku karena aq menyemburkan spermaku sangat banyak hingga membanjiri anusnya.

Wulan pun langsung menaikkan CD merahnya tetapi aq iseng menahannya

“Eit tantangan kedua kamu nggak boleh pakai CD sampai rumah ya”

“Ihh gimanah sih Bang malu atuh ih”

“Eit mau hadiahnya nggak?

“Ihh iya deh Bang”

Aq dan Wulan pun keluar dari kamar mandi, dan untungnya tdk ada siapa-siapa di luar, Wulan pun berjalan di depanku terlihat rok nya basah karena spermaku tembus di rok nya, aq pun melihatnya sambil tertawa sambil aq memegangi CD nya.

Singkat cerita, setibanya di rumah aq langsung menuju kamar mandi dan mengambil bungkusan yg berisikan vibrator untuk Wulan, setelah itu aq menuju kamar Wulan dan masuk…

“Tereeetttttt… ini hadiahnya yg udah abang janjiin kemarin”

“Hmm.. apa itu isinya Bang?”

“Coba aja buka sendiri”

Wulan pun langsung membuka bungkusan itu dan dia sontak kaget karena isi bungkusan itu adalah sex toys dengan tampang polosnya dia bertanya?

“Ini apaan sih Bang? bentuknya kok aneh gini?”

“Itu namanya vibrator Wulan, kalau kamu lagi bete terus memek kamu gatel bisa pakai itu rasanya nikmat kok”

“Ihh abang bukannya beli apa gitu malah beli ginian tapi nggak papa deh makasih ya abangku yg cabul”

Aq pun bergegas menuju ruang tamu untuk menonton tv lagi.

Ketika malam tiba aq samar-samar mendengar suara aneh seperti suara desahan dari kamar Wulan aq pun mendengarkannya dari pintu, aq pun membuka pintu dan mengintipnya,, dan ternyata Wulan lagi phone sex sama temenya dengan memakai vibrator yg di masukkan ke lubang memeknya.

“Emmhh ohhh Robb aq mau keluar ohh.. ohh.. ohh…”

“Hayooo kamu lagi ngapain”

Dengan sontak dia terkejut dan teburu-buru mencabut vibrator yg masih ada di lubang memeknya.

“Ihh abang mah bukan ketuk pintu dulu kalau mau masuk kamarku”

“Udahh nggak papa, kan wajar kali buat apa kalau abang kasih kamu itu tapi buat pajangan aja”

“Hihihihi iya Bang, mmm Bang memek aq gatel banget nih”

“Mau diapain memekmu? mau di mainin sama abang? hehe”

“Mmm coba Bang kalau abang bisa hehehe”

Wulan pun langsung terlentang sambil mengangkangkan kedua kakinya dan aq pun perlahan-lahan memasukkan vibrator itu ke lubang memek Wulan, terlihat ekspresi wajahnya yg memerah dan berkeringat itu dengan desahan yg mambuatku horny.

“Emhh ohhh teruss bang nikmat”

Aq pun menempelkan vibrator itu ke klitnya”

“Emhh ohh.. ohhhh.. aa.. bang.. nikmat banget… aq mmauu… keluaarrr… oohhhh..”

Tak lama kemudian pun cairan kenikmatannya meleleh keluar dan dia pun terbaring lemas, aq langsung melepas celanaku dan terpampanglah batang penisku yg sudah tegang mengeras, wulan pun melepas tangtopnya dan dia mengenakan bh untuk ibu menyusui yg cupnya bisa di buka, dia membuka cupnya dan memegang batang penisku dan kepala penisku di tempel dan di usap-usap oleh puting susunya yg masih menguncup, ohh sungguh kenikmatan yg luar biasa.

Dia hanya tersenyum melihat ekspresiku yg sedang kenikmatan, sekarang dia menyelipkan batang penisku di tengah-tengah toketnya dan mulai mengocoknya dengan toketnya, supaya penisku licin dan mudah di kocok dia pun meludahi penisku dan lubang penisku di jilat dan di putar-putar oleh lidahnya aq pun hanya terbaring dan menikmati permainanya. Dia terus mengocok penisku dengan toketnya rasanya sudah tak tahan ingin keluar,

“Oghh Wulannn.. aa.. bangg.. mau keluarr…”

Dia pun mempercepat kocokkannya dengan toketnya dan tak lama kemudian aq pun keluar dan pejuhku membanjiri toket, puting susu, wajah sampai ke rambutnya dia hanya tersenyum, dia menghisap pejuhku sampai bersih, dan aq pun terbaring lemas dan dia masih memainkan penisku yg sudah loyo dia memukul-mukulkan penisku ke wajah dan lidahnya.

Hampir setiap hari aq melakukan semua hal yg tdk pantas untuk dilakukan oleh sodara seperti kakak adik sepertiku tetapi aq dan Wulan selalu menikmatinya.

Di suatu hari Wulan minta ijin padaku untuk menonton pertandingan futsal di gor antara sekolahnya melawan SMA yg terkenal di jakarta. Agen Togel

“Bang aq boleh nonton futsal ya besok?

“Nonton sama siapa kamu?”

“Sendiri sih bang hehehe”

“Ya udah besok nontonya sama abang aja ya”

Dia pun bergegas ke dapur menuju kulkas untuk mengambil es cream, dia duduk di depanku sambil mengemut es creamnya, aq membayangkan yg nggak-nggak, karena es cream yg di emut Wulan bentuknya spserti batang penis yg besar dan hitam dia mengemutnya seperti ngeblowjob penis orang negro yg memiliki batang penis hitam dan besar, aq pun hanya menelan ludah melihatnya,

“Ihh biasa aja kali ngeliatnya, mau kan?”

“Hehe iya mau”

“Nih bang”

“Bukan mau sama es creamnya tapi mau ehm”

“Mmm apa sih bang?”

“Mmm pengen di emut-emut sama kamu hehehe”

“Ihh mulai deh otak ngeresnya udah nggak tahan ya?”

Wulan pun beranjak menuju dapur untuk mengambil sesuatu yg aq pun tak tau apa yg ingin diambilnya

“Wulan kamu ngapain sih?”

Dia pun kembali ke ruang tamu sambil membawa selai roti rasa coklat, tiba-tiba dia memaksaku untuk merebah.

“Eh ini mau ngapain sih”

“Udah burut aja, mau nggak?”

“Iyaa deh mau hehehehe”

Wulan dengan buasnya langsung membuka celanaku dan terlihatlah batang penisku yg besar tetapi belum begitu tegang, dia mengelus batang penisku hingga tegang mengeras, dia membuka selai coklat itu dan melumurkan di batang penisku

Hmmm es creamnya lebih besar nih nggak habis-habis lagi”

Wulan menjilati batang penisku yg sudah dilumuri selai coklat dan sesekali mengulumnya dengan lembut, mulut Wulan pun belepotan dengan selai coklat, emmm sungguh nikmat sekali hisapan dan kuluman adikku ini sungguh beruntungnya aq ini memilikki adik sepertinya

“Emuhhh ohhh slruppp ohhh emhhh nikmat banget bang ohhh”

Aq pun terbawa suasana dan tak terasa aq mau keluar,

“Oohhh Lan abang… mauu.. keluarrr oohhh”

Wulan pun semakin cepat memaju mundurkan kepalanya sambil menjilati selai coklat yg ada di batang penisku, oohhh sungguh nikmat luar biasa.

“Oohhh abang keluaarrr Wulaannn eehhh.. ogghhhhh”

Pejuhku pun nyembur di dalam mulut Wulan dan sekarang pipinya penuh dengan coklat dan peju kun pun berbaring dan Wulan pun berbaring disampingku dan kami pun tertidur aq tidur dengan posisi tdk mengenakan celana.

Di pagi harinya aq bangun dan melihat wajah Wulan berantakan dengansisa pejuh dan coklat di pipinya, aq pun berniat onani dan meyemburkan pejuhku ke wajahnya, tujuanya untuk membangunkannya, kukocok penisku sambil ku tempelkan penisku di pipinya, hampir 10 menit aq mengocok penisku dan akhirnya aq tak tahan lagi aq pun ngecrot dan pejuhku ngecrot ke wajahnya sampai rambutnya.

“Ihh apaan nih hujan bukan? kok airnya lengket banget ya bau anyir lagi”

“Bangun bangun katanya mau nonton pertandingan futsal”

“Ihh pasti kerjaan kamu nih bang pejuh di kemukain pas lagi tidur iseng banget sih bang””

“Biar kamu bangun, sana buruan mandi”

“Sebentar ya aq mandi dulu, kamu manasin motor dulu sana”

Aq pun bergegas untuk memanasi motorku sambil minum kopi di luar.

“Ayo bang berangkat”

Aq pun bengong melihat pakaianya dia memakai rok pendek di atas lutut warna hitam dan sangat ketat dengan memakai kemeja yg kancing atasnya terbuka sehingga terlihat belahan toketnya.

“Kenapa bengong bang? ayo buruan berangkat”

“Eh iya iya ini mau berangkat, yukkk”

Seampainya di gor Wulan pun berkumpul dgn teman-temannya aq pun hanya melihat Wulan dan teman-temannya, uhh temanya sangat menggoda sekali dengan setelan rok pendek terlihat pahanya yg putih mulus.

“Eh udah mau mulai nih pertandinganya masuk yuk”

Seru sekali pertandinganya dan tiba-tiba di pertengahan pertandingan Wulan mengajakku ke kamar mandi.

“Eh Bang anterin Wulan ke kamar mandi”

“Ohh ayuk atuh”

Aq dan Wulan menuju kamar mandi yg berada di belakang gor, kamar mandinya tertutup, dan tdk ada tanda toilet pria dan wanita.

Aq menunggunya di depan kamar mandi dan akhirnya Wulan pun keluar

“Eh Wulan aq juga mau ke dalem”

“Ya udah sana bang buruan”

Aq pun menarik tangan Wulan mengajak Wulan masuk ke kamar mandi.

“Ihh ngapain sih bang”

Aq langsung menyuruh Wulan nungging dan kusingkapkan rok nya dan kupelorotkan CDnya aq membuka kran air supaya tak terdengar dari luar, aq menyuruh Wulan untuk menggigit CD nya supaya meredam desahannya nanti.

“Emm ahhh bang anal aja ya kalau nungging mah ahh aq lagi mens”

Aq pun menusukkan batang penisku ke lubang anusnya dia pun tiba-tiba berteriak.

“Aahh aw pelan bangg ohh emmhhh…”

Wulan pun menggigit CD nya dan dia mendesah-desah kecil

Emhh ehhh eemhhh”

Tiba-tiba ada suara ramai-ramai dari luar aq pun menghentikan kocokkanku.

Orang yg di luar pun mengetuk pintu kamar mandi

“Ada orangnya nggak?

“Ada, masih lama ke kamar mandi sebelah aja”

Aq pun menunggu orang sebelah keluar dari kamar mandi, penisku sudah berdenyut denyut di dalam lubang anusnya Wulan, dan akhirnya orangnya keluar dan suasana sepi, aq melanjutkan kocokkannya ohh sungguh nikmat sekali.

“Emhh Lan abang mau keluar ohhh”

“Keluarin di dalam aja bang ohh.. ohh.. emhhh”

Aahh akhirnya aq keluar di dalam lubang anusnya, pejuhku sampai menetes ke lantai saking banyaknya yg keluar, Wulan dan aq pun menarik nafas, Wulan langsung mengenakan CD nya dan pembalut nya lagi, kami keluar satu persatu dari kamar mandi sehingga tdk ada orang yg curiga.

Ternyata pertandingan futsalnya sudah selesai Wulan berkumpul dengan teman-temanya.

“Eh Lan kemana aja kamu tadi nggak ada”

“Iya nih Rin aq habis dari kamar mandi aq tadi makan pedes perut aq sakit banget”

“Owh gitu Lan ya udah yuk ke tempat kost aq sama Silvy, Lina, Fitri, ajakin juga tuh abang kamu Lan”

“Ayokk cusss”

“Bang ke tempat kost teman aq dulu yuk banyak cewek loh cowoknya cuma abang sendiri

“Wah iya Lan? Ayo atuh kita berangkat”

Aku dan teman Wulan bergegas menuju tempat kost Ririn di daerah dekat rumahku.

Saturday, January 26, 2019

Aku Di Kentot Karena Utang Suamiku


Ratna adalah seorang wanita muda beranak satu berusia 25 tahun yang memiliki wajah manis, dengan bentuk tubuhnya yang begitu semok, pantatnya yang bohay membulat membuat siapapun lelaki yang melihatnya akan berdecak kagum. Ditambah lagi dengan buah dadanya yang membusung ukuran 34B dan sangat montok itu, semakin menambah keseksiannya benar benar menggiurkan, setiap mata lelaki.

Ratna bekerja pada satu instansi pemerintah didaerah Sudirman, sebagai seorang analis yang ramah iapun sangatlah disukai oleh teman teman sekantornya. Sehari hari Ratna berangkat bekerja dari rumahnya didaerah Ciledug menggunakan angkutan umum, dengan kebiasaannya yang selalu memakai pakaian ketat semakin membuat lekukkan tubuh seksinya tampak begitu jelas, dan mengundang banyak pandangan nakal dari para lelaki yang melihatnya.

Seperti pagi itu diangkutan yang cukup padat penumpang Ratna berdiri berdesakkan diantara para penumpang, Ratna yang pagi itu memakai pakaian ketat dengan span yang diatas lutut begitu menggoda setiap lelaki yang berdiri didekatnya, untuk merapatkan tubuhnya ketubuh Ratna yang sangat seksi dan montok itu.

Saat itu ada seorang laki laki yang berdiri tepat dibelakang Ratna, dengan perlahan mulai merapatkan tubuh depannya kebagian belakang tubuh Ratna, dengan memanfaatkan goncangan mobil angkutan yang sesekali terguncang itu, laki laki itu mulai menempelkan batang penisnya yang masih tertutup celana ke pantat Ratna. Laki laki yang disebelahnya pun tidak mau kalah dengan kalakuan temannya, iapun mulai dengan menempelkan telapak tangannya dipermukaan pantat Ratna yang yang begitu membulat seksi terbalut rok spannya yang begitu ketat menyiplak dipantatnya.

Ratna yang diperlakukan seperti itu tidak menyadarinya, ia masih asik bergantungan dengan tangan satunya sedang memainkan tombol tombol blackberrynya. Begitulah keseharian yang sering terjadi terhadap Ratna, ada saja lelaki yang mencuri curi kesempatan dalam kesempitan.

Tidak seperti biasanya hari itu Ratna begitu pusing dengan keadaan suaminya yang terlibat banyak hutang, akibat kebiasaan suaminya yang sering berhura hura dan hidup royal. Sementara tabungan Ratna sudah habis dipakai untuk bayar ini dan itu, sesampainya dikantor Ratna menghadap pimpinannya untuk meminjam uang, untuk melunasi hutang suaminya kepada seorang rentenir.

Ratna mengetuk pintu ruangan pimpinannya itu, dan terdengar suara dari seorang laki laki yang mempersilahkannya untuk masuk. Pak Broto adalah pimpinan dimana Ratna adalah salah seorang anak buah di unitnya, dan hari itu Ratna datang dan mengutarakan maksudnya untuk mendapat pinjaman uang.

Dengan mata nakalnya Pak Broto menyisir tubuh Ratna dari atas sampai kebawah, ratna menjadi risih mendapati hal ini, lalu dengan perlahan iapun mulai mengutarakan maksudnya.

“…maaf Pak maksud dan tujuan saya menghadap, adalah ingin meminta bantuan kepada Bapak untuk meminjamkan saya uang lima juta Pak…” kata Ratna dengan nada berat.

“…boleh saja Bapak kasih, asal kamu mau menerima persyaratannya…!” kata Pak Broto mulai dengan akal bulusnya.

“…persyaratan apa Pak, saya tidak mengerti…?” sambung Ratna.

“…asal kamu mau pacaran sama Bapak sehari…saja…pasti Bapak kasih apa yang kamu mau…gimana…?” kata Pak Broto dengan berbisik didepan wajah Ratna.

Ratna begitu kaget dengan apa yang baru didengarnya, lalu iapun tertunduk tidak berani menatap mata atasannya itu, dan iapun teringat akan desakkan dan ancaman rentenir yang kemarin datang kerumahnya, lalu dengan pelan iapun berkata lagi.

“…kalau memang Bapak mau begitu saya terima Pak, asalkan saya diberi pinjaman…” dengan berat hati Ratna menyetujui keinginan atasannya itu.

Pak Broto begitu girang dan tidak menyangka Ratna akan semudah itu menerima persyaratan darinya. Lalu iapun mengeluarkan sejumlah uang dari lacinya, dan memberikannya kepada Ratna.

“…ini uangnya lima juta dan kamu harus menuruti apa saja yang saya mau…!” katanya seraya menyerahkan uang ketangan Ratna.

Ratna segera memasukan uang itu kedalam tasnya, sementara Pak Broto pergi mengunci pintu ruangannya, dan segera menghampiri Ratna. Ratna tidak kuasa menolak ketika tangan Pak Broto memeluk tubuhnya dari belakang, dan mulai menyapu tengkuk dan leher jenjangnya dengan mulut dan lidahnya. Pak Broto yang sudah sekian lama begitu memendam hasrat terhadap Ratna kemudian tidak menyia nyiakan kesempatan langka tersebut, dengan penuh nafsu iapun mulai menggesek gesekkan batang penisnya dibelahan pantat Ratna yang terbalut rok ketatnya.

“…oohh Ratna kamu begitu menggairahkan, tubuhmu begitu seksi sssshhh…aaahh…” racau Pak Broto ditelinga Ratna.

Lalu mulai tangan Pak Broto meremas remas buah dada montok Ratna, dan mulai membuka satu persatu kancing blousnya. Tubuh Ratna sampai terguncang guncang menerima desakkan dan gesekkan liar penis Pak Broto dipantatnya, kini Pak broto membalikkan tubuh Ratna kehadapannya.

Dengan memegang kepala Ratna Pak Broto kemudian melumat bibir tipis Ratna, kemudian tangannya mulai menurunkan tali kutang dipundak Ratna. Ratna sudah setengah telanjang dengan buah dadanya yang montok itu menggantunng membuat Pak Broto yang tidak sabar segera mencaplok dan mengenyoti puting susunya dengan penuh nafsu.

“…ssshhh…” Ratna mulai mendesis menerima kenyotan mulut Pak Broto.

Pak Broto kemudian menarik Ratna dan membaringkannya diatas sofa, lalu mulai menjilati paha mulus Ratna, dan kemudian dengan tergesa segera menarik turun celana dalamnya. Ratna hanya pasrah ketika Pak Broto mulai membuka celananya, dan kemudian menuntun batang kontolnya kearah vaginanya.

Vagina Ratna yang sudah basah itu dengan mudah dapat dimasuki kontol Pak Broto, dan dengan tergesa kemudian Pak Broto mulai menggenjot vagina Ratna.

“…aaahh…ooohhh…ssshhh…memekmu legit Rat…!” racaunya.

Ratna hanya bisa pasrah dan menitikkan airmatanya, menerima hujaman dan genjotan batang kontol atasannya itu. Hingga akhirnya Pak Broto menyemburkan spermanya didalam rahim Ratna, dan hari itu runtuhlah sudah kesucian dirinya, dia harus menjadi tumbal akibat perbuatan suaminya. Pak Broto sangat puas telah berhasil mencicipi tubuh seksi dan montok Ratna, yang sudah sekian lama diidamkannya itu.

Ratna kembali kemeja kerjanya, dan hari itu iapun menjadi kewalahan akibat banyaknya pekerjaan yang menumpuk dimejanya, karena tadi harus melayani atasannya. Hari itupun Ratna harus pulang sedikit lebih malam dari biasanya, dengan tubuh lemas dan lelah iapun berderet bersama para calon penumpang angkutan umum dihalte bis itu.

Hingga sekitar jam delapan malam Ratna baru dapat bis, dan tidak diduga pula ditengah perjalanan bis itu mogok, hingga Ratna harus menyusuri trotoar dan berjalan mencari angkutan alternatif lainnya. Tepat didepan sebuah toko yang sudah mulai tertutup separuh rolling dorrnya, Ratna dikejutkan dengan seorang laki laki yang kemudian membekap mulutnya, dan menarik tubuhnya masuk kedalam toko itu.

Ratna tidak bisa menjerit apalagi meminta tolong dengan bekapan dimulutnya, Ratna terus dipaksa masuk hingga kebagian belakang dalam toko tersebut. Didalam toko yang rupanya masih ada beberapa orang itu, kemudian serentak mengerubuti Ratna yang mulai panik. Dan Ratna tidak berdaya mendapatkan serangan dari sekian laki laki yang mulai menjarah sekujur tubuh seksinya, dengan rabaan, dan remasan disana sini.

Malam itu Ratna semakin kecil kemungkinannya untuk dapat pulang dengan selamat, tujuh orang pelayan toko berikut pemiliknya malam itu menggilir tubuh Ratna, dan diperkosa hingga Ratna jatuh pingsan. Seorang demi seorang mulai memasuki tubuh Ratna, dan memperkosanya secara brutal. Hingga semuanya kebagian menikmati montoknya tubuh Ratna. Agen Togel

Dengan uang yang tersisa menjelang subuh, Ratna akhirnya sampai juga dirumahnya, dan suaminya pun tidak bisa berbuat apa apa mendapati istrinya pulang dalam keadaan bersimbah sisa sisa sperma dari para lelaki yang tadi memperkosa istrinya.

Hari itu Ratna tidak bisa masuk kerja dan sehabis berobat kedokter iapun diharuskan banyak istirahat, seperti yang sudah dijanjikan siang itu pun datang lah rentenir untuk menagih utang suaminya. Setelah perdebatan yang sangat alot rentenir itu tidak bisa menerima bayaran dari suami Ratna, karena uang yang kemarin dipinjam oleh Ratna telah raib dirampas para pemerkosanya.

Tagor sang rentenir itu akhirnya memberikan satu syarat kepada Ratna dan suaminya, ia akan memberi keringanan hutang mereka apabila diberi kesempatan untuk meniduri Ratna. Taryo suami Ratna tidak kuasa menolaknya dan kemudian merundingkannya dengan Ratna, lalu dengan menintikkan air matanya Ratna pun bersedia ditiduri oleh Bang Tagor rentenir itu.

Tagor lalu meminta Taryo untuk meninggalkan ia dan istrinya, dengan lesu Taryo pun menurutinya dan pergi meninggalkan Ratna istrinya untuk ditiduri Tagor si rentenir itu. Tagor yang rupanya sudah tertarik terhadap kemolekkan tubuh Ratna itu, kemudian membawa Ratna kekamar dan direbahkannya diatas ranjang.

Lalu dengan penuh nafsunya Tagur menerkam tubuh Ratna dan menggumulinya, dengan lumatan kasar dibibir tipis Ratna Tagor pun kemudian meremas remas buah dada Ratna dengan kasar. Dan kemudian dengan kasar merobek daster bagian dada Ratna, dan membetoto kutangnya hingga putus, kemudian dengan nafsu di caploknya buah dada montok itu.

“…kamu memang cantik Ratna, tubuhmu montok sekali…aaahhh…ssshh…” racau Bang Tagor disela kenyotan mulutnya disusu Ratna.

Cerita Bokep Kemudian dengan kasar pula ia mulai menarik celana dalam Ratna hingga sobek dan terputus, lalu dengan nafsu dijilatinya belahan vagina Ratna. Dengan lidahnya dimainkannya klentit Ratna, dan dijelajahinya hingga kekedalaman vaginanya yang gelap dan pekat itu.

Dengan membuka kaki Ratna dan dikangkangkannya kedua paha mulusnya, lalu Tagor dengan kasar mecobloskan batang kontolnya yang besar itu keliang vagina Ratna yang imut dan sempit itu. Ratna meringis mendapati hentakan hentakan kasar batang kontol yang dua kali lebih besar dari milik suaminya itu.

“…aaahh…pelan Bang…aaahhh…sakiiiit….Bang…aaahh…!” rintih Ratna.

Bukan manjadi iba Tagor malah semakin bernafsu menggenjot vagina Ratna, dan ia terus mengguncang dan menyodokkan kontolnya lebih kasar lagi. Hingga sepuluh menit kemudian denga erangan panjang Tagor memuntahkan lahar panasnya dirahim Ratna.

“…aaaahhh….ssshhh…ccrot…crot…crot…enak betul memek kau mba…!” katanya dipenghujung smburan spermanya.

Ratna hanya menangis meratapi semua rentetan kejadian yang harus diterimanya, sedari kemarin hingga hari itu tubuhnya harus menjadi sarana pemuas hajat birahi laki laki. Sungguh kejam nasib yang harus diterimanya, semua ini akibat dari kebiasaan buruk suaminya yang doyan berhutang, hingga mengakibatkan dirinya menjadi tumbal dari hutang suaminya.

Tagor yang kelelahan sehabis menggarap tubuh Ratnapun berucap sekenanya.

“…kalau nanti suamimu belum juga bisa melunasi hutangnya, aku akan minta tubuh kau lagi…ingat itu…!” katanya sambil berlalu dan pergi.

Ratna semakin teriris mendengar hal itu, dan dalam hatinya ia semakin menyalahkan suaminya, yang menyebabkan semua kehinaan yang telah menimpanya.