Kasir4D Setelah permainan cintaku dengan Vita sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Kadang kami bercinta di Kamar Vita dan kadang di kamarku. Vita yang masih berusia 22 tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Menurut ceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ulang tahunnya yang ke 17. Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu.
Paginya setelah sadar dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana. Setelah lulus SMA akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Bali jurusan hotel dan tourisme. Sejak kuliah di Bali pun dia sudah beberapa kali melakukan sex dengan beberapa teman kuliah-nya. Hubungan kami pun cuma sebagai teman, tidak lebih, hubungan kami berdasarkan suka sama suka. Mungkin karena usia ku yang lebih muda. Hanya saja aku dapat keuntungan untuk tubuhnya kapan saja aku mau. Hubunganku dengan Vita pun tidak diketahui oleh Fitri kakaknya yang sudah bekerja di salah satu hotel di kawasan Jimbaran.
Fitri, tidak kalah cantiknya dengan Vita. Keduanya memiliki kulit yang putih bersih. Fitri lebih dewasa dalam pembawaan dan enak juga diajak ngobrol. Karena Fitri juga cantik aku sering bercanda dengan Vita mengatakan ingin tahu rasanya bila berhubungan dengan Fitri. Vita kadang tertawa dan kadang marah kalo aku berkata begitu. Walau marah, Vita akan hilang kemarahannya kalau kucumbu lagi. Seperti halnya sore itu, Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Vita terbuka tetapi tidak ada orang didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan mendengar ada yang sedang mandi dan aku pun menutup pintu kamar Vita.
Sudah seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir. Setelah pintu kututup, kupanggil Vita yang ada dikamar mandi. “Vi, lagi mandi yah? tanyaku basa-basiTidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Aku pun melanjutkan.“Kamu marah yah Vi?, Maaf yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau buat kamu puas Vi. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku akan.“Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.” Rayuku.Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.“Vi, ingat film yang dulu kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau rasakan penisku ini Vi. Aku akan cium vaginamu sampai kau menggelinjang puas dan memohon agar aku memasukkan penisku”.

Terdengar suara batuk kecil dari dalam kamar mandi.“Vi, kututup pintu dan gordennya yah Vi”. Aku pun berbalik dan menutup gorden jendela yang memang masih terbuka.Ketika gorden kututup, kudengar pintu kamar mandi terbuka. Aku pun tersenyum dan bersorak dalam hati. Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Dan ternyata, yang ada dalam kamar mandi itu adalah Fitri, kakak Vita, yang baru saja selesai mandi keluar dengan menggunakan bathrobe berwarna pink dan duduk diatas tempat tidur dengan kaki bersilang dan terlihat dari belahan bathrobenya.
Kaki yang putih terawat, betisnya yang indah terlihat terus hingga ke pahanya yang putih, kencang dan seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Belum lagi silangan bathrobe di dadanya agak kebawah sehingga terlihat dada putih dan belahan payudaranya. Kukira ukuran Branya sedikit lebih besar dari Vita, karena aku belum pernah menyentuhnya. “Vita sedang ke Yogya, dia sedang Praktek kerja selama 2 bulan” Kata Fitri sambil memainkan tali bathrobe-nya.“Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Vita, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku”“Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Fitri” Kataku sambil mataku memandang wajah Fitri.
Rambutnya yang hitam sepundak tergerai basah. Dada yang putih dengan belahan yang terlihat cukup dalam. Paha yang putih mulus dan kencang hingga betis yang terawat rapih. Kalau menurutku Fitri boleh mendapat angka 8 hingga 8,5.“Lalu kalo bukan Mbak kenapa?, Kamu enggak mau mencium Mbak, buat Mbak puas, memandi kucingkan Mbak seperti yang kamu bilang tadi?” Tanya Fitri memancingku.“Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih” Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai laki-laki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.“Kamu sudah lama make love dengan Vita, Rud?” Tanya Fitri ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.

“Tubuh Mbak harum sekali”, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang. Fitri menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Fitri pun membalas ciumanku dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Fitri semakin hangat. Perlajan tangan kiriku menyelusup ke dalam bath robenya dan meraba payudaranya yang kenyal. Sambil terus berciuman kuusap dan kupijat lembut kedua payudaranya bergantian. Payudaranya pun makin mengeras dan putingnya pun mulai naik.
Sesekali kumainkan putingnya dengan tanganku sambil terus melumat bibirnya. Aku pun mengubah posisiku, kurebahkan tubuh Fitri di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Fitri rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathrobe-nya. Setelah talinya terlepas kubuka bathrobenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah tubuh Fitri tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan tanpa celah sedikit pun. Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Fitri baru saja mencukur rambut kemaluannya.
Sungguh pemandangan yang sangat indah. “Hh” Desah Fitri membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung melanjutkan kegiatanku yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.Kembali kulumat bibir Fitri sambil tanganku mengelus payudaranya dan perlahan-lahan turun ke perutnya. Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan Fitri pun makin terdengar. Perlahan mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya yang kenyal pun mengeras ketika aku mencium sekeliling payudaranya. Tanganku yang sedang mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Fitri. Ketika tanganku mengelus paha bagian dalamnya, kaki Fitri pun merapat. Terus kuelus paha Fitri hingga akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh Fitri dan diarahkan ke vaginanya.
“Elus dong Rud, Biar Mbak ngerasa enak Rud” Ucapnya sambil mendesah.Bibir vagina Fitri sudah basah ketika ku sentuh. Ku gesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Fitri, dan Fitri pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang masih berada di payudaranya.“Ahh, terus Rud”, Pinggulnya makin bergoyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah.“Ohh Rud enak sekali Rud”, desah Fitri makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Fitri. Kucoba masukan kedua jariku dan desahan serta goyangan Fitri makin hebat membuatku semakin terangsang.
“Ahh Rud”, Fitri pun merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku terjepit di dalam lipatan pahanya dan jariku masih terus mengobok-obok vaginanya Fitri yang sempit dan basah. Remasan tangan Fitri di kepalaku semakin kencang, Fitri seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama Fitri pun melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur. Kesempatan ini langsung ku pergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan celana jeansku. Penisku sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celana jeansku.
Setelah aku tinggal mengunakan CD saja kuubah posisi tidur Fitri. Semula seluruh badan Fitri ada di atas tempat tidur, Sekarang kubuat hanya pinggul ke atas saja yang ada di atas tempat tidur, sedangkan kakinya menjuntai ke bawah. Dengan posisi ini aku bisa melihat vagina Fitri yang merah dan indah. Kuusap sesekali vaginannya, masih terasa basah. Akupun mulai menciumi vaginanya. Terasa lengket tapi harum sekali. Kukira Fitri selalu menjaga bagian kewanitaannya ini dengan teratur sekali. “Ahh Rud, enak Rud”, racau Fitri. Pinggulnya bergoyang seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya.
Vagina merahnya semakin basah oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku. Desahan Fitri pun makin hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang vaginanya. Fitri pun menggelinjang hebat. “Terus Rud”, desahnya. Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara. Tanganku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya pun bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Fitri pun mengalami orgasme yang kedua.

“Ahh Rud, aku keluar Rud”, aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir Fitri yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri. Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir vaginanya. Tangan Fitri yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahan-lahan.
“Besar juga punya kamu Rud, panjang lagi” Ucap Fitri di sela-sela ciuman kami. Sambil masih berciuman aku melepaskan CDku sehingga tangan Fitri bisa leluasa mengocok penisku. Setelah lima menit akupun menepis tangan Fitri dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak dibandingkan dikocok. Perlahan aku mulai mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai masuk, badan Fitri pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi nikmat. Lobang vaginanya lebih sempit dibandingkan Vita, atau mungkin karena lubang vaginanya belum terbiasa dengan penisku.
“Ahh Rudiii.. Begitu sayang, enak sekali sayang” Racaunya ketika penisku bergerak maju mundur. Pinggul Fitri pun semakin liar bergoyang mengimbangi gerakanku. Akupun terus menciumi bagian belakang lehernya. “Ahh..” desahnya semakin menjadi. Akupun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul Fitri. Kaki Fitri yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku. Akupun mengubah posisiku sehingga seluruh badan kami ada di atas tempat tidur. Setelah seluruh badan ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas payudara besar dan kenyalnya.
Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan meremas pantatnya yang padat. Goyangan Fitri pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tanganku di pantatnya. Sedangkan pinggulku pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggul Fitri yang semakin liar. “Rud.. Kamu hebat Rud.. Terus Rud.. Penis kamu besar keras dan panjang Rud.. Terus Rud.. Goyang lebih cepat lagi Rud..” begitu racau Fitri di sela kenikmatannya. Aku pun semakin cepat menggerakkan pinggulku. Vagina Fitri memang lebih enak dari Vita adiknya.
Lebih sempit sehingga penisku sangat menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan Fitri yang makin liar, desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu dan mempercepat gerakanku.“Mbak aku mau keluar Mbak” Kataku.“Di dalam aja Rud biar enak” desah Fitri sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun.“Ahh” Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang rahimnya.Tangan Fitri menekan pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah dia masih ingin melanjutkan lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir Fitri.
Dengan posisi badanku masih diatasnya dan penisku masih dalam vaginanya. Mata Fitri terbuka, dia membalas ciuman bibirku hingga cukup lama. Badannya basah oleh keringatnya dan juga keringatku. “Kamu hebat Rud, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya” Kata Fitri.“Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi.” Ucapku.“Memang vagina Vita enggak” senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.“Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Vita” jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya. Tampaknya Fitri masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
“Penis kamu masih keras Rud?” tanya Fitri sambil memutar pinggulnya.“Masih, Mbak masih mau lagi?” tanyaku“Mau tapi Mbak diatas ya” Kata Fitri.“Cabut dulu Rud” Setelah dicabut, mulut Fitri pun bergerak dan mencium penisku, Fitri mengulum penisku terlebih dahulu sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali terjadi pemanasan dengan posisi 69. Desahan-desahan Fitri, vagina Fitri yang harum membuatku melupakan Vita sementara waktu. Hari itu sejak pukul lima sore hingga esok paginya aku bercinta dengan Fitri, entah berapa kali kami orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir setiap malam selama Vita belum kembali dari Praktek Kerjanya di yogya selama 2 bulan lebih. Kupikir mumpung Vita tidak ada kucumbu saja kakaknya dulu.
Kasir4D Namaku Asep, aku tinggal di Medan. Aku mau menceritakan pengalaman seksku di rumahku sendiri. Kejadian ini baru terjadi dua bulan yang lalu. Aku mempunyai seorang kakak, namanya Lucy. Kak Lucy orangnya cantik. Dia mempunyai tinggi badan 171 cm, kulit putih bersih, dadanya kira-kira 36 dan pantatnya sangat montok. Aku sangat terangsang jika melihatnya. Suatu hari, tepatnya malam minggu.Waktu itu mama dan papaku sedang pergi. Aku sendiri juga lagi malas di rumah. Lalu aku pergi kerumah teman kuliahku.
Jadi dirumah hanya Kak Lucy sendirian yang lagi nungguin pacarnya. Tapi dasar sial temanku juga lagi keluar. Lalu untuk ngilangin suntuk aku mutar-mutar (jalan2) sendirian. Setelah puas jalan jalan aku pun pulang. Sampai di rumah kulihat ada kendaraan pacar Kak Lucy di depan rumah. “Aduh.. jagain orang pacaran nih..”, pikirku. Aku langsung masuk ke teras. Tapi aku terkejut. Kulihat Kak Lucy sedang di entotin oleh pacarnya. Kubatalkan niat ku dan aku terus mengintip permainan mereka. Aku benar2 terangsang melihat adegan tersebut.
Apalagi melihat Kak Lucy yang sedang bugil dan mendesah desah. Aku memperhatikan mereka dan mengelus-elus penisku. Terpaksa aku bersolo seks dan memuntahkannya di pot bunga. Lalu aku pergi lagi meninggalkan mereka berdua. Setengah jam kemudian aku kembali dan kulihat mereka sedang duduk mesra di ruang tengah. Kutegur mereka dan aku langsung masuk ke kamarku. Di kamar aku terus membayangkan Kak Lucy. Selang beberapa menit aku keluar kamar dan kulihat cowoknya sudah pulang.
Kulihat Kak Lucy masuk ke kamarnya. Lalu aku duduk sendirian di ruang tengah. Aku benar benar terangsang. Aku lalu bangkit dan masuk ke kamar Kak Lucy. Rupanya Kak Lucy sedang ganti baju. Dia terkejut melihatku. “Ngapain kamu?”, tanyanya. “Tadi kakak ngapain sama cowok kakak?”, aku balik bertanya. Dia hanya diam. “Emang kamu tahu?”, tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk. “Jangan bilang siapa-siapa ya..!”, katanya lagi. “Oke.. tapi kakak harus mau begituan juga sama aku!”, ujarku. “Kamu mau juga ya..”, katanya manja. Dia lalu menarikku ke tempat tidur. Dibukanya bajunya, lalu dibukanya juga bajuku. Langsung dilumatnya penisku. Rasanya enak sekali. Diisapnya penisku sampai kusemprotkan spermaku di dalam mulutnya.

Aku cukup puas atas perlakuannya. Lalu dia menyuruhku menjilati vaginanya .oohh.. ahh.. erangnya. Lalu aku pindah meremas dan menjilati payudaranya. mmhh.. terus.. nggh.. Kujilati payudaranya, perutnya sampai kujilati lagi vaginanya. oh.. ah.. ena.. k.. erangnya. Nafsuku naik lagi. Penisku mulai berdiri lagi. Masu.. kin aja.. pintanya. Lalu kumasukin penisku dan memompanya. Rasanya enak sekali, penisku dijepit oleh otot vaginanya. ahh.. terus.. sayang.. jeritnya. Lalu dibaliknya tubuhku. Dengan posisi diatas, dia menggoyangkan pantatnya turun naik.
Tanganku meremas pantatnya yang montok. Payudaranya bergoyang-goyang. Aku mau keluar.. erangku. Tahann.. sayang.. ujarnya. Lalu ahh.. agh.. oh.. Kak Lucy mengerang panjang pertanda orgasme. Dia terus bergoyang dan crot.. crot.. crot.. kusemburkan spermaku didalam vaginanya. Lalu dia mencium bibirku. Kami pun tergeletak bersampingan. “Makasih kak.. betul-betul nikmat”, ujarku sambil meremas payudaranya. “Iya.. kamu hebat juga”, katanya “Maukan kakak beginian lagi..?”, tanyaku “Kapan aja kamu pengen”, ujarnya sambil tersenyum.
Aku langsung keluar dan masuk ke kamarku. Aku senang sekali. Aku terus minta jatah sama Kak Lucy. Kapan ada kesempatan kami pasti melakukannya dengan berbagai macam gaya. Aku juga sudah merasakan pantatnya yang montok. Waktu itu Kak Lucy lagi haid, jadi kusorong aja pantatnya. Rasanya sama-sama enak kok. Sampai pada suatu hari, Waktu itu aku pulang kuliah, kulihat pintu kamar Kak Lucy terbuka dan dia berbaring mengenakan handuk. Aku terangsang melihatnya. Aku masuk dan kubuka bajuku lalu kupeluk dan kucumbu.
Ah.. jangan sekarang! ada Mama tuh! ujarnya. Tapi aku tak peduli dan terus merangsangnya. Akhirnya dia pasrah. Kubuka handuknya dan kujilati payudaranya. Kak Lucy mendesah. Lalu dia bangkit, menimpaku sambil berbalik. Kami melakukan gaya 69, Dikocoknya dan diisapnya penisku. Aku pun menjilati vaginanya sambil meremas pantatnya. Lagi asyik menjilat, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Kami sangat terkejut. Ternyata mama sedang memergoki kami berbuat mesum. Mama masuk dan menutup pintu.
Muka Mamaku tampak marah melihat perbuatan kami. Aku dan Kak Lucy hanya bisa terdiam. Matanya menatap kami tajam. “Maafin kami ma!, ini salah Asep. Asep yang ngajak Kak Lucy. Soalnya Asep lagi terangsang! ujarku. “Kenapa harus Kak Lucy?”, tanya mamaku. “Daripada dengan PSK lebih baik dengan aku, Ma!” sambung Kak Lucy “Lagi pula aku juga mau kok”, ujar Kak Lucy membelaku. “Terserah Mama mau marah, kami kan udah gede dan punya hasrat seks yang harus disalurkan”, ujarku. Mamaku terdiam sejenak “Ya.., udah terserah kalian.
Tapi perbuatan kalian jangan sampai ketahuan papa!”, ujarnya. “Satu hal lagi Asep, jangan sampai Kak Lucy hamil”, katanya sambil menatapku. “Ya..udah sebagai hukumannya mama mau lihat bagaimana kalian melepaskan hasrat seks kalian itu”, ujarnya lagi. Aku dan Kak Lucy saling pandang. Lalu kami melanjutkan permainan kami. Aku mulai merangsang Kak Lucy lagi. Kujilati payudaranya. Lalu kujilati vaginanya. Ah..sst.. mmh.. desahnya. Tanpa lama2 kumasukkan penisku ke liang vaginanya dan kugoyang. Akkh..ohh..ngghh..ah.. ah..desahnya. Aku makin mempercepat kocokanku. Dan akhh..ahh ..akhhkhh.., jeritnya panjang. Kurasakan Kak Lucy sudah mencapai orgasme. Semakin cepat goyanganku. ck .ckk.. ck..suara kocokan penisku di vaginanya yang sudah basah bercampur cairan orgasmenya.
“Mau keluar nih..”, jeritku “dimulutku aja!”, ujarnya sambil menahan sodokan penisku, kucabut penisku. Kak Lucy langsung menggenggam penisku dan mengocoknya dalam mulutnya. Crott.. crot..crot..crot kusemburkan spermaku ke mulutnya sebanyak 8 kali. Mulutnya penuh dengan spermaku. Sampai menetes keluar dari sela mulutnya. Dan ditelannya semua. Aku terbaring puas, dan Kak Lucy menjilati penisku untuk membersihkan sisa sperma. Kulihat mama menggelengkan kepalanya. Lalu mama pergi keluar dari kamar.
Aku dan Kak Lucy hanya tersenyum. Kami akan lebih bebas melakukannya di rumah, walaupun mama mengetahuinya. Kami saling berpelukan dan berciuman. Aku lalu berpakaian dan masuk ke kamarku. Di kamar aku masih memikirkan kejadian tadi. “Mama tidak melarang aku ngeseks dengan kakakku sendiri. Berarti aku juga bisa ngeseks dengan mama”, pikirku. Lagian body mama masih sip abis. Soalnya mamaku ikut fitness. Walaupun usianya udah 44 tahun tapi masih oke. Lagi pula mama pasti lebih berpengalaman. Aku berpikir lama mengenai ide gilaku ini. Kuputuskan, aku harus bisa merasakan ngeseks dengan mamaku sendiri.
Lalu aku keluar dan masuk kekamar mamaku. Kulihat mamaku berbaring membelakangiku. Kulihat pantatnya yang montok dan pahanya yang mulus. Kubuka bajuku semuanya. Dan sambil menelan ludah aku naik ke tempat tidur dalam keadaan bugil. Kupeluk mamaku dari belakang dan kugesek penisku yang sudah tegang. Tiba2 mama terbangun “Ngapain kamu, Asep?”, tanyanya. “Pengen ngeseks sama mama”, jawabku manja. Aku langsung memeluk dan menciumnya. Mamaku diam saja. Kubuka kimononya.
Wow ..mama tidak pakai BH dan CD. Payudaranya besar (lebih besar daripada punya Kak Lucy. Kak Lucy aja 36B) dan masih kencang. Vaginanya merah merekah. Pantas papa sayang terus sama mama. Aku langsung meremas payudaranya, menjilatinya dan menggigitnya. Mama hanya mendesah kecil. “Jilatin anu mama ya.. kayak Kak Lucy tadi..”, pintanya sambil meraba vaginanya. Aku lalu menjilati vagina mama sambil memainkan klitorisnya dengan gigi dan lidahku. Ahh..terus.. sayang.. okh.. e. na. k..desah mama. Kepalaku dijepitnya dengan kedua pahanya dan rambutku dijambaknya.
Agar aku terus menjilati vaginanya. 10 menit lidahku menari di vagina mamaku dan akhirnya mamaku orgasme juga. Kurasakan cairan hangat di lidahku. Lalu mama bangkit dan menyuruhku telentang. Mama lalu mengambil baby oil dan mengoleskan kepenisku. Lalu dikulumnya penisku dengan nikmat. ohh..rasanya benar2 nikmat sampe ubun2. Isapan mama jauh lebih enak daripada Kak Lucy. Aku merasakan kenikmatan yang dahsyat. Mama mengulum semua penisku berserta buah zakarku. Yang paling sensasional kurasakan saat mama mengocok penisku sambil menjilati lubang duburku. Wow benar2 asyik dan nikmat. Aku sampai merinding kenikmatan. Sekitar 10 menitan kusemprotkan spermaku di depan wajah mamaku.

Mama ku sibuk menjilati spermaku yang muncrat kemana mana. “Wah.. benar-benar nikmat ma..”, ujarku. “Mama jago istong (isap totong)”, pujiku “Kamu juga jago jilatannya, mama sampe merinding”, ujarnya “Papa kalo jilat kurang nikmat, lagian papa jarang mau jilat”, ujarnya lagi “Gimana, mau dilanjutkan?”, tanya mamaku “Iya dong..aku kan mau ngerasain anunya mama!”, ujarku sambil melihat vaginanya. “Mama juga mau ngerasain sodokan penismu!”, jawabnya manja. Lalu mama mengajakku ke kamar mandi, untuk membersihkan vaginanya dan penisku.
Kuhidupkan air di bathtub setinggi mata kaki. Kami berdua masuk dan kucumbu Mama, kucium bibirnya dan kuremas-remas payudaranya. Kami berdua sangat bernafsu, terutama aku. Padahal aku sudah main sebelumnya dengan Kak Lucy. Aku sudah nggak tahan untuk memasukkan penisku ke vagina mama. Kutusukkan penisku dan bless.. amblas semuanya terbenam. Kurasakan jepitan liang memek mama yang masih kuat. Kupompa penisku menghujam vagina mama. Kaki mama menjepit sisi bathtub.
Ohh..yeahh.. ahh.. jerit mama. Sekitar 3 menit mama minta ganti posisi menyamping dengan posisi kaki belipat ke arah samping dan aku menggoyang dari atas menyodok vagina mama. Mama tampak sangat menikmatinya. Lalu mama minta doggy style. Kami bangkit dan mama nungging bertumpuan dengan sisi bathtub. Kusodok vagina mama dari belakang. Mama mendesah campur menjerit kecil. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan, meremas payudaranya. Togel Online
“Ma..masukin ke lubang anus ya..”, bisikku “Pelan2 mama belum pernah ..”, jawabnya. Kucabut penisku dan kumasukkan pelan pelan ke lubang anus mamaku. Mamaku merintih kecil menahan sakit. Lubang anus mama memang belum pernah dijamah. Masih terasa ketat. Kugoyang perlahan-lahan sambil tanganku mengusap-usap bibir vaginannya dari belakang. Oh.. ahhk.. oh.. nikmat.. mama mendesah. Sekitar 4 menit kucabut penisku kubalikkan tubuh mama dan satu kakinya kuangkat dan ku letakkan di wastafel. Kumasukkan penisku lagi dan kugoyang lagi. sekitar 1 menit, kuangkat Mama dan kutidurkan di lantai kamar mandi. Kakinya mengangkang dan aku mulai menggenjotnya lagi. Shh.. ohh.. akhh.. mama terus menjerit merasakan nikmatnya.
Dan ohh.. ahh.. mama melenguh sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya. Aku terus bergoyang. Lalu aku mengakhiri permainanku dengan semprotan spermaku di dalam rahim mama tempat aku dikandung dulu. Aku benar-benar puas. Aku mencium mama. “Makasih ma.. permainan Mama sangat hebat”, pujiku “Mama mau kan..ngeseks sama Asep lagi..?”, tanyaku. Mamaku tersenyum dan mengangguk “Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!”, katanya. Aku cuma tersenyum. Lalu kami mandi bersama dalam bathtub. Malamnya aku terlelap tidur. Esok paginya, aku bangun pukul 7 pagi dan bersiap mandi.
Kulihat Papa dan Kak Lucy sedang sarapan, sedangkan Mama sedang di dapur. Kudatangi mama dan kuremas pantatnya. “Aduh.. kamu nakal ya..”, ujarnya. Kubuka celanaku dan ku keluarkan penisku yang tegang. Kugesekkan ke pantat Mamaku. “Ma..ayo.. dong..”, bujukku “Gak.. ah..ntar dilihat papa!”, tolaknya “Please..”, rayuku “Isap aja ya..”, tawar mamaku “Ya.., deh..!”, sahutku lalu Mama jongkok dan mengisap penisku. Mataku merem melek menahan nikmatnya. Sampai ku semburkan lahar hangat kemulut mama. Lalu aku mandi dan berangkat kuliah. Di kampus aku rasanya pengen cepat pulang.
Pukul 2 siang aku tiba dirumah. Kupanggil Kak Lucy dan Mama kekamarku. “Gimana.. kalo kita main bertiga”, usulku “Hah..!!”, jawab Mama dan Kak Lucy serentak. “Aduh.. nih..anak.. nafsu amat ya..”, ujar Mamaku “Kayaknya asyik juga tuh.”, sahut Kak Lucy. Kak Lucy langsung membuka bajunya. Dan menimpaku. Bibirku dilumatnya sambil tangannya melucuti pakaianku. Mama akhirnya membuka bajunya dan ikut bergabung. Mama langsung menghisap penisku sambil menjilatinya. Sedangkan aku menjilati vagina Kak Lucy. Lalu kusuruh Mama tidur telentang sambil mengangkang. Kujilati vagina Mama dan Kak Lucy menjilati dan meremas remas payudara Mama.
Ssst.. enaak.. ahh.. erang mama. Lalu gantian, kujilati vagina Kak Lucy dan Mama menjilati payudara Kak Lucy. Aku mulai memasukkan penisku ke vagina Kak Lucy dan memompanya. Sedangkan Mama menjilati payudara Kak Lucy sambil menggosok2 vaginanya sendiri. Aaahh..ohh.. oh.. Kak Lucy menjerit kecil berbarengan dengan deru napasnya yang tidak teratur. Kupercepat goyanganku. Aku harus membuat Kak Lucy orgasme terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian Kak Lucy mengerang puas ah. a. h.. ah. ah. ah. ahh.. ha.. sambil nafasnya agak tersengal.
Penisku terasa dijepit otot vagina Kak Lucy yang yang berkontraksi. Kucabut penisku dan kutarik Mamaku. Lalu kumasukkan penisku ke liang surganya dan kugoyang. Mamaku hanya mendesah kecil. Aku menikmati goyanganku. Aku lalu membalikkan tubuh Mama keatas. Mama bergoyang bagai menaiki kuda.Tanganku meremas-remas pantat Mama dan membantunya turun naik. Ooo.. ahh.. yehh.. erang mama sambil memejamkan matanya. Payudaranya bergantung dan bergoyang. Ohh..ahh.. kudengar erangan mamaku sambil memejamkan mata dan menahan ludah. Kurasakan Mama sudah orgasme.
Kupeluk Mama dan kubalikkan badannya. Kak Lucy langsung mendekat dan menjilati payudara Mama. Aku langsung menggenjot mamaku lagi dengan posisi Mama telentang. Sekitar dua menitan, kurasakan aku mau mencapai puncak. Langsung kucabut penisku dan kusemburkan ke mulut Kak Lucy dan Mama. Mereka berebutan. Spermaku muncrat ke wajah mereka berdua. Aku lalu terduduk lemas.Kulihat mama dan Kak Lucy saling menjilati spermaku yang muncrat ke wajah mereka. Setelah 10 menit Kak Lucy keluar dari kamarku. Dan aku memainkan satu ronde lagi dengan Mamaku.
Dan ku akhiri dengan semburan sperma di dalam lubang anusnya. Setelah itu Mama keluar dan mandi. Sekarang aku benar-benar betah berada di rumah, kapan saja ada saja yang melayaniku (Mama dan Kak Lucy). Hampir tiap pagi aku mendapat jatah sepong dari Mama. Tapi semua sudah kuatur.
Kalo siang aku mainnya sama Mama, dan kalo malam malam lagi pengen, aku mainnya sama Kak Lucy. Tapi kadang nggak tentu juga, yang mana aja. Kalo Papa nggak ada kami main bertiga. Apalagi kalo Papa keluar kota kami makin bebas tidur bersama. Bahkan aku pernah bolos kuliah karena kecapekan melayani Mama dan Kak Lucy`. Kejadian ini membuatku betah di rumah. Home Sweet Home.
Kasir4D Aku tak mengenakan helm karena aku terburu-buru pergi ke tempat pacarku. Apesnya, aku dihadang sama polisi. Polisi itu naik mobil, tiba-tiba dgn cepatnya memotong jalanku, aku kaget hampir saja kutabrak mobil polisi itu. Aku rem mendadak motorku, karena terjadi hentakkan, jadi tubuhku hilang keseimbangan lalu aku terjatuh dari motorku. Aku terguling-guling di jalan. Tp syukurlah aku tdk apa-apa hanya lecet biasa.Pada saat aku masih dlm keadaan telungkup, aku lihat pintu mobil polisi itu terbuka. Tp anehnya, aku sepertinya kok melihat kaki seorang wanita.
Kakinya yg putih bersih dan indah itu kini berada tepat di wajahku, kutegakkan kepalaku. Betapa terkejutnya aku, mataku seperti melihat “hutan belantara” di antara kedua kaki yg jenjang itu. Setelah kuperhatikan baik-baik, ternyata dia seorang polwan, dan di dada kirinya tertulis namanya, RINI. Dia cantik sekali dan ohh.., body-nya mantap sekali. Aku jadi bengong, dan, “Plaaakkk..!” sebuah tamparan mendarat di pipi kananku.“Heiii, apa yg Kamu lihat..? Ayo sekarang serahkan surat-suratmu mu cepaattt..!” bentaknya.
Aku jadi kaget dan segera kuambil dompet dari saku celanaku, lalu kuambil SIM dan STNK, lalu kuserahkan padanya. Sementara dia melihat suratku, aku pandangi lagi dia ohh.., betapa cantik polwan ini. Aku perkirakan umurnya paling masih sekitar 25 tahun. Samar-samar di dlm mobil ada polisi cewek satu lagi, dia seumur denganya tetapi pangkatnya lebih rendah, kalau tdk salah sersan dua. Kakinya putih tetapi tdk semulus polwan yg tadi. Lalu tanpa kusadari, Letnan Rini mengambil sesuatu dari dlm mobil, dia berjalan menuju hidung mobil, lalu dia membungkukkan badannya untuk menulis sesuatu. Pada posisi nungging, aku lihat lagi body-nya yg waaaooowwww selangit deh… Tanpa kusadari, “tititku” mengeras perlahan. Setelah itu dia tegakkan badannya, terus berkata,“Eee.. saudara Toni, Anda Kami tilang karena Anda tdk memakai helm. Sidang akan dilaksanakan besok lusa. Jangan lupa Anda harus hadir di persidangan besok. Oke..?”
“Tp Bu, besok Saya tidak bisa hadir, soalnya pada hari itu Saya harus mengantar pacar yg akan diwisuda. Jadi Sy minta tolong sama Ibu, bagaimana dech baiknya agar persoalan ini selesai..?” Lalu dia bilang,
“Do you have some money..?”
“Aduh, maaf sekali Bu, Sy sama sekali tdk membawa uang sepeser pun.” jawabku.
“Baiklah, kalau begitu SIM-mu Aku tahan dulu, tp nanti malam Kamu harus pergi ke rumah Sy. Dan ingat..! Kamu harus datang sendiri. Oke..? Ini alamatku. Jangan lupa lho, Aku tunggu jam 7 malam.” Dia pergi sambil mengerdipkan matanya kepadaku.Aku terkejut, tetapi juga seneng banget, pokoknya seneng dech. Aku sampai di rumahnya sekitar jam 7 dan langsung mengetuk pintu pagarnya yg sudah terkunci. Tak lama kemudian, Ibu Rini muncul dari dlm dan sudah tahu aku akan datang malam itu.“Ayo Ton.., masuk. Aku sudah lama nunggu lho, sampai basah pantatku duduk terus dari tadi..” sapanya.
“Aaahhhh.. Ibu bisa aja…” jawabku.
“Maaf.., pintunya sudah digembok, soalnya Aku tinggal sendiri, jadi harus hati-hati.” sambutnya.
“Oh.., jadi Ibu belum menikah too..? Sayang lho..! Wanita secantik Ibu ini belum menikah..” kataku merayu.
“Aaaa.. Kamu ngerayu ya..?” tanyanya.
“Enggak kok Bu, Sy berkata begitu karena memang kenyataannya begitu. Coba Ibu pikir, Ibu sudah mapan hidupnya, cantik luar-dlm, dan sebagainya dech…” jelasku.“Ehh.. Aku cantik luar-dalam, apa maksud Kamu..?” tanyanya lagi.
“Haduuhh.., gimana ya, malu aku jadinya..?” jawabku.
“Kamu nggak perlu malu-malu mengatakannya, Kamu ingin SIM Kamu kembali nggak..?” ancamnya.
”Eee.. sekarang gini aja, Kamu udah punya pacar khan..? Sekarang Sy tanya, kenapa Kamu memilih dia jadi pacar Kamu..?” tanyanya lagi.“Eee.. jujur aja Bu, dia itu orangnya cantik, baik, setia dan cinta sama Sy, that?s all..”
“Kalau seumpama Kamu disuruh milih antara Sy dan pacar Kamu, Kamu pilih Sy atau pacar Kamu sekarang..? Bandingkan aja dari segi fisik, Oke.. Sy atau Dia..?” tanyanya memojokkanku.
“Eeee… Anu.. anu… eee..,” aku dibuat bingung tdk karuan.
“Ayo.. jawab aja..! Kalau Kamu tdk jawab, SIM Kamu tdk kukembalikan lho..!” ancamnya lagi.
“Waduhhh.., gimana ya..? Ehmmm.., baiklah, Sy akan jawab sejujurnya. Sy tetap akan memilih pacar Sy sekarang.” jawabku.“Wow.., kalau begitu dia lebih cantik dan semok dong dari Sy..?” jawabnya lirih.
“Eeee.. bukan begitu Bu, Sy memilih pacar Sy walaupun Dia sebetulnya kalah cantik dari Ibu, dan segalanya dech..!” jawabku.
“Ahh… yg benar, jadi Aku lebih cantik dan semok dari Dia..?” tanyanya lagi.
“Jujur saja.., ya.. ya.. ya..” jawabku mantap.
“Ohhh..,Aku jadi tersanjung dan terpikat dgn jawabanmu tadi..,” katanya girang,
“Wah.. jadi lupa Aku, Kamu nonton TV aja dulu di ruang tengah, Aku mau ambil SIM Kamu di kamar.., Oke..?” pintanya.Lalu aku menuju ke ruang tengah, kuputar TV. Secara tdk sengaja, aku melihat tumpukan VCD. Aku tertarik, lalu kulihat tumpukan VCD itu, lalu, ohhh astaga, ternyata tumpukan VCD itu semuanya film “XXX”, aku terkejut sekali melihat tumpukan film “XXX” itu. Sebelum aku melihat satu-persatu, terdengar bunyi pintu dibuka. Lalu, ohhh, aku terkejut lagi, Ibu Rini keluar dari kamarnya hanya menggenakan daster pink transparan, di balik dasternya itu, bentuk buah dadanya terlihat jelas, terlebih lagi putting susunya yg menyembul bak gunung Semeru. Begitu ia keluar, mataku nyaris copot karena melotot, melihat tubuh Ibu Rini. Dia membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas.“Kenapa..? Ayo duduk dulu..! Ini SIM Kamu.. Aku kembalikan..” katanya.Wajahku memerah karena malu, karena Ibu Rini tersenyum saat pandanganku terarah ke buah dadanya.“SIM Kamu, Aku kembalikan, tp Kamu harus menolong Sy..!” Ibu Rini merapatkan duduknya di karpet ke tubuhku, aku jadi panas dingin dibuatnya.
“Tonn..?” tegurnya ditengah-tengah keheninganku.
“Ada apa Bu..?” tubuhku bergetar ketika tangan Ibu Rini merangkulku, sementara tangannya yg lain mengusap-usap daerah “XXX”-ku.
“Tolong Ibu Rini ya..? Dan janji, Kamu harus janji untuk merahasiakan hal ini, kalau tdk aku DOR Kamu..!” pintanya manja.
“Tp… Sy.., anu.., eee..”
“Kenapa..? Ooooo.. Kamu takut sama pacar Kamu ya..?” katanya manja.Wajahku langsung saja merah mendengar perkataan Ibu Rini,“Iya Bu…” kataku lagi.
“Sekarang Kamu pilih disidang atau pacar Kamu..?” ancamnya.Dia kemudian duduk di pangkuanku. Bibir kami berdua kemudian saling berpagutan. Ibu Rini yg agresif karena haus akan kehangatan dan aku yg menurut saja, langsung bereaksi ketika tubuh hangat Ibu Rini menekan ke dadaku. Aku bisa merasakan puting susu Ibu Rini yg mengeras. Lidah Ibu Rini menjelajahi mulutku, mencari lidahku untuk kemudian saling berpagutan bagai ular. Setelah puas, Ibu Rini kemudian berdiri di depanku yg dari tadi masih melongo, karena tidak percaya pada apa yg sedang terjadi. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yg polos tanpa sehelai bnenangpun seakan akan menantang untuk diberi kehangatan olehku.“Lepaskan pakaiannmu Tonn..!”Ibu Rini berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.
“Ayooo.. cepat dong..! Aku udah nggak tahan nich.. ohhh..” Ibu Rini mendesah tdk sabar.Aku kemudian berlutut di sampingnya. Aku bingung dan tdk tahu apa yg harus dilakukan, karena malu.“Tonnn.. letakkan tanganmu di dadaku, ayo ohhh..!” pintanya lagi.Dgn gemetar aku meletakkan tanganku di dada Ibu Rini yg turun naik. Tanganku kemudian dibimbing untuk meremas-remas buah dada Ibu Rini yg super montok itu.“Oohhh… enakk.., ohhh… remas pelan- pelan, rasakan putingnya menegang..” desahnya.Dgn semangat aku melakukan apa yg dia katakan. Lama-lama aku jadi tdk tahan, lalu,“Ibu.. boleh Sy hisap susu Ibu..?” Ibu Rini tersenyum mendengar pertanyaanku, dia berkata sambil menunduk,
“Boleh Sayang… lakukan apa yg Kamu suka..” Tubuh Rini menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulutku yg sekarang mulai garang itu di susunya.
“Oohhh… jilat terus Tonnn..! Ohhh…” desah Ibu Rini sambil tangannya mendekap erat kepalaku ke buah dadanya.Aku lama-lama semakin buas menjilati puting buah dadanya, mulutnya tanpa kusadari menimbulkan bunyi yg nyaring. Hisapanku semakin keras, bahkan tanpa kusadari, aku menggigit-gigit ringan putingnya yg ohhh.“Emmm… nakal Kamu…” Ibu Rini tersenyum merasakan tingkahku yg semakin “Jozzz” itu. Lalu aku duduk di antara kedua kaki Ibu Rini yg telah terbuka lebar, sepertinya sudah siap tempur.Ibu Rini kemudian menyandarkan punggungnya pada dinding di belakangya.“Ayo, sekarang Kamu rasakan meki ku..!” ia membimbing telunjukku memasuki liang senggamanya.
“Hangat, lembab, sempit sekali Bu…” kataku sambil mengucek kedalaman lubang kemaluanya.
“Sekarang jilat ‘kontol kecil’-ku..!” katanya.Perlahan-lahan lidahku mulai menjilat klitoris yg mulai menyembul tinggi sekali itu.“Terus.. ooohhh.. ya.. jilat.. jilat. Terus.. ohhh…” Ibu Rini menggerinjal-gerinjal keenakan ketika klitorisnya dijilat oleh mulutku yg mulai asyik dgn tugasnya.
“Gimana.., enak ya Bu..?” aku tersenyum sambil terus menjilat.
“Oohh.. Tonnn…” tubuh Ibu Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.Lidahku semakin berani mempermainkan klitoris Ibu Rini yg makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yg semakin memburu pertanda pertahanan nya akan segera jebol. Dan aku akan unggul 1-0, ee… emangnya main bola. Lalu,“Oooaaahhh… Tonnn..!” Tangan Ibu Rini mencengkeram pundakku yg kokoh bagaikan tembok raksasa di China, sementara tubuhnya menegang dan otot- otot kewanitaannya mulai menegang, dan muncratlah ‘lahar’Ibu Rini di mulutku.Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yg telah kuberikan.Hmmm… Kamu sungguh lihai Tonn… Sekarang coba gantian Kamu yg berbaring…” katanya. Aku menurut saja. Batang kejantananku segera menegang ketika merasakan tangan lembut Ibu Rini yg mulai mempermainkan senjata keperkasaanku.“Wah.. wahh… besar sekali.
Oh my god… Ohhh…” tangan Ibu Rini segera mengusap-usap batang keperkasaanku yg telah mengeras tersebut.Segera saja benda besar dan panjang itu mulai berdenyut-denyut dan dimasukkan ke mulut Ibu Rini. Dia segera menjilati batang kemaluanku itu dgn penuh semangat. Kepala kejantananku itu dihisapnya keras-keras hingga aku jadi merintih keenakan.“Ahhh… enakkeee.. rekkk..!” aku tanpa sadar menyodokkan pinggulku untuk semakin menekan senjata keperkasaanku agar makin ke dlm mulut Ibu Rini yg telah penuh oleh batang kejantananku.Gerakanku makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Ibu Rini.“Ooohhh Bu.. oohhh.. mulut Ibu memang sakti.. ohhh.. I’m coming… ohhh…” Muncratlah laharku di dlm mulut Ibu Rini yg segera menjilati cairan itu hingga tuntas..
“Hmmmm… agak asin rasanya Tonn punyamu.., tp enak kok…” Ibu Rini masih tetap menjilati kemaluanku yg masih tegak bagaikan tugu Monas di Jakarta, menara Piza di Italy, menara Eiffel di Paris.“Sebentar ya.., Aku mau minum dulu..” katanya setelah selesai menjilati batang kejantananku.Ketika Ibu Rini sedang membelakangiku sambil menenggak air putih dari kulkas. Aku melihat body yg wuih dan itu ohhh, pantat yg bulat. Aku memang suka pantat yg bulat dan menantang. Aku tdk tahan cuma melihat dari jauh, lalu aku berdiri dan berjalan menghampirinya, lalu mendekapnya dari belakang.“Tonnn.. jangan nakal dong, biar Ibu minum dulu..!” katanya manja.
“Aku tdk tahan melihat pantat ibu yg menantang itu.” kataku tak sabaran.
“Kamu suka pantatku, kalau gitu Kamu tentu mau kalau nanti pantatku mendapat giliran untuk Kamu obok-obok, bagaimana Tonn..? Mau ngobok- ngobok pantat Ibu..?” tanyanya. Aku terima tantangannya.
“Ohhh.., memang benar- benar mantaapppp…” aku berkata sambil mengelus-elus pantat Ibu Rini
Lalu aku jongkok agar dapat jelas melihat, kusentuh lembut pantat itu dgn tanganku. Terus kucium, kuelus lagi, kucium lagi terus kujilat, lalu kubuka belahan pantat itu. Ohhh.., terhampar pemandangan indah dgn bau yg khas, lubang yg sempit, lebih sempit dari yg di depan dan sekitarnya ditumbuhi bulu-bulu yg lumayan lebat. Lalu kujulurkan jari telunjukku ke lubang yg sempit itu.Waktu aku coba memasukkan jariku ke lubang itu, terdengar jeritan kecil Ibu Rini.“Tonn.., jangan keras-keras ya, nanti sakit.. lho…” Lalu aku mulai memasukkan step by step.Waktu jariku menembus lubang itu sepertinya tanganku mau disedot masuk ke dlm.“Lubang Ibu nakal juga ya, masa jariku mau dimakan juga..?”
“Akhhh… Kamu nakal dech.., ohhh Tonn.. coba sekarang Kamu jilat ya..?” pintanya.Lalu kutarik jariku dari dlm lubang itu, lalu aku mulai menjilati lubang itu ehhmm.., lumayan juga rasanya, asin-asin gurih. Sementara itu, Ibu Rini terdengar merintih keenakan. Lama-lama aku tdk sabar, dan terus kuberdiri dan tanpa basa-basi, aku langsung membalikkan badannya. Terus kulahap gundukan-gundukan daging di dada Ibu Rini dgn nikmat. Sementara itu, Ibu Rini mulai mendesah-desah dan menggelinjang. Kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam. Goyangan- goyangan lidahku yg terus menjilati puting susu Ibu Rini yg tinggi dan lancip begitu bertubi-tubi tanpa henti. Ibu Rini menggerinjal-gerinjal dgn keras.“Aaaaggghhhh… oooohhh… ooooohhh…” desahan- desahan kenikmatan semakin banyak bermunculan dari mulut Ibu Rini.Geliat- geliatan tubuhnya semakin menjadi-jadi karena merasa sensasi yg luar biasa akibat sentuhan-sentuhan mulut dan lidahku pada ujung syaraf sensitif di buah dadanya.
Urat-urat membiru pun mulai menghiasi dgn jelas seluruh permukaan buah dada yg super montok itu. Masih dgn mulutku yg tetap berpetualang di dada Ibu Rini yg juga masih menggelinjang, aku membopong Ibu Rini ke kamar. Kujatuhkan tubuh Ibu Rini di atas kasur spring bed yg sangat empuk.Saking keras jatuhnya, tubuhnya yg aduhai itu sempat terlontar-lontar sedikit sebelum akhirnya tergolek pasrah di atas ranjang itu. Setelah itu, Ibu Rini tetelentang di kasur dgn kaki-kakinya yg jenjang terjulur ke lantai. Tubuh bugilnya yg putih dan mulus beserta buah dada yg montok dgn puting susu nan tinggi yg teronggok kokoh di dadanya, memang sebuah pemandangan yg amat menawan hati. Lalu aku berlutut di lantai menghadap selangkangan Ibu Rini. Kurenggangkan kedua kakinya yg menjejak di lantai.Dgn begitu aku dapat memandang langsung ke arah selangkangannya itu.
Bulu-bulu kemaluan yg tumbuh di padang rumput tipis yg menghiasi wilayah sensitif itu begitu menggelora nafsu birahiku. Aromanya yg segar dan harum membuat nafsuku itu kian meninggi. Kudekatkan mulutku ke bibir mekinya dan kujulurkan lidahku untuk mencicipi lezatnya lubang itu. Tubuh Ibu Rini terlonjak keras ketika kucucukkan lidahku ke dlm liang senggamanya. Kukorek-korek seluruh permukaan lorong yg gelap itu. Begitu hebat rangsangan yg kubuat pada dinding lorong kenikmatan tersebut, membuat air bah segera datang membanjirinya.“Aaaagghhhhhh… oooooohhh… aaahhh…” terdengar rintihan Ibu Rini dari mulutnya yg megap-megap setengah membuka.Kemudian aku berdiri. Dgn tangan bertumpu ke atas kasur, kucoba mengarahkan ujung Kontolku ke lubang meki yg lumayan sempit yg tampak licin dan basah milik Ibu Rini. Berhasil.
Perlahan-lahan kuhujamkan batang kemaluanku ke dlm liang senggama itu. Tubuh Ibu Rini berkejat- kejat dibuatnya merasakan nikmat penetrasi yg sedang kulakukan saat ini.“Oooohhhh… uuuuccchhh…” tak ayal jeritan- jeritan mengalir dari mulutnya.Akhirnya batang keperkasaanku amblas semua ke dlm liang gelap yg berdenyut-denyut milik Ibu Rini diiringi dgn jeritannya. Kenikmatan ini kian bertambah menjadi- jadi setelah aku melakukan penetrasi lebih dlm dan intensif lagi. Gerakan memompa dari batang kejantananku di dlm kemaluan Ibu Rini semakin kupercepat. Togel Online
Terdengar suara kecipak-kecipak dan lenguhan kami berdua karena terlalu asyiknya kami bersenggama. Seiring dgn tangan yg kembali meremas-remas perbukitan indah yg menjulang tinggi di dada Ibu Rini, batang kejantananku terus melakukan serangan- serangan yg tanpa henti di dlm lubang senggamanya yg bertambah kencang denyutan-denyutannya. Meki memerah yg terus berdenyut-denyut dan amat licin akibat begitu membanjirnya cairan-cairan kenikmatan yg keluar dari dalamnya, terasa menjepit bnatang kejantananku.Demikian sempitnya ruang gerak Kontolku di dlm lorong gelap itu, menjadikan gesekan-gesekan yg terjadi begitu mengasyikkan.
Ini merupakan sensasi sendiri bagiku yg merasakan batang keperkasaanku seperti merasa diurut-urut oleh seluruh permukaan dinding mekinya. Mulutku pun tak henti-hentinya menyuarakan desahan-desahan kenikmatan tanpa bisa dihalangi lagi.“Oouuugghhhhh… Tonn… mmmpphhhh…” Ibu Rini mengerang-ngerang tdk karuan, sementara tubuhnya juga melonjak-lonjak dgn keras.Sekuat tenaga kuhujam-hujam Kontolku dgn lebih ganas lagi ke dlm liang senggamanya. Rasanya hampir habis tenaga dan nafasku dibuatnya. Tetapi nafsu birahi yg begitu menggelora tampaknya membuatku lupa pada kelelahanku itu. Ini dibuktikan dgn sodokan kejantananku yg berusaha menusuk sedalam-dalamnya. Bahkan berkali-kali ujung batang kejantananku sampai menyentuh pangkal liang tersebut, membuat Ibu Rini menjerit keenakan.
“Tonnn… Tonnn… Aku… mau… keluar…” Ibu Rini melenguh kencang.Ia merasakan sudah tdk bisa menahan klimaksnya lagi. Akan tetapi, aku belum merasakan klimaks sedikit pun. Langsung kutambah kecepatan genjotan-genjotan batang kejantananku di dlm liang senggamanya. Begitu buasnya sodokan-sodokanku itu, membuat tubuh Ibu Rini bergoyang-goyang hebat, dia merintih… merintih… dan merintih.Akhirnya saat yg diharapkan itu tercapai. Aku melenguh panjang merasakan spermaku muncrat, menyusul Ibu Rini yg sudah terlebih dahulu memperoleh orgasmenya. Begitu nikmatnya orgasme yg kurasakan itu sehingga membuat laharku bagaikan air bah menerjang masuk ke dlm liang senggama Ibu Rini.
Kami berdua mengejang kencang saat titik-titik puncak itu tercapai. Tp kenapa batang kejantananku tdk mau istirahat, dan masih terlihat perkasa. Dgn segera aku berlutut di atas ranjang. Kuminta Ibu Rini untuk berlutut juga membelakangiku dgn tangan bertumpu di kasur, jadi dlm posisi doggy style.Kemudian Rini kudorong sedikit ke depan, sehingga pantatnya agak naik ke atas, yg lebih memudahkan batang kejantananku untuk melakukan penetrasi ke dlm lubang senggamanya. Setelah itu langsung kusodok kemaluan yg sekarang sudah terlihat agak merekah itu dgn batang keperkasaanku dari belakang.
Tubuh Ibu Rini terhenyak hingga hampir terjungkal ke depan akibat kerasnya sodokanku itu, sementara mulutnya menjerit keenakan. Dlm sekejap, senjata-ku itu seluruhnya ditelan oleh meki itu dan langsung menjepitnya.Jepitan meki Ibu Rini yg berdenyut-denyut menambah gairah birahiku yg memang sudah menggelora. Dgn cepat, kutarik kejantananku sampai hampir keluar dari dlm liang senggamanya, lalu kutusukkan kembali dgn cepat. Kemudian kutarik dan kusodok lagi, seterusnya berulang- ulang tanpa henti. Doronganku yg keras ditambah dgn sensasi kenikmatan yg luar biasa membuat Ibu Rini beberapa kali nyaris terjerembab.Namun itu tdk menjadi masalah sama sekali.
Bahkan sebaliknya, membuat permainan kami berdua menjadi kian panas. Lalu,“Ooocchh… uh… uh… uh…” nafasku terengah-engah.Kurasakan sekujur tubuhku mulai kehabisan tenaga. Tenagaku sudah begitu terkuras, tetapi aku belum mau berputus asa. Kucoba mengeluarkan sisa-sisa tenaga yg masih ada semampuku. Dgn sedikit mengejang, kugenjot batang kejantananku kembali ke dlm lubang kenikmatannya sekuat-kuatnya. Ibu Rini pun tdk mau kalah, dia maju-mundurkan tubuhnya dgn ganasnya.Akhirnya, Ibu Rini melenguh panjang, muncratlah lahar-nya, disusul beberapa detik kemudian oleh kemaluanku. Lalu secepat kilat kukeluarkan Kontolku dari dlm lubang kenikmatan Ibu Rini dan langsung jatuh terkapar di kasur.
Lalu, Ibu Rini langsung meraih batang kejantananku itu dan dimasukkan ke dlm mulutnya. Ibu Rini mengocok kontolku itu di dlm mulutnya yg memang agak kecil.Namun Ibu Rini berhasil melumat batang keperkasaanku dgn nikmatnya. Gesekan-gesekan yg terjadi antara kulit kemaluanku yg sensitif dgn mulut Ibu Rini yg basah dan licin ditambah dgn gigitan-gigitan kecil yg dilakukan oleh giginya yg putih karena pakai “Smile-Up Man”, membuat aku tdk dapat menahan diri lagi. Muncratan-muncratan lahar kenikmatan yg keluar begitu banyaknya dari batang keperkasaanku langsung ditelan seluruhnya, hampir tanpa sisa oleh Ibu Rini. Sebagian meleleh keluar dari mulutnya dan jatuh membasahi kasur. Belum puas sampai disitu, ia masih menjilati sekujur batang kejantananku sampai bersih total seperti sediakala.Bukan main! Lalu kami berdua tergeletak di atas tempat tidur dgn tubuh telanjang yg dibasahi oleh keringat dan lahar kami. Kemudian aku tertidur.
Kasir4D Namanya Fitri, dia seorang cewek yang di kelas sering memakai jilbab kalau di kampus dia menjadi pengurus rohis, sebenarnya aku malah dekat dengan teman temannya karena dia biasa biasa saja kalau memakai pakaian jilbab, bentuk tubuhnya yang menarik itu tertutup, tapi lama kelamaan kami semakin dekat dan aku juga pernah disuruh maen ke rumah kontrakannya.
Dirumah Fitri bersama kakaknya yang sama memakai jilbab, keluarganya dia banyak saudaranya yang memakai jilbab, yang aku ketahui dari Umi , Umi bisa memposisikan dirinya seringkali dia malah mendengarkan lagu lagu yang alirannya keras seperti megadeath, metalica, disitu yang membuat aku bisa nyaman dan nyambung soalnya aku juga gak dalam dalam banget mempelajari agama.
Kita semakin dekat sering kita menghabiskan waktu bersama, dimana rasa rasa bukan cinta itu muncul aku ingin sekali mencium bibirnya yang mungil dan wajahnya yang manis kalau tidak dandan, aku ada rasa seperti itu karena mencium aromanya yang membuat aku nafsu, dia belum tau kalau aku menyimpan rasa seperti ingin menyetubuhi dia.Sering sekali aku membayangkan jika dia lepas jilbab gimana bentuk wajahnya dan gimana bentuk tubuhnya jika dia lepas baju atau bugil di hadapanku, itu hanya khayalanku yang membuat aku bergairah sampai kalau di kamarku sendiri aku selalu mengocok penisku sambil membayangkan dan melihat foto dia di hp ku membayangkan mulutnya di hadapan penisku dan blowjob penisku.

Kadang juga aku selingi dengan membuka situs bokep dan menonton bokep , sampai foto Fitri aku juga rekayasa dengan mengganti wajah dia dengan tubuh asia memakai software, jadilah foto wajah Fitri yang sedang memakai jilbab tapi bagian bawahnya bugil, saat mengeditnya pun aku sempat onani dalam meja komputerku.Dan kejadian itu sampai suatu ketika aku maen kerumahnya lagi, aku ingin mencuri pakain yang sering dipakai dia, saat dia mencuci piring di belakang aku diam diam masuk ke kamarnya dan mengambil kaos tersebut yang di letakkan di belakang pintu, aku masukkan ke dalam tasku dan ingin membuat bahan sebagai cokliku di kamar nanti.
Kaos Fitri aku cium cium bau aromanya yang menggugah kalau aku onani sering aku muncratkan ke kaosnya sampai banyak, dan kejadian itu terus aku khayalkan hingga saat ini aku waktu main ke rumahnya lagi aku sengaja waktu itu hujan deras banget dan berteduh di rumahnya, dia dirumah sendiri saat itu karena kakaknya juga ada kuliah.
Dimana sedang menunggu hujan berhenti aku pura pura tidur di ruang tamunya, tadinya dia berkata kalau mau mandi , aku masih berpura pura merem, dan waktu dia masuk ke kamar mandi dengan suara air yang jatuh aku bangun dan ingin sekali mengintip tubuh Fitri bugil saat mandi, aku cari celah lewat mana aku bisa mengintip dia.
Tak ada lubang yang bisa mengintip kecuali di lubang pintu, aku pastikan dia tidak menyadari kehadiranku di depan pintunya, aku intip deh dari celah kunci walaupun sedikit, uhhhh saat dia mengibaskan rambutnya uhhhh seksi sekali rupanya tubuh Fitri saat telanjang, karena tidak tahan akibat melihat tubuh bugil Fitri. Rasanya ingin aku onani tapi dengan cara spermaku ingin aku keluarkan di dalam kamarnya , aku cari benda yang bisa aku taruh spermaku, aku melihat gelas diatas meja kamarnya rupanya teh yang dibuatnya tadi pagi, entah dapat pikiran dari mana sampai aku taruhkan spermaku ke dalam gelasnya intinya aku ingin Fitri menelan spermaku.
Aku kembali ke ruangan tengah dan sadar bahwa Fitri sudah masuk ke dalam kamarnya , saat keluar dari kamarnya dia menghampiriku dengan masih memakai jilbab, hujan sudah reda rupanya aku berpamitan untuk pulang , dan aku gak tahu yang jelas spermaku tertinggal di kamar Fitri entah dia minum atau gak , aku gak urusan, kalaupun yang meminum kakaknya juga oke.
Dan itu juga kakaknya Fitri juga menjadi bahan onaniku di kamar, suatu ketika aku mendapat kabar bahwa Fitri pingsan karena ditabrak motor lain, waktu itu dia langsung dibawa ke rumahnya , aku yang dapat kabar tersebut langsung menghampiri dia di rumah bersama temanku, aku lihat tubuh Fitri yang lecet lecet dan pipinya yang memar.Melihat kondisi Fitri seperti itu aku malah ada rasa yang lain, dimana kondisi dia yang lemas aku ingin memegang toketnya , penisku sudah mulai berdiri akibat pikiran kotorku, dan malah menjadi kenyataan yang aku pikirkan dimana temanku dan salah seorang yang menjaga Fitri di kamarnya meminta temanku untuk dihantarkan dia ke apotik dan menghubungi saudara lainnya.
Dia keluar bersama temanku, aku pun dimintai pertolongan untuk menjaga Fitri, baiklah aku akan menjaga Fitri disini percayakan padaku, pernyataan yang membuat teman Fitri percaya, setelah keduanya pergi meninggalkan rumah aku kunci pintu kamar Fitri, aku dekatkan wajahku ke wajahnya Fitri baunya wangi sekali membuat aku bergairah. Aku panggil panggil namanya belum sadar aku pastikan untuk mengelus wajahnya juga belum sadar, kemudian aku cium bibirnya dan aku buka mulutnya supaya lidahku bisa masuk ke dalam mulutnya,
Aku jilati dari mulut hidung sampai telinganya.pikiranku saat itu adalah ingin menyemprotkan spermaku di wajahnya.Tapi tanganku ingin memegang toketnya yang rupanya ukurannya besar dan empuk saat aku pegang, aku singkapkan rok yang dia pakai kulihat memeknya terbungkus celana dalam berwarna pink, aku buka celana dalamnya dan melihat memeknya yang diselimuti oleh bulu tebalnya, kemudian penisku aku keluarkan dari celanaku dan menindih tubuh dia.
Ingin cepat cepat aku masukkan penisku ke dalam memeknya, aku gesek gesekkan rasanya kental dan empuk , tapi masih susah untuk aku masukin, ekhh ekhhhh kusodorkan penisku masuk ke memeknya karena bayangku takut temanku sudah datang aku percepat penisku untuk maju mundur kira kira 40 detik spermaku keluar di dalam memek Fitri, terasa hangat dan dia juga belum siuman, Saat aku keluarkan penisku aku melihat darah yang menempel di penisku aku kaget rupanya darah yang keluar dari memek Fitri dan Fitri ternyata masih perawan, kemudian aku ambil tisu di sekitar meja Fitri aku bersihkan sperma dan darah yang menempel di selakangan Fitri. Togel Online
Lekas aku kembalikan seperti semula aku kenakan celana dalamnya seperti semula.Setelah kejadian itu aku merasa deg deg an dan merasa puas sudah bisa menyetubuhi Fitri walaupun dia dalam keadaan pingsan, setelah kejadian itu setiap melihat Fitri aku tidak tertarik lagi, melihat wajah dan aromanya sudah tak ada rasanya lagi, kemudian tak berapa lama temanku datang dia tidak menaruh curiga terhadapku.
Setelah kejadian itu 3 bulan Fitri merasa ada yang aneh dia merasa hamil dan sering muntah muntah, sampai disitu Fitri jarang masuk ke kampus kabar terakhir dia , dia mengalami depresi karena dia tidak merasa pernah berhubungan badan sama siapapun, sampai saat ini aku gak tau nasibnya Fitri, dia melahirkan atau tidak.
Kalau melahirkan dia anakku, aku merasa bersalah saat itu tapi aku juga cuek menghadapi masalah ini, demikian ceritaku yang pernah aku alami, terimakasih para pembaca yang sudah meluangkan waktunya.
Kasir4D Kenangan indah bersama dosen dan pembantunya tiba-tiba terbersit, tiba-tiba aku ingin sekali menceritakan pengalaman Cerita Seks ku ini, Ku tulis kata-demi kata hingga aku merangakai keseluruhan cerita seks mengenai pengalamanku ngentot dengan ibu dosenku. semoga kalian terhibur dengan cerita seks yang ku alami ini.pada waktu ujian tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalan menemaniku menuju ketempat itu, saya dipanggil ke rumah dosen wanita yang masih agak muda, sekitar 26 tahun. body asyik di pandang mata,lurus sebahu rambutnya.
Ia juga lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Dipanggil ke rumahnya karena saya diminta untuk mengurus keperluan dia, karena dia akan ke luar kota. Malam harinya saya pun ke rumahnya sekitar jam 7 malam. Saat itu rumahnya hanya ada pembantu (yang juga masih muda dan cantik). Suaminya ketika itu belum pulang dari rapat di puncak.Otomatis kondisi rumah lagi sepi,hanya wanita-wanita tok penghuninya.Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terbelalak karena dia memakai gaun tidur yang tipis, sehingga terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak memakai BH. Terlihat saat itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya juga terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.
Sewaktu saya sedang memperhatikan Dosen saya itu, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi memperhatikan saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi kemudian pembantu itu malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia memberikan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena pakaiannya agak pendek), dan sama seperti dosen saya ukurannya juga besar.Kemudian dosen saya yang sudah duduk di depan saya berkata, (mungkin karena saya melihat belahan dada pembantu itu) “Kamu pingin ya “nyusu” sama buah dada yang sintal..?”
Saya pun tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.”
Mungkin karena ia saya anggap bercanda, saya bilang saja, “Oh.., boleh juga tuh Bu..!”Tanpa diduga, ia pun mengajak saya masuk ke ruang kerjanya.
Saat kami masuk, ia berkata, “Rizal, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!”
Kemudian saya menurut saja, saya lihat punggungnya. Karena tidak ada apa-apa, saya bilang, “Nggak ada apa-apa kok Bu..!”
Tetapi tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku. Saya lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik tangan saya ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar. Kemudian saya merayap ke putingnya, dan benar perkiraan saya, putingnya besar dam masih keras.Kemudian ia membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil membuka celana dalamnya. Terlihat di sekitar kemaluannya banyak ditumbuhi bulu yang lebat.
Kemudian saya berkata, “Kenapa Ibu membuka baju..?”
Ia malah berkata, “Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.”Karena saya ingin juga merasakan tubuhnya, saya pun tanpa basa-basi terus menciuminya dan juga buah dadanya. Saya hisap hingga ia merasa kegelian. Kemudian ia membuka pakaian saya, ia pun terbelalak saat ia melihat batang kejantanan saya.
“Oh, sangat besar dan panjang..! (karena ukuran penis saya memang besar, sekitar 17 cm dan berdiameter 3 cm)”Dosen saya pun sudah mulai terlihat atraktif, ia mengulum penis saya hingga biji kemaluan saya.
“Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap seperti ini..!” desah saya.
Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Saya juga meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dosen saya. Kemudian ia mengajak saya untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69.
Saya terus menjilati vaginanya dan terus memasukkan jari saya.
“Ah.. Rizal, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan penismu..!” katanya.
“Baik Bu..!” jawab saya sambil mencoba memasukkan batang kemaluan saya ke liang senggamanya.“Ah.., ternyata memek ibu sempit juga ya Bu..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya saya.
“Iya Rizal, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena itu Ibu belum punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya.
Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang saat dimasukkannya penis saya sambil berkata, “Ohh… ohhh… besar sekali penismu, tidak masuk ke memek ku, ya Zal..?”
“Ah nggak kok Bu..” jawab saya sambil terus berusaha memasukkan batang keperkasaan saya.
Kemudian, untuk melonggarkan lubang memek nya, saya pun memutar-mutar batang kemaluan saya dan juga mengocok-ngocoknya dengan harapan melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantanan saya sudah masuk setengahnya.“Ohhh… ohhh… Terus Zal, masukkan terus, jangan ragu..!” katanya memohon.
Setelah memutar dan mengocok batang kejantanan saya, akhirnya masuk juga rudal saya semua ke dalam liang kewanitaannya.
“Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yang diikuti dengan teriakannya, “Oh my good..! Ohhh..!”Saya pun mulai mengocok batang kemaluan saya keluar masuk. Tidak sampai semenit kemudian, dosen saya sudah mengeluarkan cairan vaginanya.“Oh Rizal, Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
Cairan itu juga memudahkan saya untuk terus memaju-mundurkan batang keperkasaan saya. Karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi, “Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras. Karena saya melakukannya sambil menghadap ke arah pintu, sehingga terdengar sampai ke luar ruang kerjanya.Saat itu saya sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin karena bernafsu melihat permainan kami).
Oh, betapa bahagianya saya sambil terus mengocok batang keperkasaan saya maju mundur di liang vagina dosen saya. Saya juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan saya baru kali ini melihat wanita masturbasi.Setelah 15 menit bermain dengan posisi saya berada di atasnya, kemudian saya menyuruh dosen saya pindah ke atas saya sekarang. Ia pun terlihat agresif dengan posisi seperti itu.
“Aha.. ha.. ha…” ia berkata seperti sedang bermain rodeo di atas tubuh saya.
15 menit kemudian ia ternyata orgasme yang kedua kalinya.
“Oh, cepat sekali dia orgasme, padahal aku belum sekalipun orgasme.” batin saya.Kemudian setelah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sedangkan saya berdiri di depannya. Saya terus bermain lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.“Oh.. oh.. Rizal, pelan-pelan Zal..!” katanya.
Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia ternyata mengalami orgasme yang ketiga kalinya.
“Ah Rizal, aku keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu.Setelah itu ia mengajak saya ke bath-tub di kamar mandinya. Ia berharap agar di bath-tub itu saya dapat orgasme, karena ia kelihatannya tidak sanggup lagi membalas permainan yang saya berikan. Di bath-tub yang diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap badan kami. Karena dosen saya sangat senang diusap buah dadanya, ia terlihat terus-terusan bergelinjang.
Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan saya menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dengan sabun).Setelah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yang keempat bagi dosen saya dan yang pertama bagi saya. Togel Online
“Oh Rizal, aku mau keluar lagi..!” katanya.
Setelah terasa penuh di ujung kepala penis saya, kemudian saya keluarkan batang kejantanan saya dan kemudian mengeluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sambil mengusap-usap lembut.“Oh Rizal, engkau sungguh kuat dan partner bercinta yang dahsyat, engkau tidak cepat orgasme, sehingga aku dapat orgasme berkali-kali. ini pertama kalinya bagiku Rizal. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku orgasme sekali saja, kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen saya.
Kemudian karena kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan saya keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba mengambil pakaian saya yang berserakan di sana.Di luar ruang kerjanya, saya lihat pembantu dosen saya tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam memeknya. Karena melihat tubuh pembantu itu yang juga montok dan putih bersih, saya mulai membayangkan bila saya dapat bersetubuh dengannya. Yang menarik dari tubuhnya adalah karena buah dadanya yang besar, sekitar 36D.
Akhirnya saya pikir, biarlah saya main lagi di ronde kedua bersama pembantunya. Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah setelah melihat permainan saya dengan majikannya.Saya langsung menindih tubuhnya yang montok itu dengan sangat bernafsu. Saya mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke bagian sensitifnya. Saya mencium dan menjilat seluruh permukaan buah dadanya dan turun hingga ke bibir kemaluannya yang ditumbuhi hutan lebat itu.
Tidak berapa lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami. Kami bermain sekitar 30 menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat dari majikannya. Terbukti saat kami sudah 30 menit bermain, kami baru mengeluarkan cairan kemaluan kami masing-masing.Oh, ternyata saya sudah bermain seks dengan dua wanita bernafsu ini selama satu setengah jam. Saya pun akhirnya pulang dengan rasa lelah yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya saya merasakan bercinta dengan wanita yang cantik ini seperti mimpi.
Kasir4D Saya akan bercerita tentang cerita sex dari pengalaman Pribadi saya, Sebut saja nama saya Anwar, usiaku saat ini 27 tahun dan saya tinggal di Bandung. Di usiaku yang yang masih tergolong muda saya sudah memiliki kos-kosanan 8 kamar, dan bisa dibilang kos-kosan ini kos-kosan elit. Kenapa saya berkata begitu, karena harga perkamar di kos-kosan ku itu harga sewa perbulannya rata-rata 1,5- 2,5 juta, itu semua tergantung fasilitas tambahannya.Kos-kosan saya ini bisa mencapai harga segitu karena letaknya memang strategis , kosan milik saya ini terletak di jalan Dago dekat dengan pusat tongkrongan, kuliner maupun Factory Outlet.
Selain memiliki fasilitas dan interior yang mewah, fasilitas setiap kamar kosan saya adalah sebagai sebagai berikut ; AC, TV LED, Water heater, ruang tamu bersofa, dapur dan kamar mandi dalam.Kebanyakan yang mengisi kamar kosan saya adalah mahasiswi yang orang tuanya memiliki harta yang berlimpah. Biasanya kosan ku di isi oleh anak-anak pengusaha, atau pejabat, kebetulan kosan ku ini dikhususkan untuk wanita. Karena yang mengisi adalah cewek, maka kosan saya ini terkenal dikalangan para mahasiswa yang kuliah di Bandung.
Kost Gratis Asal Mau NgeweSaya akan bercerita tentang cerita sex dari pengalaman Pribadi saya, Sebut saja nama saya Anwar, usiaku saat ini 27 tahun dan saya tinggal di Bandung. Di usiaku yang yang masih tergolong muda saya sudah memiliki kos-kosanan 8 kamar, dan bisa dibilang kos-kosan ini kos-kosan elit. Kenapa saya berkata begitu, karena harga perkamar di kos-kosan ku itu harga sewa perbulannya rata-rata 1,5- 2,5 juta, itu semua tergantung fasilitas tambahannya.
Kos-kosan saya ini bisa mencapai harga segitu karena letaknya memang strategis , kosan milik saya ini terletak di jalan Dago dekat dengan pusat tongkrongan, kuliner maupun Factory Outlet. Selain memiliki fasilitas dan interior yang mewah, fasilitas setiap kamar kosan saya adalah sebagai sebagai berikut ; AC, TV LED, Water heater, ruang tamu bersofa, dapur dan kamar mandi dalam.Kebanyakan yang mengisi kamar kosan saya adalah mahasiswi yang orang tuanya memiliki harta yang berlimpah. Biasanya kosan ku di isi oleh anak-anak pengusaha, atau pejabat, kebetulan kosan ku ini dikhususkan untuk wanita. Karena yang mengisi adalah cewek, maka kosan saya ini terkenal dikalangan para mahasiswa yang kuliah di Bandung.

Inilah awal mula kisah mesum saya, pada suatu sore datanglah seorang wanita yang bertubuh tinggi, kulit putih khas orang Indonesia, buah dada sedang dan berparas cantik menggoda. Saat itu gadis tersebut menghampiri saya dan memperkenalkan diri dengan nama Umi. Setelah memperkenalkan diri ternyata dia hendak menyewa salah satu kamar kos saya yang kebetulan saat itu memang ada yang kosong.Kemudian saya pun mengajak Umi ke dalam dan melihat salah satu kamar yang memang baru saja habis sewanya dan tidak diperpanjang. Beberapa menit Umi melihat suasana kamar dengan seksama, saat itu dia melihat mulai dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan terakhir dia melihat kamar tidur yang cukup luas dan mewah. Saat itu Ekspresi wajah Umi cukup puas dengan keadaan kamar kos saya. Dari situ kami-pun mulai negosiasi tentang harga kamar,“Bagaimana Mbak, apakah cocok dengan kamarnya ?”, tanyaku.
“Cocok banget Mas, kamarnya gede, fasilitas oke dan bersih lagi, memangnya berapa perbulan Mas?”, tanya Umi pada saya. Saat itu saya langsung menjawab pertanyaan yang memang saya harapkan dari tadi,“1,6 jt perbulan-nya Mbak”, jawabku.Umi kaget mendengar harga yang aku tawarkan,“Wahhh, mahal banget Mas, nggak bisa kurang apa nih Mas ? Aku udah cocok banget nih sama kamarnya?”, ucap Umi memohon.Karena saat itu nampaknya dia sangat ingin tinggal disana saya pun menahan harga, karena bisnis adalah bisnis. Bisnis itu memang tanpa belas kasihan dan tanpa toleransi. Lalu aku pun menjawab,“Maaf sebelumnya Mbak, harga pas dan tidak bisa kurang”, ucapku menegaskan.
“Masa nggak bisa sih Mas, Sini aku mau ngomong sama yang punya kosan ini, Barang kali aja nanti bisa kurang ?”, ucapnya kepadaku.Saat itu aku hanya tersenyum mendengar perkataan Umi. Dia tidak tahu kalau yang punya kosan ini punya saya, mungkin saat itu dia menyangka saya hanya pembantu yang mengurus kosan ini. Lalu saya menegaskan kepada Umi,“Maaf ya Mbak, yang punya kosan itu saya”, jawabku dengan sedikit senyuman.
“ Upzzz… Maaf ya Mas saya kira Mas anak yang punya kosan ini, habis Mas imut sih kayak anak kecil mukanya, hhe… ”, ucap Umi mengelak dengan raut muka sedikit malu.Saat itu aku menawarkan dengan penawaran yang sangat extreme dan berani kepada Umi, “Gini aja deh Mbak, saya kasih Mbak 3 bulan gratis tinggal disini asal kamu mau tidur sama aku”, ucapku tegas penuh spekulasi. Gila nggak tuh, dengan spontan aku mengeluarkan penawaran tersebut, karena memang dari awal saya melihat Umi, saya sudah tergoda dengan badannya yang langsing, gerak geriknya yang sensual gaya bicaranya yang manja, dan yang paling utama sih sebenernya aku lagi pengen ngewek.

Saat itu Umi terlihat kaget sekali mendengar penawaranku.Saat itu dia terdiam sejenak dan menatapku penuh dengan tanda tanya serius atau tidak tawaran saya tersebut. Namun pada akhirnya dia-pun menjawab,“Oke!! saya terima tawaran kamu Mas”, Umi menjawab dengan lantangnya.Sekarang giliran saya yang kaget mendengar jawaban dari Umi. Seketika dadaku terasa sesak karena khayalanku yang sejak tadi ada dipikiranku akan menjadi kenyataan. Saya tadi berfantasi bila saja aku bisa melihat dan menikmati bentuk tubuh Umi yang langsing tanpa busana sama sekali.
Seketika jantungku berdegup keras, dan adik kejantananku senat-senut dibuatnya.Seakan Kejantananku ini minta dibelai oleh Umi. Setelah Umi menjawab dengan entengnya, aku menghampirinya, tanpa basa-basi langsung aku cium bibirnya yang tipis terbalut lipglos menambah keseksian dalam berbicara. Tanpa ragu aku mencium bibirnya, sebaliknya Umi pun mulai menyambut ciumanku tanpa ada kekakuan layaknya pasangan yang sudah lama berhubungan.
Saat itu kami berciuman saling merangsang, sesekali aku mendengar desahan halus Umi saat aku meremas buah dada-nya yang kencang dan kenyal itu,“Sssss… Aghhhh…. ”, desah Umi ketika saya meremas lembut buah dada-nya.Kemudian tanpa ragu dan membuang waktu, aku mulai melucuti satu persatu baju yang menempel di tubuh Umi, demikian sebaliknya, dan kini kami berdua hanya memakai celana dalam saja. Sesuai dugaanku, buah dada Umi mengelayut indah ditubuhnya, tidak besar dan tidak kecil bentuknya sehingga apabila dilihat secara telanjang pas sekali dengan postur tubuhnya.
Aku mulai menjilati buah dada Umi sesekali aku sedot dengan perlahan, desahan Umi pun keluar dari bibirnya yang indah itu. Hal itu membuat saya semakin bernafsu untuk terus memainkan lidah ini diatas buah dada-nya yang kencang itu. Setelah aku bosan menjilati susu Umi, aku mulai menciumi perut Umi terus dan terus hingga berhenti di selangkangan yang masih tertutup celana dalam seksi.Eeummm… baunya khas, aku pelorotkan celana Umi yang sudah agak lembab.
Saat itu entah kenapa aku terdiam ketika melihat Vagina Umi yang tidak tertutupi bulu satu pun itu, nampaknya dia mencukur habis bulu Vagina-nya sehingga terlihat indah bentuknya. Umi tersenyum ketika aku melihat yang heran karena melihat Vagina-nya yang mulus tanpa bulu sedikitpun, lalu,“Jilatin dong…”, pinta Umi dengan mesra.Saat itu saya menuruti permintaanya. Saya memulai menjilat dari bawah sampai keatas selangkangan dan hingga berhenti di Vagina-nya. Sampai akhirnya saya pun menjilati Vagina-nya, sembari menjilat, aku melihat ekspresi Umi yang sedang aku jilati dia Vagina-nya. Saat itu dia mendesah, memejamkan mata dan gelonjotan tidak karuan.Dan dia juga menggigit bibir bawahnya dan sembari kedua tangannya meremas sprei kasur seperti orang yang sedang menahan sesuatu. Erangannya semakin memburu seiring jilatan saya yang makin liar,“ Eghhh… Oughhh… Ssss.. Aghhhhhh… ”, desah Umi mengerang keenakan.Disatu titik dia melepaskan nafasnya dalam dalam, tak lama kemudian keluarlah cairan putih dari lubang Vagina-nya yang berbau khas, hal itu semakin membuat saya semakin nafsu saja.
Kemudian Umi menarikku keatas kasur dan mulai menjilati kepala kejantananku, rasanya saat itu kepala Penisku seperti kesemutan, beuhhh… enak-enak geli gimana gitu.Sesekali Umi menyedot semua batang kejantananku kedalam mulut-nya. Umi melakukannya berulang dan berulang, hal itu membuatku merasakan nikmat yang luar biasa. Sungguh permainan oral sex Umi profesional sekali layaknya pemain film bokep yang sering aku tonton. Setelah Umi puas memainkan kejantananku yang, aku bangun dan mulai mempersiapkan kejantananku untuk lepas landas.Nampaknya kejantananku dari tadi ingin sekali segera merasakan kehangatan Vagina Umi yang putih mulus dan tanpa satu bulu pun.
Aku mengelus elus kakinya yang panjang sambil menggesek gesekan kejantananku dimulut vagina Umi. Tak lama kemudian tangan halus Umi menggiring kejantananku keliang Vagina-nya. Kepala kejantananku terasa hangat menyentuh bibir Vagina Umi.Pada awalnya terasa keset dan susah dimasukan, pada akhirnya setelah aku gesek-gesekan kepala kejantananku dia klitoris Umi, pada akhirnya Kejantananku pun bisa menerobos Vagina Umi dalam-dalam. Sedikit demi sedikit saya gerakan pinggangku sambil saya arahkan oleh Umi sehingga kepala kejantananku sudah masuk seluruhnya.
“Ssss… Aghhhhh… Yeahhh… Oughhh… ”, Desah Umi mendesah nikmat merasakan kejantananku mulai keluar masuk di liang Vagina-nya.Dengan konstan aku melakukan gerakan sex itu kepada Umi. Sekitar 15 menit dengan posisi sex Umi Dibawah dan saya diatas, hal itu membuat aku dengan bebas menyodokan kejantananku divagina Umi. Bosan dengan gaya itu aku meminta Umi untuk berganti posisi dengan gaya seks Doggy Style. Saat itu Umi-pun mengiyakan permintaan saya.Kini kami pun bercinta dengan gaya seks Doggy style, dan saya benamkan lagi kejantanan saya didalam Vagina Umi,“ Zlebbbbbbb… Aghhhhhh…”,Masuklah Penis saya didalam Vagina Umi. Umi-pun,“ Oughhh… Shit… nikmat sekali sayang, ayo puaskan aku… Aghhhh… ” ucap Umi.Mendengar ucapan Umi, saya pun mulai menggencarkan tusukan Penisku dengan kencangnya,“ Ceplak… Ceplak… Ceplak… Ceplak… ”, suara pahaku bersentuhan dengan pantat lisa.
“ Ughhh… Ssss.. Aghhh… enak sekali Memek kamu Umi, Aghhh… ” desahku.Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodok Vagina Umi, kurasakan kejantananku berdenyut-denyut,“ Umii… aku mau keluar nih… Aghhh… ”, ucapku pada Umi.
“ Aku juga Mas… aku sudah nggak tahan lagi Mas, cepetan keluarin Mas… oughhh…”, ucap Umi. Saat itu saya semakin menggebu-gebu dalam bermain sex, kupercepat gerakan pinggulku, Togel Online
“ Oughhh… Aku mau keluar sayang, keluarin dimana Miii… Ssss… Aghhh… ”, tanyaku.
“ Diluar Anwar sayang… Oughhh… ” jawabannya.Tidak lama setelah itu terasa ada yang akan keluar dari Penisku, dan,“ Crotttttt… Crotttttt… Crotttttt… ”,
“ Slurpp… Serrrr… Serrrrrrr ”,Pada akhirnya kami pun keluar hampir bersamaan, dan aku lupa mencabut kejantananku dari Vagina Umi. Lendir memek Umi dan Spermaku bercampur menjadi satu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa karena aku bisa menikmati wanita secantik dan sexy Umi. Kemudian,“Miii, Maafin aku yah, aku tadi nggak sempet cabut penis aku”, ucapku meminta maaf.
“Yah gimana dong ini, kamu pokoknya harus ganti rugi sama aku”, ucap Umi.
“Baiklah aku akan kasih kamu apapun untuk ganti rugi buat kamu”, ucapku merasa bersalah.
“Baiklah kalau begitu, mudah saja ganti ruginya. Aku mau kamu memberi aku Kost gratis selama yang aku inginkan, aku berjanji tidak akan menuntut tanggung jawab dari kamu jika aku sampai hamil” ucapnya.
“Okey, tapi jika aku ingin ML sama kamu kamu harus mau lagi yah, kapan pun saat aku pingin Ml sama kamu”, ucapku.
“Oke deal”, jawabnya singkat.Singkat cerita semenjak kejadian itu saya memberikan kost gratis kepada Umi. Dan Umi-pun tidak mengingkari janjinya untuk melayani kebutuhan seks ku kapan pun ketika saya mau. Sungguh menyenangkan sekali kisah seks saya ini. Dan perlu pembaca tahu sebagai pemilik kost, saya tidak hanya melakukan dengan Umi saja, namun saya melakukan dengan anak kost lainya yang biasanya butuh uang jajan lebih atau yang butuh buat Shoping.