Sunday, September 27, 2020

Goyangan Nikmat Mama Sepupuku


Kasir4D Sebut saja namaku Hendri, 19 tahun. Aku seorang mahasiswa di salah satu PTN di kotaku, kota A saat ini aku baru tahun pertama kuliah. Aku akan menceritakan pengalaman seksku, memang bukan yang pertama tapi masih asyik untuk diceritakan. Aku teringat pengalamanku dengan adik sepupu ibuku.Kejadian ini terjadi kira-kira 1 bulan yang lalu. Ketika itu saat liburan semester 1, aku pergi ke kota P dimana di kota itu aku dilahirkan.

Memang kepergianku itu sudah lama kurencanakan dandidorong oleh sepupu ibuku yang di kota P, (aku memanggilnya dengan sebutan mama, sedangkan ibuku sendiri kupanggil ibu). Karena aku selalu dimanja dan menganggapnya benar-benar seperti ibuku sendiri. Baiklah aku akan menceritakan sedikit tentang keluarga mamaku ini.

Ia berumur lebih kurang 43 tahun, wajahnya lumayan cantik, badannya tinggi kira-kira 167 cm, ukuran dadanya lumayan besar 36 C, terlihat sangat menantang juka berdiri tegap. Rambutnya ikal sebahu lebih sedikit, pinggangnya ramping dan pantatnya aduhai cukup menggairahkan diusianya yang sudah melebihi 40 tahun ini.

Dan mengenai suaminya, bekerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal, dan hanya akan pulang 3 hari dalam 2 minggu, anak-anaknya yang pertama cewek umur 21 tahun sekarang sedang studi di luar propinsi kota P, dan yang kedua cowok sebaya denganku tapi masih sekolah di salah satu Sekolah Kejuruan di kota P.Aku sampai di kota P, hari senin pukul 03:00 siang, karena aku memang sengaja berangkat dengan perkiraanku sampai di kota P sore hari karena aku akan bisa istirahat di malam harinya.

Tapi sialnya aku saat itu malah tidak bisa istirahat karena aku selalu diganggu sepupuku yang masih sekolah itu. Dengan ajakan kemana-mana. Tapi memang dasar suka bermain, akhirnya aku pergi juga malam harinya. Aku memang sangat rindu akan keadaan kota P, karena memang sudah 3 tahun lebih aku tidak pernah ke kota P, ditambah lagi dengan saudaraku ini yang karena sebaya dan setipe denganku, sebut saja nama saudaraku itu Jenny.

Malam itu, karena aku belum istirahat dan di tambah lagi dengan pergi jalan-jalan aku langsung tergeletak tidur sampai pagi harinya, aku terbangun kira-kira pukul 09:00 pagi. Kulihat Jenny sudah tidak ada pasti sudah pergi sekolah, pikirku.

Aku langsung mandi. Sehabis mandi aku berencana mau sarapan di lantai bawah, karena memang rumah sepupuku ini memang cukup besar dan berlantai 2. Aku sampai di bawah dan melihat mama sepupuku lagi di dapur tidak tahu lagi ngapain. Sepertinya sedang bersih-bersih, aku melihat meja makan bundar yang terbuat dari marmer kosong tidak ada apa-apa di situ, tiba-tiba mama datang.

Udah bangun Hend, tanya mama.Udah Ma, udah mandi lagi khan udah wangi, sambil mengangkat tanganku.Belum sarapan yach. tanya mama lagi.Iyach belum Ma, sediain dong Ma Hendri khan lapar. balasku dengan manja.Udah kamu duduk aja di menja makan, ntar Mama sediain yang special buat Hendri, ujarnya sambil melangkah ke dalam kamarnya.

Tak lama kemudian mama keluar, aku yang lagi bengong duduk di meja makan.Tunggu yach. katanya singkat.Yup.. balasku.Sekarang kamu tutup mata biar Mama sediain buat kamu, sarapan special, kata mama.Tanpa banyak bertanya aku langsung saja menutup mata dan menunggu, gerangan apakah sarapan special buatku.Udah Mama. tanyaku penasaran.Tunggu sebentar. balas mamaku.Aku merasa suaranya dekat sekali kalau tidak salah di meja makan, dan tiba-tiba ia memegang kepalaku dari arah depan.

Aku sepertinya mencium sesuatu yang wangi yang pernah kukenal, belum habis aku melamun, mama berkata sambil mendekatkan kepalaku ke sumber bau yang cukup wangi itu.Udah kamu sekarang buka mata, dan cicipi sarapan specialmu.Ahh aku terbelalak kaget saat melihat mama sudah tidak memakai apa-apa lagi. Ia duduk mengangkang di atas meja dari batu itu dan tangan kanannya memegang kepalaku. Jantungku berdegub kencang melihat selangkangan mama yang berwarna merah kekuningan, bulu halus yang tertata rapi di sekitar tepian lubang vaginanya, buah dadanya bergelayut indah.

Penisku langsung terbangun dari tidurnya dan berdiri keras menyesakkan celana trainingku (aku memang suka memakai celana training di rumah).Ayo Sayang, cicipi sarapanmu. katanya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Tanpa pikir panjang, aku yang telah pernah melakukan oral seks langsung menusukkan lidahku ke dalam vaginanya dan menyedotnya dengan penuh nafsu. Aku menghisap vaginanya dan mengeluar-masukkan lidahku di dalam vaginanya.

Aaah.. ehmmm.. enak.. Sayang terusin. desahnya. Klitorisnya kuhisap-hisap, ia semakin menggelinjang dan pantatnya terangkat sedikit, nafasku semakin memburu.

Kakinya merangkul kepalaku dan menjepitnya dengan keras, aku nyaris kehabisan nafas. Tangan kananku mencari lubang pantatnya dan memasukkan jari tengahku ke dalamnya dan mengeluar-masukkan di lubang itu. Ah.. ah.. ah.. ooohh.. nikmat sekali Sayang ia semakin menggelinjang.Kira-kira 12 menit lidahku bergerilya di vaginanya, aku turun ke bawah dan mengangkat kakinya.

Aku melihat lubang anusnya berwarna kecoklatan dan langsung lidahku bermain di sana dan ia seperti buang air menahan nafas dan lubang pantatnya terbuka sedikit demi sedikit dan memudahkan permainan lidahku di dalam anusnya.

Setelah beberapa saat aku berdiri kemudian membuka pakaianku, ia hanya memandang sampai aku membuka celana trainingku dan ia melotot tak bekedip melihat penis pusakaku telah berdiri tegap dan menantang.Wow.. besar sekali. gumannya lembut, tapi masih dapat kudengar. Pusakaku ini memang kuakui besar untuk remaja seusiaku, panjangnya kira-kira 20 cm dengan diameter 6 cm.

Ia langsung tengkurap di atas meja makan dan memegang penisku dan langsung mengeluarkan lidahnya.Ah.. ehmmm.. desahku, mulutnya mulai berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya tapi sepertinya kemaluanku terlalu besar untuk bisa muat di dalam mulutnya tapi karena ia tetap berusaha, aku menyentakan pinggulku ke depan, Ehghhhkk ia tersedak tapi kemaluanku berhasil masuk, walaupun sedikit sakit karena terkena giginya. Sepertinya mulutnya cuma pas buat ujungnya saja dan tanpaknya ia kepayahan dengan mulutnya tetap berisi kemaluanku.

Aku mulai memaju-mundurkan pantatku seolah-olah aku sedang menyetubuhi vaginanya, tapi tiba-tiba ia mencengkeram pahaku dengan kuat. Pandangannya seperti memohon untuk mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan akhirnya aku mengeluarkan dari mulutnya, aku hanya tersenyum melihat ia megap-megap.

Setelah kemaluanku keluar dari mulutnya, Hend kamu kasar.. katanya kembali memegang dan mengelus penisku dan aku menggelinjang ketika ia mulai kembali menghisap kepala kemualuanku, Ah.. enak.. Ma.. Ma tanganku memegang rambutnya yang ikal dan tanpa sadar aku mengacak-ngacak rambutnya.

Lalu aku naik ke atas meja makan itu dan melakukan posisi 69 dan aku menyedot kembali vaginanya, belum lama aku menjilati vaginanya yang berbau wangi itu tubuhnya mulai mengejang dan mulutnya berhenti menjilati penisku dan kemudian ia memekik lirih. Ohhh.. ahhh.. enakkk.. Sayang.. Kemudian dari vaginanya keluar cairan putih. Ser.. slur.. slur.. Cairan itu banyak sekali dan aku langsung menjilatinya dn menelan sampai habis dan membersihkan tepiannya.

Ia mulai lemas dan aku rasanya mulai tak sabar untuk memasukkan penisku ke dalam lubang kemaluannya yang sudah mengkilap karena ludah dan maninya.Aku turun dan menarik kakinya sehingga kedua kakinya terjuntai ke bawah dan aku mengarahkan kemaluanku ke vaginanya. Yach.. masukkan sekarang Sayang.. nafas mama semakin memburu berarti kembali bernafsu dan, Bles.. shhh.. penisku yang besar masuk ke dalam vaginanya tanpa kesulitan lagi. Ah.. beh.. shetttss.. pekik mamaku merasakan kemaluanku amblas di dalam lembah kenikmatannya. Aku mulai mengocoknya. Agen Togel

Bleb.. bleb.. begitu bunyi ketika aku mulai mengocok kemaluanku dengan penuh semangat. Mama hanya menggigit bibirnya menahan nikmat. Tanganku meremas kedua payudaranya yang menantang itu, putingnya yang besar berwarna coklat tua kuhisap dan meremasnya dengan kuat.

Akh.. ahhh.. nikmhhmmat Sayannggg.. sambil memilin kedua putingnya secara bergantian, goyangan pinggulku kupercepat dan bergerak sangat beraturan. Aku naik ke atas dan mencium bibirnya dan memainkan lidahku di dalam rongga mulutnya dan lidah kami saling memilin dengan bibir saling menghisap.

Kemaluanku terasa disedot-sedot oleh dinding vaginanya dan terasa dipijit.Ma.. ahhh.. enak sekali Ma.. aku semakin bersemangat. Heendriii.. lebih kencang.. rintihnya memberi semangat kepadaku, aku merasakan kemaluanku disedot dan badannya mulai mengejang kaku, aku tahu pasti ia sudah hampir pada puncaknya, aku mempercepat gerakanku dengan nafas ngos-ngosan dan tiba-tiba ia memekik sambil mencekeram bahuku dengan kuat.

Ah.. Mama keluuaarrr Sayang.. nafasnya turun naik, penisku terasa dijepit kuat sekali dan terasa semburan cairan kental panas yang banyak di sekitar kemaluanku dan sedotannya membuatku merasakan sesuatu pada diriku. Badanku terasa melayang dan Ah.. ah.. owwhhh.. Maammaaaaku keluar Ma.. teriakku di rumah yang besar ini.

Ia malah mendekapku dengan kuat. Kemaluanku mengeluarkan sperma dengan banyak sekali mungkin sampai 7 kali sembur di dalam vaginanya, hingga spermaku memenuhi rahim mamaku, terasa penuh oleh campuran cairan mamaku dan spermaku sendiri.

Sepuluh menit kemudian aku mencabut kemaluanku dan mengelapnya begitu juga badanku yang mengkilat karena keringat. Mama pun bangkit dan kemudian aku berkata, Wah.. enak sekali sarapan pagi special Ma.. candaku.Mau nambah.. kedip mata mamaku.Tentu dong, sapa takut.. ujarku meremas lembut dua bukit kembarnya.Waktu itu pukul 11:30 siang.

Kemudian aku bermain lagi dengan mamaku sepuasnya sampai Jenny pulang dan kemudian aku, mama dan Jenny makan siang bersama. Dalam makan siang aku selalu memandang mama seolah aku tidak percaya kalau aku telah melakukan permainan seks dengannya.Siang itu, Jenny harus pergi praktek di tempat yang ditunjuk sekolah karena itu ia harus pergi selama seminggu.

Ma.. Jenny akan pergi praktek lapangan kira-kira seminggu. izin Jenny pada mamanya.Yach nggak pa-pa Sayang, khan itu keharusan.. itu khan untuk nilai lapor juga.Hend.. jangan balik dulu ke A yach.. tunggu aku balik dari praktek, baru kamu balik ke A. Kasihan khan mama sendiri, Papa khan baru balik 10 hari lagi.

kata Jenny setengah memohon, karena ia memang sayang pada mama dan takut terjadi apa-apa pada mamanya jika ditinggal sendiri.Yach tentu, Jenny. ujarku tersenyum pada mama dengan penuh arti.Pukul 03:00 siang Jenny pergi dengan sepeda motornya dan akan kembali minggu depan.Ma, apa menu makan malam kita Ma.. tanyaku sambil mencolek pantatnya yang bahenol.

Sejak saat itu hampir setiap waktu hingga Jenny pulang aku melakukannya dengan mama, baik di tempat tidur, kamar mandi, dapur, garasi dan kadang sampai di gudang. Dan paling enak bagiku mungkin di atas meja makan.

Monday, September 21, 2020

Ganasnya Rina Assistan Dokter Gigi


Kasir4D Aku, Ari (nama samaran), dipanggil singkat Ri. Setelah kerja 2 tahun lebih, aku dipindah tugaskan ke kota Jakarta barat ini, tidak seramai kota besar asalku, tapi cukup nyaman. Aku dipinjamkan rumah kakak perempuanku yg bertugas mendampingi suaminya di luar negeri. Sekaligus menjaga dan merawat rumahnya, ditemani seorang mbok setengah tua yg menginap, dan tukang kebun harian yang pulang tengah hari.

Dua bulan sudah aku tinggal di rumah ini, biasa-biasa saja. Oya, rumah ini berlantai dua dengan kamar tidur semuanya ada lima, tiga di lantai bawah dan dua di lantai atas. Lantai atas untuk keluarga kakakku, jadi aku menempati lantai bawah. Di samping kamar tidurku ada ruang kerja. Aku biasa kerja disitu dengan seperangkat komputer, internet dan lain-lain.

Suatu ketika, aku kedatangan seorang dokter gigi, drg Reno, ditemani asistennya, Rina. Mereka mau mengkontrak satu kamar dan garasi untuk prakteknya. Untuk itu perlu direnovasi dulu. Aku menghubungi kakakku melalui sarana komunikasi yang ada, minta persetujuan. Dia membolehkan setelah tanya-tanya ini itu. Maka mulailah pekerjaan renovasi dan akan selesai 20 hari lagi.

Sementara itu, dr Reno menugaskan Rina untuk tinggal di kamar tidur yg dikontrak juga, disamping garasi yg hampir siap disulap jadi ruang praktek. Mulailah kisah dua anak manusia berlainan jenis dan tinggal serumah….Sudah dua minggu Rina tinggal di rumah ini. Dia biasanya membawa makan sendiri, seringkali aku ikut makan bersama dia kalau kebetulan masakan mbok dirasa kurang.

Rina berlaku biasa saja mulanya, dan aku tidak berani lancang mendekatinya. Rina berperawakan hampir sama tinggi denganku, tidak gemuk tetapi tidak kurus. Selalu berpakaian tertutup sehingga aku tidak berhasil melihat bagian yang ingin kupandang. Wajahnya cukup manis.Suatu hari, mbok minta ijin pulang kampung setelah bekerja 9 bulan lebih tanpa menengok anak cucunya. Aku mengijinkan mbok pulang. Mbok akan minta tolong pembantu tetangga menyediakan makanan untuk aku selama mbok pulang.

Nah, pagi hari itu aku mengantar mbok ke setasiun bus dengan mobil kantorku, baru pulang untuk mengambil berkas dan berangkat lagi ke kantor. Rina pergi ke klinik dokter gigi Reno dengan motor, biasanya di jam setengah delapan pagi sudah kabur dan pulang jam lima atau enam petang, tergantung kepada banyaknya pasien. Untuk praktisnya, masing-masing dari kami membawa kunci rumah sendiri.Sore hari setelah mbok pergi itu suasana rumahku sepi. Aku pulang jam empat sore dan sempat melihat-lihat kebun dan mengambil daun-daun kering lalu membuangnya di tempat sampah.

Rina baru sampai di rumah sekitar jam setengah enam, tanpa aku tahu. Dia ternyata ada di jendela memandangku bekerja di kebun. Ketika matahari sudah doyong ke Barat, aku baru melihat ke jendela dan nampak Rina tersenyum di baliknya. Segera aku masuk rumah. “Sudah lama kamu datang, Rina?” Dia mengangguk.“Aku melihat kamu bekerja di kebun, suatu pemandangan indah, laki-laki rajin bekerja keras… Kagum aku dibuatnya.”Aku tertawa sendiri, lalu masuk kamar untuk mandi. Kamar mandiku ada dalam kamar tidur, jadi aku bebas berjalan telanjang masuk keluar atau dengan melilitkan handuk saja, seperti sore itu.

Keluar kamar mandi, aku terkejut, karena Rina ada dalam kamar tidurku.“Aku masuk tanpa permisi, maaf ya, kamu marah?” tanyanyaAku jawab, “ Ah tidak, masak marah sih, disambut perempuan seksi dan manis…? Aku mau tukar baju, kamu mau tetap di sini atau…?”Rina tersipu. “Oh, mau buka handuk, gitu? Aku tunggu di sofa, mau ada perlu sama kamu.”Rina keluar kamar.Aku mengenakan kaos oblong dan celana boxerku, lalu menghampiri Rina di sofa, duduk di sebelahnya. Dia menjauh. “Kamu sudah mandi, aku belum… nanti kamu nggak betah di dekatku..”Aku cuma senyum saja. “Ada pelu bicara apa, Rina…?” Dia bimbang sebentar, lalu, “Aku mau numpang mandi di kamar mandimu.

Ada shower air hangat kan? Water heater di kamar mandiku rusak, mbok belum sempat panggil tukang…”Sambil senyum, aku jawab, “Tentu, silahkan saja, tapi pintu kamar mandi jangan dikunci, sulit membukanya. Tenang, aku tidak akan mengintip kamu mandi, jangan takut…”Rina tertawa, “Tidak ngintip tapi langsung melihat…? Mana ada laki-laki membuang kesempatan.”Aku malu mendengarnya. “Ah, kamu bisa saja…” itu jawabku sambil memegang bahunya. “Tuh, mulai ya,..?” katanya sambil setengah berlari masuk kamarnya mengambil handuk dan lain-lain.Dua puluh menit berlalu, Rina sudah kembali duduk disampingku.

Bau wangi menyergap hidungku. “Eh, Ri, mau nggak antar aku beli kacang rebus atau goreng di simpang jalan?” Segera aku mengiyakan.Lima menit kemudian Rina dan aku sudah bergandengan tangan berjalan ke penjual kacang, sekitar 500 meter jauhnya. Sepulangnya, tangan Rina menggandeng lenganku dan aku sempat merasakan buah dada kanannya menyentuh lengan kiriku. Serrr, darahku berdesir, jantungku berdegub kencang. Ibu—ibu di warung dekat situ nyeletuk, “Wah bu dokter sudah punya calon suami… selamat ya?” Rina tertawa kecil.

Ibu-ibu itu sudah akrab dengan Rina, mempersilahkan mampir untuk suatu pertanyaan tentang kesehatan giginya. Sempat terdengar Rina melayani salah satu dari mereka sambil menyoroti mulut si pasien kampung itu dengan batere kecil, lalu menyuruhnya datang ke klinik besok pagi. Semua pertanyaan dijawab dengan ramah. Aku jadi kagum dengan keramahan Rina. Pantes kliniknya ramai setiap hari.Pulang rumah, aku dan Rina duduk di seputar meja makan sambil menikmati kacang rebus dan goreng.

Sementara itu aku tetap mencuri-curi pandang wajahnya, atau turun ke dadanya. Tetap tidak kelihatan apapun. Rina seorang perempuan yang tetap menjaga kesusilaan, pikirku. Jadi, apakah aku bisa menikmatinya, waduh, mengajaknya tidur bersama, pikiranku melayang ke arah hal-hal yang erotis. Rina menyudahi makan kacang karena kenyang, katanya, lalu bangkit pergi ke tempat sikat gigi (wastafel). Aku merapikan meja makan, lalu menyusul Rina untuk sikat gigi di sampingnya.Tanganku mulai nakal. Aku nekad menyentuh bokongnya, meremas lalu merangkul pinggangnya. Rina seakan kaget, lalu menepis tanganku sambil sedikit menatapku sementara mulutnya masih penuh busa.Rina berkata, “Jangan mulai nakal… “ Lalu dia membalas mencubit bokongku dan meninju punggungku.

“Nih, rasakan, ya…” Dia mencubit berkali-kali dan meninju juga.Lama-lama aku merasa sakit juga, lalu kutangkap tangannya dan kutarik tubuhnya mendekat, tetapi dia berontak dan lari ke sofa. Selesai sikat gigi, aku duduk disebelahnya.“Kamu masih marah, Rina?” Dia menutup matanya, lalu… menubruk dadaku seraya menangis. Aku heran sekali. “Kamu ini…. Kamu ini… bikin aku gemes! Aku jadi nggak tahan lagi. Dadamu basah ya, dengan air mataku. Buka saja kaosmu…” Aku menurut, dia kembali membenamkan wajahnya di dadaku, lidahnya menjilati putingku.

Bibirnya menciumi dadaku ke kiri dan ke kanan samapi ke lipatan ketiakku. Ketika lidahnya mau menjilat ketiakku, segera kurapatkan sehingga dia gagal. Wajahnya nampak kecewa. Berbisik, “Kenapa? Nggak mau ya?”Aku jawab, “Nanti kamu nggak tahan baunya, bau keringat laki-laki. Rina, aku ada permintaan…”Rina menjawab lirih, “Minta apa? “Kujawab, “Mau nggak kamu tidur di kamarku bersama aku?” Rina diam saja, tidak mau menjawab. Wajahnya sudah ditarik menjauh. Aku takut dia marah.

Lalu berbisik, “Kalau aku bilang… tidak mau, kamu marah?”Aku jawab, “Aku tetap membujuk sampai kamu mau. Sinar mata dan wajahmu mengatakan kamu mau…”Tiba-tiba Rina bangkit dan berjalan ke kamarnya. Di pintu masuk kamar, dia memalingkan wajahnya lalu menggapai aku supaya mendekat. Aku segera bangkit, menuju kamarnya. “Kamu saja yang tidur di sini, mau?” Aku menggelengkan kepala.“Kamar mandi untuk kamu kan ada di kamar tidurku,gampang untuk segala keperluan…” Rina tersenyum mengangguk.

“Kalau begitu, kamu tunggu di kamar, ya, nanti aku menyusul kamu.” Jantungku hampir berhenti berdetak mendengarnya. (Rina mau lho, tidur denganku…!)Segera aku berjalan ke kamarku, lalu merapikan ranjang, meletakkan dua handuk melintang di atasnya. Tak lupa mengoleskan krim tahan lama pada kepala kemaluanku, lalu memakai sarung setelah melepaskan semua pakaian.Belum satu menit, Rina sudah berdiri di depan pintu kamar. Melihat aku memakai sarung, dia berkata, “Kamu ada sarung lagi? Aku ingin memakai. Rasanya praktis ya?” Aku mengangguk lalu membuka lemari pakaian, mengambil sarung lagi, kuserahkan kepada Rina.

Dia membawa sarung itu masuk kamar mandi, melirik manis sambil berkata, “Jangan ikut masuk, ya?” Aku tertawa saja, lalu berbaring bertelanjang dada sampai pinggang. Sarung itu menutup bagian bawah setelah pinggang. Rina keluar kamar mandi dengan sarung menutup bagian dada sampai pinggul. Dia meletakkan pakaiannya, termasuk BH dan celana dalam kuning, di meja. Dia melirik lalu tersenyum, “Lihat BH dan celana dalamku? Nih, biar puas melihatnya.” Dia mendekati aku lalu memamerkan BH dan celana dalamnya ke dekat wajahku. Aku mendekatkan hidungku pada celana dalamnya, tetapi dengan cepat dia menariknya sambil tertawa.Dua detik kemudian, dia merebahkan diri di sebelahku.

Aku melihat wajahnya, berpandang-pandangan selama beberapa puluh detik. Kudekatkan bibirku pada pipi, dahi, lalu… ke bibirnya. Dia melumati bibirku, perlahan mulanya. Lalu perlahan membuka mulutnya, sehingga kini mulutku bisa mengisap mulutnya sambil bergoyang ke kiri ke kanan, lalu lidahku bertemu lidahnya. Rina menghembuskan napasnya seperti tersengal, lalu kembali mengisap mulutku bergantian. Lengannya merangkulku, dan kini, yah, benarlah, dadaku bersentuhan dengan buah dada Rina yang kencang mencuat dan berputing keras.

Dalam berahi yang makin membara, aku dan Rina sudah tidak memikirkan apa-apa lagi. Tiga gerakan cukuplah melepas sarung-sarung itu, sehingga tubuh Rina yang telanjang bulat sudah nempel erat dengan tubuhku. Dia mendorongku sehingga telungkup di atas tubuhku yang telentang, sambil terus mengisap dan mengisap dan mengisap mulut seraya bergoyang-goyang ke kiri kanan dan buah dadanya menekan menggeser-geser di dadaku. Aku sudah terbawa ke awan yang tinggi. Lenganku merangkul tubuhnya erat-erat, jembut Rina bergesekan dengan jembutku, aduh bukan main nafsuku berbaur dengan nafsu Rina. Kemaluanku yang sudah keras itu bergesekan dengan bibir kemaluan Rina, pahanya bergerak-gerak sebentar menjepit pahaku sebentar menindih dan entah gerakan apa lagi.

Sebelas menit kemudian Rina melepaskan diri, mengangkat tubuhnya sambil memandangku. “Bagaimana rasanya, enak dan nikmat..?” Aku jawab,“Bukan main… Rina, oh ina, buah dadamu.. padat mencuat, aku nikmati sekali. Kamu merasa nggak… jembut kita beradu? Jembutmu yg lebat, menambah nikmatnya….” Belum sempat kalimatku selesai,Rina sudah menindihku lagi, kali ini dia membuka lengannya sehingga lidahku bisa menjilat ketiaknya yang halus tidak berambut. Kuciumi ketiak Rina beberapa saat, dan tubuhnya menggelinjang.

“Ohh, Ri… Ari… geli sekali rasanya…” Aku pindah ke ketiak yang satu lagi, dan Rina kembali menggelinjang. “Kamu doyan ya, menilat ketiak cewek?”Kujawab, “Ketiakmu harum dan indah bukan main. … Siapa bisa tahan membiarkan tidak dicium?”Kujilati terus kedua ketiaknya, dan Rina mengaduh-aduh penuh nikmat. Didadaku masih terasa buah dadanya menggeser-geser. Pinggulnya bergoyang terus, sampai suatu ketika, dia setengah berteriak, “Ari… aku nggak tahan…. Ayo kamu di atasku…”Aku memutar tubuhku sehingga kini berada di atas tubuh Rina. Kedua lengannya merangkul punggungku, “Duh,.. tubuhmu sungguh kekar… aku sangat menikmati…. Ohh….” Sekarang aku menindih buah dadanya, sambil mulutku mengisap-isap dan isap mulutnya.

Lidah Rina masuk ke dalam mulutku dan kuisap, alu giliran lidahku menelusuri mulutnya. Rina mengggelinjang, lalu membuka kedua pahanya.“Masukkan kemaluanmu…. pelan-pelan ya, besar sekali kemaluanmu… ooohhh… sudah… sudah masuk semuanya… oohh nikmatnya… nikmatttt sekali…..” Pinggulnya bergoyang naik turun makin cepat seiring dengan gerakan naik turun pinggulku. Terasa kemaluanku dijepit dan disedot kemaluannya. Aku mengeluh, “Rina, kemaluanmu sempit… duhh nikmatnya dijepit dan… disedot kemaluanmu… ooohhh Rina…”Dia menjawab, “Ri… jangan keluar dulu ya….

Aku masih ingin lama nih, menikmati … persetubuhan ini..” Lalu ia menggelinjang hebat ke kiri ke kanan, mulutnya tertutup rapat dalam mulutku dan mengeluarkan suara lenguhan seorang perempuan yang sedang penuh nikmat.Gerakan tubuhku dan Rina menimbulkan bunyi kecupak-kecupak saat kemaluanku menembus jembut dan kemaluannya yang sudah basah.Aku bertanya, “Rina, boleh kujilat jembutmu,…kemaluanmu….?” Segera dia menggelengkan kepala, meski mulutnya masih dalam mulutku.“Jangan sekarang,… jangan dilepasss… nanti saja… oohh,… nikmatnya…” Aku menggeserkan tubuh Rina kesamping, supayua dia tidak kepayahan menanggung beban tubuhku. Dia berbaring disampingku sambil lidahnya terjulur minta diisap.

“Rina,…. Aku minta ludahmu…” Dia menjulurkan lidahnya, kali ini penuh ludahnya. Segera kuisap dan kusedot mulutnya dan kuisap ludahnya semua. Rina menggelinjang.“Kamu di bawah, mau…” Aku menggeser kembali, telentang di bawahnya. Tubuh Rina seluruhnya menindih tubuhku, buah dadanya kembali bergeser-geser. Kemaluanku berhasil masuk dari bawah, dibantu tangan Rina.Rina mengdesah, “Ooohh… aduhhh… nikmatnya, aduuhh… kemaluanmu memenuhi…. Kemaluanku penuh kemaluanmu, ohhh… terus, Ariiii, terus genjot dari bawah…. Oohh…. Ohhh, nikmat sekali, ….“Gerakan tubuh Rina dan aku makin cepat sampai, “ Aku tidak…. Tidak tahan lagi…. Mau keluar…. Oohhh… keluar… …! Aku sudah keluar…. teruskan, teruskan…. Masih nikmat…. Mau lagi.. Riiii…. Kemaluanmu… nikmat sekali….. adu jembut, nambah nikmat….

Aku mau keluar lagiiiii…! Riii, aku … nggak tahan, …keluar lagi, sudah dua kali… sekarang kamu dong, semprotkan manimu… ooohhh… ohh… terus Riii, kamu harus puasss…” Aku bergerak terus, tetapi pengaruh krim tahan lama membuatku tidak gampang keluar.Aku berbisik, sambil lidahku menjilati lehernya, “Rina, masih nikmat… atau mau ke kamar mandi dulu, lalu berbaring sambil istirahat 30 menit dan ….. mulai babak kedua…?” Rina berbisik mesra.“Aku mau, Riii, berkali-kali semalam suntuk bersetubuh dengan kamu….

Sekarang ke kamar mandi dulu… “ Dia beringsut mau turun ranjang, tangannya menggapai tissue lalu mengelap kemaluannya. Lalu berjalan beringsut sambil terus memegang tissue di kemaluannya. Aku menyusul dia. Kemaluanku basah dengan air mani Rina, tetapi tidak sampai mengucur.Di kamar mandi, Rina berbisik, “Rii, kamu… hebat… sebagai laki-laki, bisa memuaskan aku berkali-kali.”Aku menjawab, “Baru dua kali, Rina… “Dia tersenyum, berbisik, “Semalam suntuk bisa berapa kali, ya? Aku kepingin terus, berahiku tidak…. tidak terbendung, sudah ditahan berhari-hari.

Untung mbok pergi ya, jadi kita bebas ….”Aku menunduk, lalu kuserbu kemaluannya, kuciumi jembutnya, kujilati kemaluannya sampai dia kembali mengeluh nikmat. “Duhh, Ariii, … kamu merangsang lagi… ooh… ohh, aku terangsang… ayo balik ranjang… tapi, aku mau mengisap kemaluanmu dulu… waduh, sudah tegang lagi…”Mulutnya mengulum, mengisap kemaluanku beberapa menit. “Rinaaa…. Sudah, sudah, nanti aku crot dalam mulutmu, saying sekali. Lebih nikmat crot di dalam kemaluanmu…”Rina tertawa, “Nggak kuat ya? Pakai krim lagi? Biar kuat berjam-jam?”Aku mengangguk lalu memeluk tubuh Rina, buah dadanya kembali nempel dipinggangku. Agen Togel

“Rina,… merasakan buah dadamu, sungguh nikmat…”Sampai di ranjang, kembali dia menindihku. “Kamu di bawahku dulu ya… Eh, belum pakai krim?” Aku beringsut ke meja lalu mengoleskan krim di kepala kemaluanku.“Nih, sudah pakai krim. Tidak takut crot dulu, sejam lagi rasanya.” Kembali tubuhku ditindih Rina, mulutnya kembali menyeruput mulutku, buah dadanya bergerak ke kiri kanan di dadaku, aduh nikmat sekali.“Kamu nafsu lagi, Rina?” Dia mengangguk,“Ya, kali ini sampai sejam baru aku keluar…. Ketiga keempat, kelima….”Aku menikmati posisi begini (sebutannya Woman on top missionary sex) selama sekitar 25 menit, terus menerus menyeruput mulut Rina, menelan ludahnya, merangkul erat tubuhnya, mencengkeram bokongnya yang aduhai, dan seterusnya.

Rina juga menikmati perannya, memandang wajahku dengan sayu, menjulurkan lidahnya, masuk ke mulutku seraya menelusuri seluruh rongga mulutku, mengisap, mengisap, menyedot, menyedot, terus menerus. Pinggulnya bergerak ke kiri ke kanan, maka terasalah jembutnya bergesekan dengan jembutku, pahanya kadang-kadang menuruni pahaku supaya kemaluanku bisa menggeser-geser kemaluannya yang sudah basah itu.Setelah sekitar 25 menit itu, Rina melenguh dan mendorongku supaya bergeser ke samping, lalu berbisik, “Kamu naik ke atas ya… aku sudah nggak tahan, ingin dimasuki kemaluanmu….

Yang lama dan dalam,… jangan cepat-cepat, …. putar pinggulmu, nah gitu….ooh… nikmatnya, terus… nikmatttt sekali…. Mauku sih yang lama,…. terus, … sekarang kemaluanmu… benamkan ke dalam kemaluanku, terus….. yang dalam… ohh, ohh, mmm… mmm…” Mulutnya kusedot sedot terus, dan dia membalas sedotanku, jadi cuma bisa mengeluarkan suara … mmm…. mmmm…. ahh… ahhh.. Sementara dadaku menindih buah dadanya, sungguh nikmat sekali. Buah dada yang mencuat dan kencang. Tiap lelaki pasti akan menikmatinya dalam posisiku ini.

Aku sendiri mendesah kencang sambil menggerakkan pinggulku, naik turun dan putar-putar.“Rin… ooohh… jembut…. jembut kita…. beradu… nikmat sekali ya…?” Rina mendesah dalam mulutku, mmm… lalu menjawab,“Betul… jembut ketemu jembut…. dadamu menindih buah dadaku… nikmat sekali, Ariii… aku nggak tahan lagi… aku mau keluar lagi …. aku … keluar… crot crot…. Oohhh… nikmatnya….” Lengannya melingkari tubuhku dengan kencang.“tubuhmu… enak sekali kurangkul… kekar, … begitu jantan… nikmat sekali.. jangan lepas dulu ya…. Teruskan, aku masih bisa lagi, … “ Aku gerakkan pinggulku naik turun terus, kurasakan batang kemaluanku disedot dan dijepit kemaluan Rina… Kemaluannya berkedut-kedut… Untung aku pakai krim tahan lama.

Siapa sih bisa tahan kemaluannya dijepit dan disedot begitu. Sekitar 12 menit, Rina kembali mengeluh panjang dalam mulutku, lalu pinggulnya mengejang keras dan… terasa lagi cairan hangat membasahi kemaluanku di dalam kemaluan Rina. Dia terengah-engah, sambil mengisap mulutku dia berbisik, “Riii, aku sudah keluar… empat kali ya?” Aku menjawab, “Ya, baru empat kali. Masih mau empat kali lagi sampai pagi?”Rina berbisik, “Istirahat dulu yuk, setelah bersih-bersih di kamar mandi.

Kamu hebat sekali, ya, belum keluar juga air manimu. Nanti aku mau mengisapnya ya, sisa-sisa air manimu, dalam mulutku, kalau sudah keluar dalam kemaluanku….” Dia menuntunku jalan ke kamar mandi sambil menempelkan buah dadanya di sampingku… Perasaanku sudah tidak karuan, lelaki menghadapi perempuan yang nafsunya besar dan tidak dapat dibendung lagi. Di kamar mandi, Rina mendekatkan wajahnya ke wajahku sambil menjilati pipi dan leherku. “Arii…. kamu jantan tulen… aku ingin terus dipeluk dan diapakan saja sampai pagi… “ Lalu menyabuni kemaluannya dan mengusap kemaluanku, dan menyirami lalu mengelap dengan handuk.

Rina berbisik, “Mau kuisap… kemaluanmu?” Aku menolak, takut ngecrot di kamar mandi, lalu kepeluk dia menuju ranjang lagi.Kembali dia telungkup di atas tuuhku, lalu berbisik, “Mau main 69?” Aku mau, lalu dia menggeserkan tubuhnya, berbalik arah. Buah dadanya menggeser di dada dan perutku. Mulutku sekarang persis berhadapan dengan jembut dan kemaluannya, yang segera kujilat. Begitu juga dia, mulutnya menelusuri biji kemaluanku, lalu batangnya, dan menjilati kepalanya sebelum mengulum dengan penuh gairah. Dia mendesah ketika merasakan jembutnya kuciumi dan bibir kemaluan yang berwarna merah itu kujilati dengan sama gairahnya.

Posisi ini berlangsung selama sekitar 10 menit, ketika aku merasakan puncak kenikmatanku nyaris sampai, lalu kuminta dia balik arah lagi. Kembali mulutku mengisap mulutnya, berbau jembut dan terasa agak asin. Dengan gairah penuh dia mengisap mulutku, menjulurkan lidahnya masuk keluar untuk beradu dengan lidahku. Buah dadanya bergerak kiri kanan di dadaku, nikmat sekali rasanya. Aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan main dengan boneka seks lagi. Kalah nikmat dibandingkan tubuh Rina. Lenganku melingkari punggung Rina, bokongnya kucengkeram dan kuelus.

Rina mengerang, “Aku nafsu lagi, riii…. kamu begitu pinter… membangkitkan berahiku…”Dia mendorongku ke samping lalu menarik tubuhku sampai menindih tubuhnya. Kembali kutindih buah dadanya, begitu nikmat. Mulutku mengisap mulutnya, dan kemaluanku masuk ke dalam kemaluannya, jembutku bergesekan dengan jembutnya. Pinggulku naik turun, perlahan lalu tambah kencang. Selang lima menit, Rina sudah kelojotan, mengerang dalam mulutku, lengannya mencengkeram punggungku, pinggulnya bergerak cepat naik turun dan kesamping, dan… Rina menjerit tertahan dalam mulutku.

Kemaluannya kembali memuntahkan cairan hangat, kurasakan kemaluanku disiram cairan hangat. Dia sampai puncaknya lagi.Dalam kondisi seperti itu, dia tetap memeluk aku. “Ariii… terus yuk… aku masih bisa keluar lagi. Jangan lepas kemaluanmu, teruskan… 10 menit lagi aku crot… kamu juga kan? Aku merasakan kemaluanmu sudah kedut-kedut. Ayo sama-sama keluar, biar puas bareng…mau?” Aku mendesah sambil terus bergerak pelan, pinggulku naik turun.“Kamu ini, Rina… manis sekali… wajahmu bikin aku nafsu, buah dadamu bikin aku nggak tahan…. Rin, rasanya aku mau keluar nih, mana tahan sih, merasakan nikmatnya semua ini?”Rina senyum mendengar kata-kataku, lalu memandangku.

“Aduhai,… kamu pemuda ganteng… jantan, … pandai membangkitkan nafsu perempuan … ayo terus… aku mau nih…. ooh… nikmatnya…” Tubuh Rina menggelinjang dibawah tubuhku, mulutnya menyedot mulutku, menyedot terus… buah dadanya bergoyang ditindih dadaku.Aku sudah tidak tahan lagi. Tadi lupa mengolesi krim tahan lama sekembali dari kamar mandi. Tubuhku bergerak naik turun dengan cepat, mengeluarkan bunyi kresek-kresek dan kecupak-kecupak ketika mulutku mengisap mulutnya dan jembutku beradu dengan jembutnya.

“Rina,… buah dadamu… bikin akau tidak tahannn… aku mau keluar nih…”Rina mendesah, “Ayo, terus…. Aku juga mau keluar lagi… oohhh… mmm… ouww…. nikmat sekaliii…. “Aku sampai puncaknya. “Rinaaa…. Aku keluar…. Aku keluar… oohhh… nikmatnya buah dadamu, jembutmu, kemaluanmu… oouww….

“Maka crot-crot-crotlah air maniku dalam kemaluannya. Aku ingat pesannya supaya disisakan air mani untuk masuk mulutnya. Kuarahkan kemaluanku ke mulutnya dan…. crot-crot lagi dua tetes air mani dalam mulut Rina.

Friday, September 18, 2020

Kenikmatan Tubuh Mulus Dokter Santy


Santi adalah seorang dokter yang mendapat tugas PTT di sebuah desa yang terletak di pedalaman propinsi Jambi. Setamat dari kedokteran ia harus bertugas sebagaimana sumpah saat ia diwisuda. Berbagai upaya dilakukan oleh orang tuanya, yang notabene pejabat teras suatu daerah, namun karena saat ini telah berubah dan adanya keputusan pemerintah maka tidak dapat ditunda dan dihindari.Santi adalah seorang gadis yang berusia 24 tahun.

Setiap ke kampus ia selalu menyetir sedan All Newnya sendiri. Ia berparas cantik dengan rambutnya sebahu dan berkulit putih bersih. Tingginya 165cm dengan pinggul yang berbentuk dan sepasang kaki yang panjang. Dadanya sesuai dan amat serasi dengan bobot tubuhnya yang 49 kg.

Dengan sosok secantik itu, tidak heran banyak teman pria di kampus maupun di luar kampusnya yang naksir namun hanya Ranto yang berkenan di hatinya. Ranto adalah tunangannya. Ranto adalah seorang putra pengusaha di kota itu dan sekarang bekerja pada sebuah BUMN di kota itu juga.

Hari pertama Santi di desa itu, cukup jauh perjalanan ia tempuh. Selain langkanya angkutan umum juga perlu ditempuh satu hari perjalanan darat dari kota Santi. Letaknya terisolir. Maklum Santi biasa di propinsi yang telah maju. Santi diantar oleh pegawai kecamatan dan juga diantar oleh sang pacar.Sesampai di desa itu, Santi diperkenalkan dengan para pegawai klinik. Salah seorangnya bernama Yanti. Santi menetap di rumah kepala suku yang kebetulan memiliki dua buah rumah. Santi dikenalkan kepada Pak Rutan yang merangkap kepala dusun desa itu.

Pak Rutan amat disegani dan ditakuti di desa itu. Jarak antar rumah di desa itu amat jarang. Mata pencaharian masyarakatnya adalah petani karet. Di rumah kayu Pak Rutan inilah Santi tinggal dan menetap selama ia bertugas.Sebagai kepala suku, Pak Rutan bertanggung jawab terhadap keselamatan Santi. Pak Rutan adalah lelaki berumur 60 tahun. Ia penduduk asli dusun itu dan memiliki 3 orang istri. Masing-masing istrinya memiliki rumah sendiri, maklum Pak Rutan banyak memiliki tanaman karet.

Santi betugas bersama Yanti ke desadesa memberikan pelayanan kesehatan. Pak Rutan kadangkadang membantu Santi mengantar ke desa jika Yanti sedang tidak bisa. Dengan sepeda motor tuanya Pak Rutan memboncengkan Santi. Untuk tugas kedesa yang jauh Pak Rutanlah yang mengantar dan bertindak sebagai penunjuk jalan.Suatu ketika Santi pernah diganggu oleh pemuda kampung sebelah. Maklum jalan desa itu hanya setapak dan hanya bisa dilalui sepeda motor, untunglah saat itu Pak Rutan muncul. Ia menantang pemuda itu duel.

Karena keberanian dan keahliannya silat maka pemuda itu dapat ia kalahkan. Pemuda itu berjanji tak akan menganggu Santi bertugas lagi. Saat itu Santi amat cemas namun ia lega sebab Pak Rutan memiliki kewibawaan dan ilmu silat, ditunjang kokohnya badan Pak Rutan.Karena seringnya Santi berboncengan dengan Pak Rutan, ditambah jalan yang tidak mulus dan setapak, tidak heran sesekali dada Santi bergeser pada punggung Rutan. Saat-saat itu selalu membuat desiran dalam dada Rutan.

Selain Santi cantik, Pak Rutan merasakan kekenyalan dada Santi. Setiap saat ia bonceng selalu menggoda nafsunya. Santi merasa Pak Rutan adalah sosok yang amat ia segani dan ia merasa terlindungi.Suatu senja setelah pulang dari tugasnya, Santi mandi dan kebetualn Pak Rutan singgah di rumah Santi. Saat itu Santi baru saja akan berjalan ke kamarnya dengan handuk masih di badannya. Pak Rutan melihat kemulusan bahu dan kulit betis Santi amat bersih dan menambah keinginannya untuk mendekati Santi.

Oooo Pak Rutan.. Ada apa, Pak? kata Santi.Ndak, Bu Dokter. Saya cuma ingin mampir saja, jawab Rutan.Duduk dulu, Pak.. Saya baru mandi, nihh Bentar ya, Pak? kata Santi.Silahkan, Buk.Sempat Pak Rutan melihat ke pinggul Santi. Oooohhhhh amat menggodanya. Ooo.. ia telan air liurnya.Senja telah beranjak dan Santi pun keluar kamar dengan pakaian kaos longgar dan celana mini 3/4. selama ia mengantar Santi baru kali ini ia melihat kulit Santi yang putih dan mulus mulai dari bahunya.

Santi selama bertugas selalu pakai celana jeans dan baju kemeja dokter jadi semua bentuk tubuhnya tertutup.Lalu Pak Rutan berbincang-bincang dengan Santi. Karena hari mulai hujan dan angin pun bertiup kencang, maka mereka masuk ke rumah dalam. Santi pun tak lupa menyediakan makanan kecil dan minuman. karena telah akrab maka sesekali mereka ngomong kesana kemari dan kadang masalah seks. Bagi Santi amat lumrah, karena ia dokter dan Pak Rutan bukan orang lain baginya. Ia ladeni terus Pak Rutan berbicara.

Lalu Pak Rutan menggeser duduknya dan ada sesuatu yang membuatnya ingin lebih dekat kepada Santi. Santi pun dengan antusias membiarkan Pak Rutan duduk di sampingnya.Bu Dokter? kata Pak Rutan. Saya merasa Bu Dokter amat pintar. Apa ndak takut tinggal di rumah ini?Ooo.. ndak, Pak kata Santi.Oooo cincin Ibu amat bagus. Coba saya liat. kata Rutan sambil meraih tangan Santi.Santi biarkan Rutan meraih tangannya. Namun Rutan bukannya melihat cincin namun meremas tangannya.Santi kaget dan bertanya.Jangan, Pak Malu saya.

Masak Pak Rutan begitu? katanya.Ooo.. maaf, Bu, kata Rutan.Lalu Rutan kembali melihat cincin dan berkata.Ibu cantik. Kalo saya punya istri seperti ibu ndak saya biarkan kemana-mana, kata Rutan.Santi hanya senyum sambil memandang Pak Rutan.Jangan lagi la, Pak. Masa sudah 3 ndak cukup-cukup? Apa bapak ndak repot harus menggilir dan membagi belanja? kata Santi.Oooo.. tenang aja, Bu Saya sudah atur, koq, kata Rutan.Lalu Rutan melingkarkan tangannya ke bahu Santi. Santi pun melepaskan tangan Rutan itu.

Rutan pun maklum, lalu ia dekatkan mulutnya dan ia tiupkan nafasnya ke tengkuk Santi yang di tumbuhi rambut halus sebab saat itu Santi mengikat rambutnya.Santi bergidik. Ia merasa khawatir dengan sikap orang ini. ia kenal baik dan orang ini seperti ingin sesuatu darinya.Lalu Santi menjauh. Ia berpikir kalau Ranto pacarnya, yang juga tunangannya, belum pernah berbuat seperti ini. Mereka pacaran pun biasa saja paling hanya cium pipi dan pegang tangan. Naluri wanitanya bangkit, namun menghadapi orang tua seperti Rutan ia harus bijaksana.

Rutan pun lalu terus mendekat kearah Santi, sambil berkata.Buuuu Saya merasa suka dengan Ibu.Santi hanya diam.Lalu Rutan kembali meraih tangannya dan menarik Santi ke pelukannya. Santi ingin berontak namun ia segan dan merasa serba salah. Ia biarkan Rutan memeluknya dan Rutan pun membelai rambut serta memainkan rambutnya dari balik telinga Santi.Karena suasana mendukung dan di rumah itu tiada cahaya listrik, ditambah hari hujan maka Santi pun terbawa hanyut dalam pelukan Rutan yang seusia dengan ayahnya.Merasa mendapat kesempatan, Rutan tidak menyianyiakannya.

Ia cium bibir Santi. Sebagai laki-laki berumur, ia amat berpengalaman dalam soal menaklukan wanita, apalagi wanita seperti Santi yang masih mentah dan belum berpengalaman.Santi terbawa arus gairahnya, sebab Ranto belum pernah seperti itu terhadapnya. Dengan keliaran tangan Pak Rutan, jari Rutan berpindah kedalam blus yang dikenakan Santi. Lalu ia pilin bukit kembar itu.Santi terhengak. Badannya panas dingin merasakan sensasi itu. Sementara mulut Pak Rutan terus menempel di bibir Santi dan turun ke leher jenjangnya.

 

Meskipun hari hujan dengan derasnya di luar namun badan Santi mengeluarkan keringat.Lalu Pak Rutan menghentikan aksinya dan terlihat wajah Santi memerah menahan gejolak nafsu sekaligus juga perasaan malu. Ia tahu Santi ingin permainan dilanjutkan namun Rutan ingin sesuatunya aman.Ia angkat Santi ke kamar yang cukup bersih di rumah kayu itu. Di dalam kamar itu Rutan membaringkan Santi lalu ia berjalan ke luar untuk mengunci pintu rumah serta pintu kamar dari dalam. Santi tergolek di ranjang besi model tempo dulu yang ada di kamar itu sambil menunggu Pak Rutan kembali.Lalu Pak Rutan kembali memulai aksinya dengan membuka kancing baju Santi.

Baju itu ia lepaskan dan terbukalah tubuh bagian atas Santi. Santi hanya mendesis dan memicingkan matanya. Ia merasa malu dan jengah. Setelah baju itu terbuka, terpampanglah sepasang dada putih mulus tertutup BH bermerk Wacoal. Santi memang anak orang kaya yang amat memperhatikan pakaian dalamnya.Pak Rutan lalu bergerak kebelakang tubuh Santi dan menciumi tengkuk yang ditumbuhi rambut halus itu, lalu turun ke bahu dan leher Santi. Santi hanya merem melek merasakan rangsangan yang mulai naik keubun-ubunnya.

Lalu tangan Rutan yang telah keriput itu, membuka pengait BH berwarna pink itu sehingga terlihatlah dua bukit salju yang puncaknya kemerahan. Pak Rutan yang melihat itu, tau bahwa puting dada Santi belum terjamah tangan laki-laki. Ia tau bahwa ada hentakan dari tubuh Santi saat ia putar puting dada saat itu. Putingnya pun masih kecil dan dengan bernafsu Pak Rutan lalu meremas dan memilin kedua bukit kembar yang ukurannya segenggam tangannya. Agen Togel

Santi hanya melenguh dan keringat mulai membasahi tubuhnya yang putih mulus itu. Kepalanya bergerak ke kiri ke kanan menahan geli dan nafsu. Dengan mulutnya Pak Rutan lalu menjilat puting dada Santi lalu menggigitnya dengan penuh perasaan, membuat dada yang putih itu menjadi merah dan lalu jilatan Pak Rutan turun ke arah perut Santi.Langkahnya terhalang oleh celana Santi. Dengan tangannya, Pak Rutan menurunkan celana 3/4 itu ke lutut Santi dan lalu ia masuki goa vagina Santi dengan jari tangannya.

Di sana ia menemukan hutan yang perawan dan terlindung, lalu ia menemukan goa yang mulai basah. Jari tangan Rutan memasuki goa terlarang itu dan memilin daging kecil yang ada di sela dinding goa Santi.Santi terperanjat. Buru-buru ia tarik tangan pak Rutan.Jangan, Pak. Sudahlah Pakk Yang itu jangan mohon saya, Pak.. pinta Santi kepada Pak Rutan.

Itu bukan buat Bapak cukup, Pak? Saya akan menikah 3 bulan lagi, kata Santi.Pak Rutan menghentikan aksinya. Dengan wajah menahan nafsu, ia pandangi Santi. Ia tahu juga bahwa Santi pun sedang menikmati aksinya tadi. Ada bayangan kecewa dari mata Santi, namun Pak Rutan mengerti, bahwa memang sebagai seorang perawan Santi adalah seorang gadis baik-baik. Wajarlah kalau keperawanannya ingin ia persembahkan kepada suaminya kelak yaitu Ranto.Bapak kan sudah mendapatkan apa yang Bapak inginkan. Maaf, Pak Mungkin bapak kecewa kata Santi.

Pak.. sampai saat ini pun Bang Ranto, calon suami saya, belum pernah mencium bibir apalagi sampai telanjang seperti ini.. Hanya Bapaklah yang mampu membuat saya bisa sampai seperti saat ini. Maafkan saya pak.Pak Rutan diam, ia merasa Santi benar, namun ia ingin sekali menuntaskan gelora birahinya Maka sekali lagi ia peluk Santi yang saat itu bertelanjang dada.Lalu Pak Rutan meraih bibir Santi dan menciuminya Santi diam saja.

Ia tahu Pak Rutan pasti kecewa, ia biarkan saya Pak Rutan kembali bertindak seperti tadi.Lalu lidah Pak Rutan kembali bermain di rongga mulut Santi dan tangannya meraih dada Santi. Santi membiarkannya. Ia tidak ingin mengecewakan orang tua itu. Lalu aksi Pak Rutan kembali mulai dengan memilin buah dada Santi hingga Santi mau tidak mau bangkit nafsunya.

Rutan ingin sekali merenggut kegadisan dokter cantik ini, apapun resikonya. Ia telah setengah jalan.Lalu Santi kembali ia rebahkan ke kasur itu. Pak Rutan pun membuka busananya. Lalu ia buka kemejanya juga celana panjangnya sehingga Rutan hanya memakai celana dalam saja. Dada Rutan penuh bulu dan wajah Rutan yang keras itu menampakan keinginan yang besar untuk memerawani Santi. Belum pernah ia ditolak oleh wanita. Santi anak kemarin sore harus takluk kepadanya. Itulah prinsipnya.Lalu ia buka celana 3/4 Santi sampai terlihat CD hijau muda bermerk sama dengan BHnya.

Masih terpasang CD itu, jari Pak Rutan meletakkan jari tangannya di belahan bibir vagina Santi. lalu dari samping CD itu ia masuki goa itu dengan jarinya.Santi berkali kali merasa lonjakan pada dirinya tanda nafsunya menaik. Pak Rutan tahu, Santi mulai tak sadar akan tindakannya. Lalu CD itu ia turunkan dari selangkangan Santi.Dengan sebelah tangannya, Rutan membelai bibir vagina dan memainkan klitoris Santi. Santi histeris. Lalu kepala Pak Rutan turun diantara paha Santi dan menjilat kelintit yang telah memerah itu.

Inilah yang membuat Santi terpejam matanya dan kakinya menghentak hentak kegelian.Ada sedikit malu pada dirinya saat itu. Namun rasa itu hilang dengan gelora birahinya. Pak Rutan tahu itulah saat-saat seorang gadis ingin merasakan sorga dunia. Pengalamannya telah biasa seperti itu.Tidak berapa lama kemudian Santi memuncratkan air maninya keluar sedangkan saat itu lidah Pak Rutan sedang ada di bibir vaginanya.

Santi orgasme dan lemaslah seluruh tubuhnya.Lalu Pak Rutan kembali memilin dada dan bibir vagina Santi. Santipun tidak mengerti ia hanya pasrah padahal saat itu ia telah melarang Pak Rutan menjamah kemaluannya.Setelah yakin Santi mulai naik nafsunya, Pak Rutan melihat Santi terpejam dan kakinya menghentakhentak, maka ia buka CDnya, sehingga tersembullah sebatang kontol Pak Rutan yang meskipun tampak hitam namun telah 3 orang wanita ia perawani.

Penis Pak Rutan tegak perkasa ingin memasuki goa terlarang milik Santi.Santi merinding melihat panjang dan besarnya penis Pak Rutan yang tegak saat itu. Seumurnya baru kali ini ia melihat yang sebesar itu. Saat ia kuliah dulu ia hanya melihat vital pria yang telah mati dan tidak membuatnya takut.Perlahan tangan Pak Rutan membuka paha Santi namun Santi merapatkan pahanya. Sebagai perawan ia merasa harus mempertahankannya. Berulangulang Pak Rutan berusaha membuka paha Santi. Ia ciumi betis dan jari Santi.

Itu pernah ia lakukan saat ia melakukan hubungan seks dengan istrinya saat malam pertama dulu. Ia tahu Santi akan menyerah.Memang tindakannya itu membuat kedua paha Santi terkuak dan terbuka sehingga tampaklah lobang yang basah dan rapat.Tangan Pak Rutan mengelus elus paha yang putih itu dengan hati-hati. setelah paha Santi sempurna terbuka lalu ia angkat kedua kaki Santi ke bahunya.

Lalu ia ganjal pinggul Santi dengan bantal. Ia berharap penisnya akan lancar saja masuk ke vagina Santi. setelah itu, ia arahkan kepala penisnya.Santi memejamkan matanya, tidak berani menatap aksi Pak Rutan. Berulang-ulang Rutan mencoba namun terus gagal. Santi pun telah bersimbah keringat sehingga kulitnya jadi mengkilat, ditindih tubuh hitam yang juga berkeringat.Lalu Pak Rutan membuka kaki Santi agak melebar dan paslah kepala penisnya memasuki dinding perawan itu. Lalu ia raih tangan Santi dan ia pegang keduanya sedang kontolnya telah mulai masuk.

Aduhhhhhh.. Saaaakitttt, sakitttt pakkkk jerit Santi.Rutan menghentikan goyangannya Ia sadar itulah saat selaput dara Santi robek dan ia lalu perlahan mendorongkan masuk seluruhnyaAduuuukhhhhhhhhh. Ugghhhhhh. Ampun, Pak. jerit Santi.Lalu Pak Rutan mengulum bibir Santi dengan mulutnya sehingga jeritan Santi tidak membuat pecah konsentrasinya. titik air mata menetes di mata Santi Ia menangisi. telah tidak gadis lagi dan kegadisannya direnggut orang lain. Bukan pacarnya.Lalu air mata Santi telah bercampur dengan keringat pada wajah dan badannya.

Sedang saat itu di luar rumah sedang hujan deras seakan tidak mau kalah dengan kedua makhluk dalam kamar itu.Berkalikali Rutan memajumundurkan penisnya keluar masuk lobang yang masih perawan itu. Hal biasa baginya seorang gadis menangisi saat ia diperawani. Memang awalnya sakit namun setelah agak lama hubungan kelamin itu semakin nikmat rasanya. Itu dirasakan Santi.

Ia memang masih mentah dalam hubungan seks. Ia pun menuruti gerakan Rutan.Lalu setelah beberapa menit kemudian Rutan memuntahkan spermanya di dalam vagina Santi. Santi pun dari tadi telah beberapa kali orgasme. Lalu Pak Rutan menghentikan gerakannya dan tetap membiarkan penisnya tertanam di dalam lobang kemaluan Santi. Ia tertidur.

Santi pun merasa letih dan nyilu pada selangkangannya.Malam itu Pak Rutan melihat adanya noda darah pada paha dan seprei yang telah kusut karena permaianannya tadi. Menjelang subuh Pak Rutan kembali mengulang permainan ranjang itu. Santi pun seolah mulai mengerti dan tau caranya.Malam itu sempat terjadi 3 kali permainan habishabisan. Seolah dunia milik mereka. Sedang Santi mulai lupa dengan Ranto.Santi terjebak oleh nafsu Rutan dan iapun setia melayani Rutan, baik saat bertugas atau sedang libur.

Rutan pun berkeinginan menjadikan Santi sebagai istrinya. inilah yang membuat Santi sedih, orangtuanya pasti marah dan Ranto akan memusuhinya. Namun akhirnya ia bertekad akan membatalkan pertunangan dengan Ranto. Ia pun ingin hidup di dusun itu dengan Rutan yang ia rasakan amat perkasa. Sebab bagaimanapun bagi Santi, kegadisannya telah direnggut Pak Rutan maka Pak Rutanlah yang bertanggung jawab.Santi setiap bulan masih selalu pulang ke rumah orang tuanya di kota.

Setelah kembali dari kota, ia telah ditunggu oleh Pak Rutan yang akan memberinya sejuta kenikmatan ranjang.Meskipun umurnya telah tua, Rutan selalu memiliki stamina yang yahut dalam hubungan seks. Sebagai seorang kepala suku di pedalaman itu, ia mengetahui resep untuk tetap kuat.

Sunday, September 6, 2020

Tukang pijat Gadungan


Kasir4D Aku mengantarkan istriku di sebuah seminar dua hari di sebuah hotel berbintang dan aku menginap di suatu penginapan di kota itu, untuk menghemat ongkos kamarnya cukup bagus dan kamar yang tersisa hanya kamar double beds. Istriku ditunjuk sebagai wakil dosen di universitasnya dan rencananya seminar itu akan adakan dua hari dimana dimulai pukul 8 pagi sampai pukul 2 siang.IstrIku yang bahenol saat itu mengenakan blazer kuning berleher rendah sehingga kedua payudara montoknya tampak dari balik blazer kuningnya dan tampak remang remang puting susu istriku di balik blazernya karena saat itu istriku yang sudah berumur 40 tahun memakai BH tipis dan pantat bahenolnya begitu menggoda saat berjalan dengan goyangannya karena istriku memakai rok span elastis hitam walaupun perutnya sudah tak kecil lagi dan memakai sepatu bertumit tinggi.

Sering aku berpikiran buruk agar istriku menyeleweng dan aku dapat menemuinya dengan mengintip bagaimana saat istriku “digarap” lelaki tua. Istriku memang pernah cerita kalau salah satu mahasiswanya di kelas yang berada di luar kota pernah “mempermainkan” daerah sensitifnya di selangkangannya, sehingga istriku tak berani berdiri lama-lama di kelas dan duduk di meja pengajar yang ditutup oleh taplak meja saja.

“Mas nanti nggak usah dijemput karena sudah disediakan angkutan oleh panitia. Mas, tidur saja, kalau mau pijit saja, biar nanti malam tambah ‘greng’,tapi jangan dipijit cewek lho” kata istriku “Yah, cari tukang pijit kakek kakek, sekalian mijit mijit anumu ?.” kataku berseloroh.

“Biar, selain memijit juga menyuntik ini ku,” kata istriku tertawa sambil menunjuk selangkangannya “Bener ?”kataku “Boleh kan, mas? tanya istriku “Kau memang pingin to?” tanyaku “Ya, aku pingin mas,” kata istriku vulgar menatapku dengan tajam “Boleh, kan?” kata istriku merayu “Kalau kau suka dan senang ?” jawabkuSesampai di penginapan, aku minta resepsionis untuk mencarikan tukang pijit. Sampai aku makan siang, barulah muncul tukang pijit itu, orangnya tua memakai ikat kepala dan membawa tas kulit kumal, berbaju hitam, dan celana komprang selutut, dia menyuruhku memakai sarung.




“Siapa namanya, pak,” aku bertanya saat tukang pijit mulai memijitku. “Orang memanggil saya, Mbah Kiswanto, mas,” katanya Menurut ceritanya, dia ahli pijit urat dan bisa membuat lelaki tambah greng dan dia mampu memperbesar kemaluan laki laki dan segudang cerita lainnya, bahkan ada cerita Mbah Kiswanto yang membuatku bergidik, yaitu kalau dia bisa membangkitkan gairah seorang wanita tanpa menyentuh. Dia bahkan pernah membuat salah satu istri pejabat jauh-jauh datang dan menginap di rumahnya di desa untuk minta dipuaskan.

Mbah Kiswanto terus memijit dan akhirnya aku disuruh bersandar di tempat tidur dan menyuruh menyingkapkan sarungku dan kurasakan kesakitan pada saat aku dipijit batang kemaluanku dan beberapa saat kemudian kulihat batang kemaluanku membesar dan kudengar pintu dibuka, Mbah Kiswanto cepat-cepat menutup sarungku, kulihat istriku masuk. “Simpananmu, mas?”tanyanya berbisik saat melihat istriku. “Istri saya, mbah,”kataku “Ah, jangan bohong, perempuan ini bisa “dipakai”,”katanya.

Belum sempat aku menjawab “Aku juga bisa membuat mas tak berkutik,”katanya dan aku meringis kesakitan saat kurasakan perut kebawah seperti mengejang dan aku tak dapat bergerak.“Sudah pijatnya, mas,”kata istriku “Belum, jeng,” Mbah Kiswanto yang menjawab. “Kenalkan ini istri saya, Mbah Kiswanto,”kataku. “Bener to, jeng?katanya. “Lho, iya mbah kan hotel ini nggak boleh bawa-bawa, memang apa mbah melihat saya orang yang nggak bener” kata istriku sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Mbah Kiswanto.

“Saya istrinya,” istriku memperkenalkan diri mendekati Mbah Kiswanto yang duduk di pinggir ranjangku. “Saya, Mbah Kiswanto,”katanya dan tangannya bersalaman dengan tangan istriku. “Heeh ?”kudengar istriku mendesis lirih. “Saya kira jeng wanita simpanan kang mas ini,”kata Mbah Kiswanto. “Wah, kebetulan saya bawa surat nikah, mbah,”kata istriku mengambil surat nikah dari tasnya dan menyodorkan setengah membungkuk dan kulihat mata Mbah Kiswanto langsung tertuju di blazer kuning istriku yang berleher rendah dan Mbah Kiswanto menatap tajam gundukan daging payudara istriku bagian atas.

“Jeng, pijet ya,” kata Mbah Kiswanto “Saya, nggak biasa dipijat ?.”kata istriku terputus “Nggak Mbah Kiswanto nggak perlu megang?.”katanya sambil berdiri dan menuju ranjang satunya, aku tak dapat berbuat apa apa saat istriku merebahkan dirinya di kasur empuk itu tanpa melepas sepatu tumit tingginya. Mbah Kiswanto duduk dipinggir ranjang pantatnya bersebelahan dengan pantat bahenol istriku yang rebahan. Kulihat Mbah Kiswanto membuka telapak tangannya dan hanya segenggam jaraknya dari tubuh istriku bergerak diatas tangan kanan istriku, tangan kirinya dan kedua betis istriku.

“Gimana jeng, enak”tanya Mbah Kiswanto “Waah, kok bisa ya nggak nyentuh rasanya seperti dipijit “kata istriku “Enak kan jeng,” Mbah Kiswanto bertanya lagi “Ya ?”kata istriku “Ya apanya?”tanya Mbah Kiswanto “Enak rasanya..”kata istriku “Jeng, Siapa namanya?”tanya Mbah Kiswanto “Rani, mbah?”jawab istriku “Jeng Rani, tadi enak, kan?tanya Mbah Kiswanto lagi “Iya, mbah enak,” kata istriku “Kalau ini nggak enak Jeng Rani, tapi nikmat..”kata Mbah Kiswanto.

Kulihat Mbah Kiswanto mengembangkan telapak tangannya diatas kedua payudara istriku dan “Mbaaaah ?”istriku mendesah saat Mbah Kiswanto menutup telapak tangannya dan membuka lagi seolah Mbah Kiswanto tengah meremas remas payudara montok istriku. “Mbaaah jangaaan, mbaaah,” istriku mendesis dan kedua tangan istriku menekan dibawah ketiaknya sehingga kedua payudara montoknya semakin menggelembung dari balik blazer nya.

“ooh mbbaaaaah Kiswantoooo ?.”istriku merintih ketika tangan Mbah Kiswanto semakin cepat membuka menutup meremas dari jauh kedua payudara montok istriku yang masih terbalut blazer kuningnya. “Hhhheeeggghhhhhh ??”istriku mendesah saat salah satu tangan Mbah Kiswanto seolah memelintir puting susu istriku dan tampak jelas kedua puting susu istriku tersembul dari balik blazer nya. “maaas mbaaaah Kiswantooooo tolooong maaass heeqqhhhh ?..”rintih istriku dan tersentak saat tangan Mbah Kiswanto sepertinya memelintir sambil menarik kedua puting susu istriku.

Mbah Kiswanto semakin lama semakin menguasai istriku dan rupanya istriku hanya bisa mendesis dan mendesah oleh perlakuan Mbah Kiswanto. “Ayo buka kancingnya,”perintah Mbah Kiswanto Istriku yang mengerang “Ngaaaaak mauuuu mbaaaah ?.engaaaaak ??.” istriku seperti ada yang menarik tubuhnya dan terduduk di ranjang walaupun mulutnya menolak tapi kedua tangannya membuka satu kancing blazer kuningnya dan aku tertegun saat istriku melepas kaitan BHnya di belakang dan menarik BHnya sendiri hingga tali talinya terputus. “Ayo mbah haus,” kata Mbah Kiswanto.

Istriku membuka tiga kancing blazer nya dan dengan sendirinya kedua payudara montok istriku dimana kedua puting susunya yang menegang tersembul keluar dari blaser kuningnya. “Aku haus Jeng Rani, aku dari tadi capek mijit kangmasmu, tapi gak dikasih minum, aku pingin minum,”kata Mbah Kiswanto sambil seolah mengusap kedua payudara istriku yang langsung mengerang “mbaaah ??.. ngaaaaak mauuuuuuu ?.”, tapi istriku memegang paayudara kanannya bagian bawah dan menyodorkan ke mulut Mbah Kiswanto dan Mbah Kiswanto langsung mencaplok payudara kanan istriku yang disodorkan ke mulutnya.




“Mbaaaaaah akuuuuu kooook oooohhhh rasanyaaaa air susukuuuu mau keluaaaar ?.mbaaaaah ??.”dan bunyi “srep srep” kudengar mulut Mbah Kiswanto menyedot nyedot payudara kanan istriku yang mengeluarkan air susu. Mbah Kiswanto menarik tubuh istriku hingga turun dari ranjang dan istriku kini berdiri menyorongkan badannya di depan Mbah Kiswanto yang duduk di ranjang karena tangan kiri Mbah Kiswanto memeluk punggung istriku sedangkan tangan kanan Mbah Kiswanto meremas remas payudara kiri istriku.

“Maaaas akuuu koook jadiiii beginiiiii??..”desis istriku “oooooh enaaak mbaaaaaah??.”rintih istriku dan kedua tangan istriku memeluk kepala Mbah Kiswanto yang mengenakan ikat kepala. Rupanya sedotan Mbah Kiswanto pada payudara kanan istriku begitu kuat dan cepat hingga beberapa menit saja air susu payudara kanan istriku pun habis dan Mbah Kiswanto langsung melahap payudara kiri istriku dan kembali suara “srep srep” terdengar lagi saat Mbah Kiswanto dengan ganasnya menyedot air susu payudara kiri istriku yang terus mengerang tak karuan. Agen Togel

 
Begitu ganasnya Mbah Kiswanto menyedot air susu payudara kiri istriku, istriku pun menekan kepala Mbah Kiswanto ke dadanya hingga ikat kepala Mbah Kiswanto terlepas dan kulihat kepala botak berambut jarang itu pun tampak, gilanya istriku memeluk kepala Mbah Kiswanto. Tampak kedua mata istriku terpejam mendapat perlakuan ganas Mbah Kiswanto pada payudara kiri istriku dan Mbah Kiswanto menghentikan sedotannya saat air susu istriku habis.“Nikmat kan Jeng Rani,”tanya Mbah Kiswanto Istriku hanya diam dan menoleh padaku kemudian mendesis kembali saat telapak tangan kanan Mbah Kiswanto di depan selangkangan istriku.

Tangan kanan Mbah Kiswanto seolah menggosok selangkangan istriku sehingga istriku berjinjit karenanya. Rupanya Mbah Kiswanto mempermainkan istriku dan Mbah Kiswanto membiarkan istriku terus berjinjit jinjit sementara selangkangan istriku terangkat angkat ke atas sementara tangan kirinya meraih tas kulit kumalnya dan kudengar dari selangkangan istriku berbunyi “cek cek cek” menandakan lendir vagina istriku sudah keluar.“Mbaaaah sudaaaaah mbaaaaah ampuuuun jangaaan teruuuskannn hghghgh ?.”desis istriku dan tubuh istriku limbung dan Mbah Kiswanto memeluk istriku dan mendudukan istriku di samping kiri Mbah Kiswanto.

Kini istriku yang sudah lunglai tengah duduk dipeluk tangan kiri Mbah Kiswanto, kepala istriku bersandar dibahu kiri Mbah Kiswanto, kedua payudara montoknya keluar dari blazer kuningnya, sementara kedua kakinya yang bersepatu hak tinggi terkangkang lebar, sehingga celana dalam sutera putihnya tampak. Tangan kanan Mbah Kiswanto meraih bungkusan putih itu dan aku begitu ngeri dan jijik melihat sesuatu entah apa namanya, sesuatu sebesar batang kemaluan orang dewasa seperti ulat hijau mempunyai gurat gurat melingkar seperti sekrup dan mempunyai seperti duri duri di sana sini.

Bungkusan di tangan kanan Mbah Kiswanto didekatkan pada selangkangan istriku dan pluk benda itu melompat di paha kiri istriku yang langsung menjerit tertahan “Apa mbaaah ?..”erang istriku dan Mbah Kiswanto menyingkap rok span hitam elastis istriku dan begitu melihat sesuatu yang merambat dipaha kirinya, istriku langsung lunglai dipelukkan Mbah Kiswanto. “Lihat Jeng Rani,”katanya sambil memaksa istriku melihat benda yang merayap ke selangkangan nya. “Glek” kudengar istriku menelan ludah “Apaa ini yang merayaap mbaaaah jangaaan ?.mbaaaah ? ampuuun ? ” rintih istriku menghiba.

Mbah Kiswanto bukannya mengambil benda itu, tapi malah menundukkan kepala istriku agar bisa melihat sedang apa benda yang semakin mendekati selangkangan istriku dan Mbah Kiswanto menyingkap celana dalam sutera istriku ke kanan sehingga bulu bulu kemaluan istriku yang lebat terlihat. Benda itu mendengus dan tampak olehku asap keluar dari liang berbibirnya menyembur bulu bulu kemluan istriku yang langsung memejamkan kedua matanya dan mendesis “Mmpffzz ??.” Tiba ?tiba benda itu mematuk ke bagian atas kemaluan istriku dan “Itiiiilkuuuuuu mbaaaaaah ?.”meluncur kata kata istriku seperti seorang pelacur saat lubang berbibir benda itu melahap kelentit istriku.

“Mbaaah ? ooohh ?.. hgghh ?. mmpppffzz?,”istriku merintih rintih dan pantat bahenolnya berguncang tangan kirinya meremas sprei dan tangan kanan istriku memeluk pinggang Mbah Kiswanto kencang. Keringat istriku mengucur deras nafasnya menderu deru menahan nafsu birahinyaRupanya benda itu semakin ganas mengulum dan menyedot nyedot kelentit istriku sehingga tubuh istriku benar benar bergetar hebat, tangan kiri istriku meremas sprei ranjangnya hingga “mppfzz akuuu ngaaaak tahaaaaaan mbaaaah ?. akuuu keluaaaaar ??..”erang istriku dan pantat bahenol istriku tersentak sentak dan kedua kakinya mengejang lurus terkangkang mencapai orgasme di sore hari itu.Mbah Kiswanto membiarkan istriku sampai nafasnya tenang dan kemudian menegakkan tubuh istriku yang lunglai berdiri dan memeluk istriku dari belakang dimana kedua payudara istriku keluar dari blazer kuningnya dan rok spannya tersingkap sampai diperutnya.

Mbah Kiswanto menuntun istriku ke ranjangku. Kulihat benda itu membujur sepanjang bibir vagina istriku dan Mbah Kiswanto memelorotkan celana dalam sutera istriku sampai di lututnya. Aku hanya dapat menelan ludah saat benda itu mulai bergerak seperti gerakan mengempot bibir vagina istriku yang langsung mendesis desis “hhegghhh enaaaaak enaaaak maaas akuu dikempooot ?.ennnaaaaak hhhhhghghghghg ?.

”Pantat bahenol istriku bergoyang ke kiri kenan dan ke atas merasakan kenikmatan empotan benda itu pada bibir vaginanya. Tak lama kemudian desis istriku semakin keras dan “itiiiilkuuuuuuu ?.eehehghghghgghhh eeeempiiiiikuuuu ?. maaaas akuuuu keluaaaar ??”kembali untuk kedua kalinya pantat bahenol istriku tersentak sentak begitu kerasnya saat orgasme keduanya berlangsung.





Mbah Kiswanto tetap memegang tubuh istriku yang lemas dengan tangan kirinya di perut istriku, sementara tangan kanannya menarik paha kanan istriku hingga berdiri terkangkang. Kulihat benda ulat itu tetap mengulum kelentit istriku dan tiba tiba ekor ulat itu mengacung ke atas dan tangan kanan Mbah Kiswanto langsung membuka lebar bibir vagina istriku yang basah dan ulat itupun melingkarkan bagian ekornya saat Mbah Kiswanto membuka lebar-lebar Aku pun merinding saat ekor ulat itu menempel di bibir vagina istriku yang terbuka itu dan “Eeeeegggghhhhhh ?. `istriku mendesah saat ujung ekor ulat itu merambat menembus liang vagina istriku.

“Mbaaaaah jangaaaaaan eeehhhgggggghhhhh ?..”istriku mendesah keras saat ekor ulat itu semakin dalam menusuk liang vagina istriku.Secara refleks istriku membuka kedua kakinya dan tubuh.ya menyorongkan tubuhnya ke depan sehingga kedua payudara montok istriku yang menggantung segera ditangkap oleh tangan kanan Mbah Kiswanto dan meremas remas payudara istriku, sedangkan tangan kirinya yang menopang tubuh istriku ikut ikutan meremas remas payudara istriku. Casino Online

Tubuh istriku menggelinjang tak karuan menerima tiga sengatan birahi sekaligus, dimana kedua payudaranya secara bergantian di remas remas tangan mbah Kiswanto, sedangkan kelentitnya dikulum dan disedot sedot mulut ulat itu dan liang vagina istriku dijejali tubuh ulat yang berbulu seperti duri dan bergurat di tubuh ulat itu. Pantat istriku menungging nungging dan kedua tangan istriku ke belakang memegang kencang pinggul Mbah Kiswanto yang menggesek gesekkan selangkangannya ke pantat istriku. “Ngngnghhhhhh ?.. mbaaaaahhh ? eeechhh ? enaaaaak heeeh ? mmppfzzz ?..” istriku mendesis desis tak karuan, sekali kali gerakan pinggulnya maju mundur dengan cepatnya.“Akuu nggaak heh heh keluuuaaaaar ?? ”istriku mengerang saat orgasme ketiganya dan tubuh istriku terhuyung ke depan dan tersungkur di lantai, sedangkan kedua kakinya menekuk kedua lututnya menopang tubuhnya yang bersimba peluh di lantai, sehingga posisi istriku menungging.

Istriku benar-benar tak kuasa karena baru kali ini istriku orgasme lebih dari dua kali dan kulihat Mbah Kiswanto yang menopang tubuh istriku mengikuti arah tubuh istriku tersungkur di belakang tubuh istriku dan melihat istriku menungging, Mbah Kiswanto langsung membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga anus istriku terlihat. Mbah Kiswanto semakin membuka pantat istriku dan anus istriku pun terbuka dan tanpa jijik Mbah Kiswanto menjilati anus istriku yang membuat tubuh istriku berkelejot dan tersentak, “Mbaaaah jangaaaan anuusskuuu ?..heeeghghgh ?..oooh .. oooh ? enaaaaak??.”istriku mengerang erang tak karuan tubuhnya seolah menggigil dan pantat istriku seolah disengat oleh listrik ribuan volt goyangannya menggetarkan pantat bahenolnya.

“Uumpppppff??”istriku melenguh saat Mbah Kiswanto menjulurkan lidahnya menembus masuk lubang anus istriku dan kepala Mbah Kiswanto maju mundur mengeluar masukkan lidahnya yang panjang ke dalam anus istriku.Erangan istriku semakin kencang dan tubuh nya bergetar hebat menerima rangsangan di lubang anusnya, kelentit dan liang vaginanya bersamaan, sehingga desisan istriku seolah seperti orang yang menangis tersedu sedu merasakan nikmatnya rangsangan Mbah Kiswanto dan ulat yang menyumpal liang vaginanya..

“Ngnhhhh ???”istriku mengigit bibirnya matanya terpejam dan kedua tangannya tergenggam erat dan “Wuoghh ??..’istriku mengerang dan pantat bahenolnya tersentak sentak saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku tengkurap dan tersungkur di lantai. Hanya pantat bahenol istriku yang sekali kali bergetar hebat dan tubuhnya tak kuasa bergerak dan nafas istriku masih memburu, kedua matanya tertutup, mulutnya masih mendesis desis lemah menikmati kenikmatan baru dimana ketiga serangan birahi di daerah paling sensitif istriku di serang dengan gencarnya.

Tiba tiba Mbah Kiswanto memelorotkan celana pendek komprang hitamnya dan tersembullah batang kontolnya yang sudah menegang kaku dan mempunyai ujung seperti jamur besar itu pun di pegang oleh tangan kanannya dan menarik kedua pangkal paha depan istriku sehingga istriku menungging kembali dan kedua tangannya kembali membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga lubang anus istriku menganga kembali dan Mbah Kiswanto meludahi lubang anus istriku dan lidahnya menjulur lagi menerobos masuk ke lubang anus istriku dan Mbah Kiswanto terus meludahi dan mengeluar masukkan lidahnya hingga benar-benar penuh ludah Mbah Kiswanto.

Mbah Kiswanto memegang batang kemaluannya kembali dan “aaahhh..mbbbaaahhh amppuunn heeeeegghhhhhh ?”desis istriku lemah saat Mbah Kiswanto dengan tenaganya yang masih greng itu menekan kepala jamur penisnya ke lubang anus istriku. istriku mengerang dan mengernyitkan dahinya dan “Mmmmmpppfpff ??.” pantat istriku bergetar lagi saat ulat itu mulai merangsang kelentit dan liang vagina istriku dan “Heeggghhhh ??”istriku melenguh saat kepala jamur batang kemaluan Mbah Kiswanto perlahan tapi pasti melesak ke lubang anus istriku. “Amppuuunn ?.ampuuuuuun mbaaaaaah saaaakkkiiiii eeeeeeeh ?.. “pantat istriku bergetar lagi, rupanya setiap Mbah Kiswanto menekan penisnya ke lubang anus istriku, ulat yang menyumpal di liang vagina istriku bergetar dan mulut ulat itu menyedot kelentit istriku bersamaan sehingga batang kemaluan Mbah Kiswanto semakin lama semakin dalam di lubang anus istriku.

Begitu batang kemaluan Mbah Kiswanto masuk seluruhnya di lubang anus istriku, Mbah Kiswanto pun mulai menarik kembali dan memasukkan kembali batang kemaluannya di dalam lubang anus istriku dan suara “slep slep slep” semakin lama semakin cepat terdengar dan tubuh istriku kedepan ke belakang mengikuti genjotan pantat Mbah Kiswanto mengeluar masukkan batang kemaluannya di lubang dubur istriku.“Mbbbbbaaaaah akuuuuuu ??.” rintih istriku “Akuuuu jugaaaa jeng Raniiiiii ??.” erang Mbah Kiswanto semakin cepat menggenjot batang kemaluannya di lubang anus istriku dan “Mbaaaaaah Kiswantooooooooooo ??.”istriku mengerang lirih dan Mbah Kiswanto menghujam batang kemaluannya dalam dalam ke lubang anus istriku yang mengalami orgasme ke lima dan tangan Mbah Kiswanto menarik pangkal paha istriku hingga pantat Mbah Kiswanto menyodok nyodok pantat bahenol istriku karena air maninya muncrat di dalam anus istriku dan bunyi “preeeet preeeet” seperti orang buang angin terdengar dari lubang anus istriku dan rupanya air mani Mbah Kiswanto keluar dari tekanan lubang anus istriku yang tersumpal oleh batang kemaluan Mbah Kiswanto yang cukup besar itu.

Mereka kemudian menggelepar dan tersungkur bersamaan tubuh tua renta itu menindih tubuh sintal istriku yang benar benar lunglai melayani lelaki tua itu.Keduanya pun tertidur karena kelelahan. Sekitar pukul tujuh malam, istriku terbangun dan langsung mandi keramas. Istriku mengenakan stelan blazer dan rok span coklat muda malam itu dan kulihat istriku tanpa mengenakan BH dan celana dalamnya berhias diantara dua ranjang berdiri di depan cermin. Mbah Kiswanto tak lama kemudian bangun dan mandi. Begitu istriku selesai berhias, Mbah Kiswanto pun selesai mandinya tanpa menggunakan apapun sehingga batang kemaluannya yang sebesar lampu dan ujungnya yang seperti jamur besar itu sudah menegang kaku.

Mbah Kiswanto mendekati istriku dari belakang dan memeluk tubuh istriku, tangan kirinya langsung meremas payudara kiri istriku, sedang tangan kanan Mbah Kiswanto langsung menelusuri perut istriku dan kemudian menyingkap rok span istriku bagian depan dan menyusupkan tangan kanannya menggerayangi selangkangan istriku. Tak lama kemudian bunyi kecepak “cek cek cek” di selangkangan istriku pun terdengar dan istriku mulai mendesis desis “Heeeeh heeeh heeeeh mbaaaaah ???” Pantat bahenol istriku pun mulai menungging nungging dan tangan kiri Mbah Kiswanto membuka resleting rok span istriku dan menariknya ke atas, kedua kaki istriku semakin terkangkang karena tangan kanan Mbah Kiswanto semakin gencar mengocok dan mengelus bibir vagina istriku yang semakin basah yang menimbulkan suara kecepak yang semakin keras di selangkangan nya.

Tangan kiri Mbah Kiswanto mendorong tubuh istriku ke depan sehingga tubuhnya bertumpu di meja rias dan punggung istriku sejajar dengan kepalanya yang mendekati cermin meja rias.Mbah Kiswanto kemudian memegang pangkal batang kemaluannya yang menegang kaku dan dari belakang mengarahkan ujung batang kemaluannya yang seperti jamur ke liang vagina istriku dan rintihan istriku pun terdengar: “Mbaaaaah jaaaanggggggg ?. uuumpp besaaar mbaah oooh maas ?. akuuu disetubuhi mbaaah Kiswantoooo ?.ooooh maaass mekaaaar membesaaaaar hheghghghgh sesak liang kuuuu maaaaas ??.ooooh menjuluuuuur ke dalam liaaangkuuu eeeeh eh eh eh akuuu ngaaaak kuaaaat maaaas akuuu keluaaaaaarrr ??..ngngngngngngngng ?..”istriku mengerang dengan hebatnya, pantat bahenolnya tersentak sentak sehingga batang kemaluan Mbah Kiswanto secara otomatis amblas seluruhnya ke dalam liang vagina istriku. “Mmmppppffffff kok membesssaaar ?.. oooooh ?.. semakiiin dalaaaam maaaas ?..maaaas hheeeeghhh ?. mekaaaaaar ? Aakuuuu mmmngg ??.

”istriku kembali mencapai orgasmenya ke dua malam itu atau ke tujuh sejak siang tadi disetubuhi Mbah Kiswanto. Tubuh istriku limbung dan Mbah Kiswanto memeluk istriku yang sempoyongan karena lutut istriku tak kuat menahan berat tubuhnya sendiri karena tenaga istriku terkuras melayani nafsu syahwat lelaki tua itu yang terus mengenjot menyetubuhi istriku tanpa ampun.Tubuh istriku pun terjatuh di ranjangku dan posisi kakinya di kepalaku sehingga terlihat jelas batang kemaluan Mbah Kiswanto tengah menyumpal liang vagina istriku yang tertelungkup.

“Mbaaaaah aku dibooooor ???” rintih istriku dan kulihat Mbah Kiswanto tanpa mengenjot pantatnya, batang kemaluannya terlihat dengan jelas membesar mengecil dan rupanya memanjang memendek seperti mata bor melubangi kayu.

“Mbaaaaaah akuuuuu keluaaaaar lagiiiiiiii ??”rintih istriku mencapai orgasme yang ketiga malam itu dan batang kemaluan Mbah Kiswanto terus mengebor liang vagina istriku, dan istriku merintih berkali kali. Selanjutnya istriku terus menerus mengerang dan orgasme ke 4 kalinya, Mbah Kiswanto menyetubuhi istriku sampai pagi dan entah berapa kali istriku mengalami orgasme, sehingga keesokkan paginya istriku sulit berjalan, kata istriku bibir vaginanya membengkak, hingga dengan terpaksa istriku tak memakai celana dalamnya pada hari ke dua seminar itu.

Saturday, September 5, 2020

Kegananan Ibu Kost Larah


Kasir4D Ini adalah cerita yang menarik. Si Randy pemuda lugu termakan rayuan ibu kostnya yang sangat menggoda Randy sehingga Randy melayani ibu kostnya tersebut. Langsung saja.Waktu itu Di kamar kost aku berbaring sambil ngelamun. Diluar gerimis yang turun sejak sore belum juga usai sehingga menambah dinginnya udara malam, dikota yang memang berhawa sejuk. Malam minggu tanpa pacar dan hujan pula membuat Randy suntuk. Dicobanya memejamkan matanya membayangkan sesuatu. Yang muncul adalah seraut wajah cantik berkerudung.

Teh Larah, ibu kostnya (aku sering memanggil ibu kostku itu dengan sebutan teteh).Dibayangkannya wanita itu tersenyum manis sambil membuka kerudungnya, mengeraikan rambutnya yang hitam panjang. Membuka satu persatu kancing bajunya. Memperlihatkan kulit putih mulus dan sepasang buah dada montok yang disangga BH merah jambu. Dan buah dada itu semakin menampakkan keindahannya secara utuh ketika penyangganya telah dilepaskan. Sepasang gunung kembar padat berisi dengan puting merah kecoklatan di dua puncaknya menggantung indah.

Lalu tangannya membuka kancing celana panjang yang segera meluncur kebawah. Tinggallah secarik celana dalam, yang sewarna BH, membungkus pinggul montok. Bagaikan penari strip-tease, secarik kain kecil itu segera pula ditanggalkan. Menampakkan selangkangannya yang membusung dihiasi bulu menghitam, kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Dihadapannya kini berdiri perempuan telanjang dengan keindahan bentuk tubuh yang menaikan nafsu syhawat.Randy bangkit berdiri sambil menggaruk batang kontol di selangkangnnya yang mulai tegak dan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk membuat kopi.

Setelah membuat kopi kemudian keruang duduk untuk nimbrung nonton TV bersama keluarga tempat ia kost. Baru sekitar 3 bulan ia kost dirumah keluarga Pak Totok setelah dia pindah dari tempat kostnya yang lama. Totok telah beristri dengan anak satu berumur 7 tahun.Ternyata ruang duduk itu sepi, TV nya juga mati. Mungkin Teh Larah sudah tidur bersama anaknya karena Pak Totok sedang ke Jakarta menemani ibunya yang sedang sakit. Akhirnya Randy duduk sendiri dan mulai meghidupkan TV. Namun ternyata hampir semua saluran TV yang ada gambarnya kurang bagus.




Randy mencoba semua saluran dan cuma Indosiar saja yang agak terlihat gambarnya meski agak berbintik.Mungkin antenanya kena angin, pikirnya.Dengan setengah terpaksa dinikmati sinetron yang entah judulnya apa, kerena Randy selama ini tidak pernah tertarik dengan sinetron Indonesia.Tiba-tiba Randy mendengar pintu kamar dibuka. Dan dari kamar keluarlah perempuan yang biasa dipanggil Teh Larah. Randy kaget melihat kehadiran perempuan itu yang tiba-tiba.“Eh, Teteh belum tidur? Keberisikan ya?” tanya Randy tergagap“Ah, tidak apa-apa. Saya belum tidur kok” jawab perempuan itu dengan logat Sunda yang kental.

Yang membuat Randy kaget sebenarnya bukan kedatangan perempuan itu, tapi penampilannya yang luar dari kebiasaanya. Sehari-hari Larah, seperti kebanyakan ibu rumah tangga di kota ini, selalu berkerudung rapat. Sehingga hanya wajahnya saja yang terlihat. Dan itulah yang pada awalnya membuatnya tertarik kost dirumah ini ketika bertamu pertama kali dan bertemu dengan Larah.Dengan berkerudung justru semakin menonjolkan kecantikan wajah yang dimilikinya. Dengan alis matanya yang tebal terpadu dengan matanya yang bening indah, hidungnya mancung bangir dan bibirnya yang merah merekah.

Dengan postur tubuh dibalik bajunya terlihat tinggi serasi.Entah mengapa Randy selalu tertarik dengan perempuan cantik berkerudung.Pikiran nakalnya adalah apa yang ada dibalik baju yang tertutup itu. Dan pada saat itupun pikiran kotornya sempat melintas mencoba membayangkan Larah tanpa busana. Tapi pikiran itu dibuangnya ketika bertemu dengan suaminya yang terlihat berwibawa dan berusia agak lebih tua dari Larah yang masih dibawah tiga puluh tahun. Akhirnya jadilah ia kost di paviliun disamping rumah tersebut dan pikiran kotornya segera dibuang jauh, karena ia segan pada Pak Totok.

Tapi secara sembunyi ia kadang mencuri pandang untuk memperhatikan kecantikan Larah dibalik kerudungnya dan kadang sambil membayangkan ketelanjangan perempuan itu dibalik bajunya yang tertutup, seperti tadi.Tapi malam ini Larah berpenampilan lain, tanpa jilbab/kerudung! Rambutnya yang tak pernah terlihat, dibiarkan terurai. Demikian juga dengan bajunya, Larah memakai daster diatas lutut yang sekilas cukup menerawang dan hanya dilapisi oleh kimono panjang yang tidak dikancing. Sehingga dimata Fandi, Larah seperti bidadari yang turun dari khayangan. Cantik dan mempesona. Mungkin begitulah pakaiannya kalau tidur. Agen Togel 


“Gambar tivinya jelek ya?” tanya Larah mengagetkan Fandi.“Eh, iya. Antenanya kali” jawab Randy sambil menunduk.Randy semakin berdebar ketika perempuan itu duduk disebelahnya sambil meraih remote control. Tercium bau harum dari tubuhnya membuat hidung Randy kembang kempis. Lutut dan sebagian pahanya yang putih terlihat jelas menyembul dari balik dasternya. Randy menelan ludah.“Semuanya jelek”, kata Larah, “Nonton VCD saja ya?”.“Terserah Teteh” kata Randy masih berdebar menghadapi situasi itu.“Tapi adanya film unyil, nggak apa?” kata Larah sambil tersenyum menggoda.

Randy faham maksud Larah tapi tidak yakin film yang dimaksud adalah film porno.“Ya terserah Teteh saja” jawab Fandi.Larah kemudian bangkit dan menuju kamar anaknya. Randy semakin berdebar, dirapikan kain sarungnya dan disadari dibalik sarung itu ia cuma pakai celana dalam. Diteguknya air digelas. Agak lama Larah keluar dari kamar dengan membawa kantung plastik hitam.“Mau nonton yang mana?” tanyanya menyodorkan beberapa keping VCD sambil duduk kembali di samping Fandi.Randy menerimanya dan benar dugaannya itu VCD porno.

“Eh, ah yang mana sajalah” kata Randy belum bisa menenangkan diri dan menyerahkan kembali VCD-VCD itu.“Yang ini saja, ada ceritanya” kata Larah mengambil salah satu dan menuju alat pemutar dekat TV.Randy mencoba menenangkan diri.“Memang Teteh suka nonton yang beginian ya?” tanya Randymemancing“Ya kadang-kadang, kalau lagi suntuk” jawab Larah sambil tertawa kecil“Bapak juga?” tanya Randylagi“Ngga lah, marah dia kalau tahu” kata Larah kembali duduk setelah memencet tombol player.Memang selama ini Larah menonton film-film itu secara sembunyi-sembunyi dari suaminya yang keras dalam urusan moral.

“Bapak kan orangnya kolot” lanjut Larah “dalam berhubungan suami-istri juga ngga ada variasinya. Bosen!”Randy tertegun mendengar pengakuan Larah tentang hal yang sangat rahasia itu. Randy mulai faham rupanya perempuan ini kesepian dan bosan dengan perlakuan suaminya ditempat tidur. Dan mulai bisa menangkap maksud perempuan ini mengajaknya nonton film porno. Dalam hati ia bersorak girang tapi juga takut, berselingkuh dengan istri orang belum pernah dilakukannya.Film sudah mulai, sepasang perempuan dan lelaki terlihat mengobrol mesra.

Tapi Randy tidak terlalu memperhatikan. Matanya justru melirik perempuan disebelahnya. Larah duduk sambil mengangkat satu kakinya keatas kursi dengan tangannya ditumpangkan dilututnya yang terlipat, sehingga pahanya yang mulus makin terbuka lebar. Randysudah tidak ragu lagi.“Teteh kesepian ya?” Tanya Randy sambil menatap perempuan itu Larah balik menatap Randy dengan pandangan berbinar dan mengangguk perlahan.“Kamu mau tolong saya?” tanya Larah sambil memegang tangan Fandi.“Bagaimana dengan Bapak ?” tanya Randy ragu-ragu tapi tahu maksud perempuan ini.

“Jangan sampai Bapak tahu” kata Larah. “Itu bisa diatur” lanjut Larah sambil mulai merapatkan tubuhnya.Randy tak mau lagi berpikir, segera direngkuhnya tubuh perempuan itu. Wajah mereka kini saling berhadapan, terlihat kerinduan dan hasrat yang bergelora dimata Larah. Dan bibirnya yang merah merekah basah mengundang untuk di kecup. Tanpa menunggu lagi bibir Randy segera melumat bibir yang sudah merekah pasrah itu. Randy semakin yakin bahwa perempuan ini haus akan sentuhan lelaki ketika dirasakan ciumannya dibalas dengan penuh nafsu oleh Larah.

Bahkan terkesan perempuan itu lebih berinisiatif dan agresif. Tangan Larah memegang belakang kepala Randy dan menekannya agar ciuman mereka itu semakin lekat melumat. Randy mengimbangi ciuman itu dengan penuh gairah sambil mencoba merangsang perempuan itu lebih jauh, tangannya mulai merabai tubuh hangat Larah. Dirabanya paha mulus yang sedari tadi menarik perhatiannya, diusapnya perlahan mulai dari lutut yang halus lembut terus keatas menyusup kebalik dasternya.Larah bergetar ketika jemari Randy menyentuh semakin dekat daerah pangkal pahanya.

Tangan Randy memang mulai merambah seputar selangkangan perempuan itu yang masih terbungkus celana dalam. Dengan ujung jarinya diusap-usap selangkangan itu yang makin terbuka karena Larah telah merenggangkan kedua pahanya. Dan rupanya Larah telah semakin larut hasratnya dan ingin merasakan rabaan yang langsung pada selangkangannya.Dengan sigap tanpa malu-malu ditariknya celana dalam itu, dibantu oleh Randy dengan senang hati, sehingga terbuka poloslah lembah yang menyimpan lubang kenikmatan itu.






Segera saja tangan Randy merambahi kembali lembah hangat milik Larah yang telah terbuka itu. Dirasakan bulu-bulu jembut yang lebat dan keriting melingkupi lembah sempit itu. Jemari Randy membelai bulu jembut itu mulai dari bawah pusar terus kebawah.Larah makin mendesah ketika jemari Randy mulai menyentuh bibir memeknya. Itulah sentuhan mesra pertama dari jemari lelaki yang pernah Larah rasakan pada daerah kemaluannya.Suaminya tidak pernah mau melakukan hal itu. Dalam bercinta suaminya tidak pernah melakukan pemanasan atau rabaan yang cukup untuk merangsangnya.

Biasanya hanya mencium dan meraba buah dadanya sekilas dan ketika batang kontolnya sudah tegang langsung dimasukan ke lubang memek Larah. Bahkan ketika lubang memek itu masih kering, sehingga rasa sakitlah yang dirasakan Larah.

Selama hampir delapan tahun menikah, Larah belum pernah merasakan nikmatnya bercinta secara sesungguhnya. Semuanya dikendalikan dan diatur oleh suaminya. Berapa hari sekali harus bercinta, cara apa yang dipakai, dan sebagainya. Totok suaminya yang berusia hampir empat puluh lima tahun ternyata lelaki yang ortodok dan tidak pernah memperhatikan keinginan istrinya. Apalagi ia menderita ejakulasi prematur. Sehingga sudah jarang frekuensinya, cepat pula keluarnya.Soal teknik bercinta, jangan ditanya. Tidak ada variasi dan dilarang istrinya berinisiatif. Casino Online

Baginya meraba kemaluan istri apalagi menciumnya adalah dosa. Melihat istri telanjang adalah saat memenuhi kewajiban suami istri di ranjang. Baginya bersenggama adalah memasukan batang kemaluannya yang tegang ke dalam kemaluan istri dengan tujuan mengeluarkan airmani didalam lubang itu secepatnya, tidak perlu bertanya istrinya puas atau tidak.Sehingga selama bertahun-tahun, Larah tidak lebih dari benda yang mati yang punya lubang buat membuang airmani suaminya bila tangkinya sudah penuh.

Larah sebagai perempuan, yang ternyata mempunyai hasrat menggebu, cuma bisa berkhayal bercumbu dengan lelaki yang bisa memberikan kenikmatan dengan penuh fantasi.Selama bertahun-tahun. Hanya kira-kira setahun ini Larah bertemu dengan seorang wanita sebayanya yang juga mengalami nasib hampir sama dengannya. Mereka kemudian berteman akrab, saling curhat dan bersimpati. Dari wanita ini, Lilis namanya, Larah mendapatkan film-film porno yang dipinjamkan secara sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka sangat akrab karena keduanya juga takut melakukan selingkuh dengan mencari lelaki lain.

Yang berani mereka lakukan akhirnya kadang-kadang bermesraan berdua sebagai pasangan lesbian.Tetapi sebagai perempuan normal Larah tidak terlalu mendapatkan kenikmatan yang diharapkan dari hubungan itu. Dan kini ketika jemari lelaki yang dengan penuh perasaan merabai daerah sensitifnya, semakin berkobarlah nafsu ditubuh Larah. Seakan haus yang selama ini telah menemukan air yang dingin segar.“Ah..terus Ran..” desahnya membara.Kuluman bibir mereka terus saling bertaut. Lidah mereka saling menjilat, berpilin mesra.

Randy mengeluarkan semua kemampuannya, demikian juga dengan Larah mencoba melepaskan hasrat yang dipendamnya selama ini. Selama bertahun-tahun Larah meredam hasratnya. Tak ada keberanian untuk menyeleweng, meski niat itu ada. Tapi sudah sejak beberapa bulan terakhir ini suaminya semakin jarang menyentuhnya. Sehingga hasratnya semakin menggumpal.Malam ini keberaniannya muncul ketika suaminya tidak ada dirumah. Sejak Randy kost dirumahnya, Larah telah memperhatikannya dan ia juga tahu pemuda itu juga memperhatikannya.

Malam ini Larah tidak perduli lagi dengan dosa apalagi suaminya. Ia ingin hasratnya terlampiaskan.Mulut mereka sudah saling lepas, dan mulut Randy mulai menyusuri leher jenjang Larah yang selama ini tertutup rapat. Mulut Randy menciumi leher jenjang yang lembut itu beberapa saat terus kebawah sepertinya hendak kedaerah belahan dada Larah, tapi tiba-tiba Randy bergeser dari duduknya dan bersimpuh di lantai dan melepaskan ciumanya sehingga mukanya berada diantara paha Larah yang mengangkang dimana bibir memeknya sedang dirabai jemari pemuda itu.Rupanya Randy ingin memberikan rangsangan yang lebih lagi dan Larah juga faham maksud Fandi

Dengan berdebar dan antusias ditunggunya aksi Randy lebih lanjut terhadap selangkangannya dengan lebih lebar lagi mengangkangkan kedua kakinya. Larah menunduk memperhatikan kepala Randy dicondongkan kedepan dan mulutnya mulai mendekati selangkangannya yang terbuka. Dilihatnya TV yang juga sedang menayangkan gambar yang tidak kurang hot. Dihadapan Randy terdapat selangkangan perempuan yang telah terkangkang bebas. Terlihat bulu jembut yang menghitam agak keriting menumbuhi lembah yang sempit diantara paha montok yang putih mulus.Randy menelan ludah melihat pemandangan yang indah itu.

Dinding mayoranya terlihat merekah basah, dihiasi bulu jembut menghitam ditepi dan atasnya. Kontras dan indah untuk dipandang. Kedua tangannya memegang kedua paha yang telah mengangkang itu. Dijulurkan lidahnya menyentuh belahan kemerahan yang sudah terkuak itu. Tercium wangi harum dari lembah itu.Kedua tangan Randy bergeser mendekati lubang memek itu untuk lebih menguakkannya“Ahhh.!” Larah mendesah dan pinggulnya bergetar ketika ujung lidah itu menyentuh bibir memeknya.Desahannya semakin menjadi ketika lidah Randy mulai menjilati bibir yang merekah basah itu dan dengan ujung lidahnya mengelitik kelentit yang tersembunyi dibelahannya. Dan itu semakin membuat Larah blingsatan merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Pinggulnya dihentak-hentakkan keatas menikmati sentuhan yang belum pernah dirasakan tapi telah lama dihayalkan. Randy terus melakukan jilatan yang nikmat itu dan tangannya yang satu mulai merambah keatas meremasi buah dada yang montok padat.Rupanya Larah sudah merasa semakin panas meskipun diluar hujan masih turun. Segera dibuka kimono dan dasternya, juga BH yang membungkus sepasang bukit kembar, sehingga perempuan yang sehari-hari selalu berbaju tertutup dan terlihat alim ini kini duduk telanjang bulat disofa dengan kedua kakinya mengangkang dimana seorang pemuda bersimpuh sedang menjilati memeknya.




Mata Larah merem melek menikmati jilatan lidah dan rabaan tangan Randy. Hasrat yang telah lama dihayalkan kini mulai terwujud. Ia bertekad untuk mewujudkan dan melaksanakan semua hayalan yang selama ini disimpannya. Banyak hayalan gila-gilaan yang pernah di rekanya, hasil dari pengamatannya menonton film-film porno.Demikian juga dengan Randy, impiannya kini tercapai. Bukan hanya melihat perempuan berkerudung telanjang tapi juga bisa merabai tubuhnya bahkan mungkin sebentar lagi bercinta dengannya. Jilatan dan rabaan Randy rupanya telah menaikkan nafsu Larah makin tinggi hingga akhirnya dirasakan hasrat itu semakin memuncak.

Larah yang belum pernah merasakan orgasme selama berhubungan dengan suaminya, tapi dari rangsangan ketika berhubungan lesbian dengan Lilis dan ketika menonton film porno sambil merabai kemaluannya sendiri, ia tahu akan segera orgasme. Dengan ganas di tariknyanya kepala Randy agar makin rapat keselangkangannya sambil menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga bukan hanya mulut Randy yang mengesek memeknya tapi juga hidung dan dagu pemuda itu.“Ahhhduh..AAaaaHhhh….! Ahhh!!” jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.

Randy sempat tidak bisa bernafas ketika mukanya dibenamkan rapat keselangkangan itu ditambah Larah merapatkan kedua pahanya menjepit kepalanya. Beberapa saat Larah menyenderkan kepalanya disandaran sofa dengan mata terpejam menikmati untuk pertama kali klimaks karena dicumbu lelaki, nafas memburu dan perlahan kedua kakinya yang menjepit kepala Randy kembali membuka sehingga Randy dapat melepaskan diri. Muka Randy basah bukan hanya oleh keringat tapi juga oleh cairan yang keluar dari lubang kenikmatan Larah.Randy bangkit berdiri sambil membuka kausnya yang digunakan untuk mengelap mukanya. Tubuhnya berkeringat. Dipandangi perempuan telanjang itu yang duduk mengangkang. Baru ini dapat diamati tubuh telanjang perempuan itu secara utuh.

“Hatur nuhun ya Ran” kata Larah berterima kasih sambil membuka matanya dan meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.Matanya kembali berbinar ketika dilihatnya Randy telah berdiri telanjang bulat dengan batang kontol mengacung keras. Batang kontol yang besar dan panjang. Jauh lebih besar dari punya suaminya. Ini untuk pertama kalinya ia melihat lelaki telanjang bulat selain suaminya. Randy mendekat dan meraih tangan Larah, dan menariknya berdiri. Kemudian Randy mundur dua langkah mengamati tubuh telanjang perempuan itu lebih seksama.“Kenapa sih?” tanya Larah sambil senyum-senyum.

“Saya lagi memandangi tubuh indah sempurna yang selama ini tertutup” jawab Randy yang memang terpesona dengan apa yang ada dihadapannya.Ternyata benar yang sering diangankannya tentang apa yang ada dibalik baju tertutup yang selama ini dipakai Larah, bahkan lebih indah dari yang dibayangkannya karena ini benar-benar nyata. Tubuh Larah memang nyaris sempurna. Badannya tinggi semampai dengan wajah yang cantik dan lekuk setiap tubuhnya saling mendukung dan proposional. Buah dadanya besar padat berisi, pinggangnya ramping dengan pinggul dan pantat yang montok serta sepasang kaki jenjang dengan paha yang padat berisi.

Semuanya dibalut dengan kulit yang putih mulus tanpa cela. Dan sesuatu yang rimbun berbulu kehitaman di pangkal pahanya menambah pesona.Pemandangan itu semakin memperkeras acungan batang kontol Randy. Dan Larah yang sudah terpesona dengan benda itu dari tadi segera meraih dan mengenggamnya. Larah kembali duduk sambil tetap menggengam batang kontol itu. Randy mengikuti dan tahu maksudnya. Ternyata perempuan ini penuh dengan fantasi yang hebat, pikirnya. Dengan mata berbinar diperhatikan batang kontol yang tegang dihadapannya. Kontol yang jauh lebih besar dan panjang dari punya suaminya.

Telah lama Larah ingin merasakan mengulum kontol lelaki seperti yang dilihatnya difilm porno.Dipandangnya otot tegang dalam genggaman tangannya. Dengan ujung lidahnya dijilat perlahan kepala kontol yang mengkilap kecoklatan itu. Terasa aneh, tapi diulang lagi dan lagi sehingga hasratnya makin menggebu. Maka dengan perlahan dibuka mulutnya sambil memasukan batang kontol yang telah basah itu dan dikulumnya. Randy meringis nikmat diperlakukan begitu. Apalagi Larah mulai melumati batang kontol didalam mulutnya dengan semakin bernafsu.Larah mencoba mempratekkan apa yang dilihatnya difilm.

Ia tidak hanya menggunakan lidahnya tapi menggaruk batang kontol itu dengam giginya, membuat Randy semakin meringis nikmat. Satu lagi ingin dirasakan Larah adalah rasa air mani lelaki. Karena itu ia ingin merangsang Randy agar pemuda itu orgasme dan menumpahkan cairan mani di mulutnya. Larah yang selama ini kecewa dengan kehidupan sex bersama suaminya hingga terlibat hubungan lesbian dan sering menghayalkan fantasi-fantasi liar yang pernah ditontonnya di film.Kini ia punya kesempatan untuk mewujudkannya. Tak ada lagi rasa malu atau jijik. Telah dilepaskan semua atribut sebagai istri yang patuh dan saleh.

Yang ada didalam benaknya adalah menuntaskan hasratnya.Randyyang batang kontolnya dikulum sedemikian rupa semakin terangsang tinggi. Kuluman mulut Larah meskipun baru untuk pertama kali melakukannya tapi cukup membuatnya mengelinjang nikmat. Sangat lain sensasinya. Hingga akhirnya.“Ah Teh, sudah mau keluar nih” desis Randymengingatkan sambil mencoba menarik pinggulnya.Tapi Larah yang memang mau merasakan semburan mani dimulutnya malah semakin menggiatkan kulumannya. Hingga akhirnya tanpa bisa ditahan lagi, batang kontol itu menumpahkan cairan kenikmatan didalam mulut Larah.

Randy meregang, dengkulnya terasa goyah. Dan Larah semakin menguatkan kuluman bibirnya di kontol itu. Dirasakannya cairan hangat menyemprot didalam mulutnya, rasanya aneh sedikit tapi gurih. Enak menurutnya. Tanpa ragu Larah semakin keras mengocok batang kontol itu dan dengan lahap ditelannya cairan yang muncrat dari lubang kontol Randy, bahkan sampai tetes terakhir dengan menghisap batang kontol itu. Tanpa rasa jijik atau mual.“Bagaimana rasanya Teh?” tanya Randy. Ia kagum ada perempuan yang mau menelan air maninya dengan antusias.“Enak, gurih” kata Larah tanpa ragu. Keduanya duduk diatas sofa mengatur nafas. Kemudian Larah bangkit.“Sebentar ya, saya buatkan minuman buat kamu” katanya sambil kedapur dengan hanya mengenakan kimono.

Randy sambil telanjang mengikuti dari belakang dan ke kamar mandi membersihkan batang kontolnya sambil kencing. Setelah itu didapatinya Larah di dapur membuatkan minuman.Randy mendekati dari belakang dan mendekapnya sambil tangannya meremas sepasang bukit kembar yang menggantung bebas. Larah menggelinjang merasakan remasan di dadanya. Apalagi ketika kuduknya diciumi Randy. Perlahan dirasakan batang kontol Randy mulai bangkit lagi mengganjal dipantatnya. Larah semakin mengelinjang ketika tangan Randy yang satunya mulai merambahi selangkangannya.

“Sudah nggak sabar ya” katanya sambil ketawa dan berbalik. Kembali keduanya berciuman dengan rakus.“Dikamar saja ya” ajak Larah ketika ciuman mereka semakin larut. Mereka masuk kekamar yang biasanya untuk tamu.Disana ada tempat tidur besar dengan kasur empuk.Larah mendorong tubuh Randy ke ranjang dan jatuh telentang. Larah juga segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang menyusul Randy. Keduanya kembali berciuman dengan buas. Tapi tidak lama karena Larah mendorong kepala Randy kebawah. Ia ingin Randy mengerjai buah dadanya. Randy menurut karena ia pun sudah ingin merasakan lembutnya sepasang bukit kembar yang montok berisi itu. Larah mendesah sambil mengeremas rambut Randy yang mulai menjilati dan menghisapi salah satu pentil buah dadanya. Sedangkan yang satunya diremasi tangan Randy dengan lembut.

Randy merasakan buah dada yang lembut dan perlahan terasa semakin menegang dengan puting yang mengeras.“Oh Ran! Geliin..terus akh!” Tangan Randy yang satunya mulai merambahi kembali selangkangan perempuan itu.Larah menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.“Ahh..terus sayang!” desisnya ketika jemari pemuda itu mulai menyentuh kemaluannya.Jemari Randy dengan perlahan menyusuri lembah berbulu dimana didalamnya terdapat bibir lembut yang lembab.Larah semakin menggelinjang ketika ujung jari Randy menyentuh kelentitnya. Kini mulut dan tangan Randy secara bersamaan memberikan rangsangan kepada perempuan kesepian yang haus seks itu.

Sementara Larah juga sangat menikmati jilatan dan rabaan pemuda itu.Beberapa lama kemudian Randymengambil inisiatif setelah puas merambahi sepasang bukit ranum itu, perlahan mulutnya mulai bergerak kebawah menyusuri perut mulus Larah dan berhenti di pusarnya.Larah menggelinjang ketika pusarnya dijilat lidah pemuda itu. Larah rupanya tidak mau nganggur sendiri. Ditariknya pinggul Randy kearah kepalanya. Randy faham maksudnya. Dengan segera dikangkangi kepala Larah diantara kedua pahanya dan menempatkan pangkal pahanya dengan batang kontol yang menegang keras diatas muka Larah. Yang segera disambut kuluman Larah dengan bernafsu.

Randy juga sudah menempatkan kepalanya diantara paha Larah yang mengangkang. Mulutnya mulai merambahi kembali lembah harum berjembut lebat itu. Keduanya melakukan tugas dengan nafsu yang semakin tinggi dan terus berusaha merangsang pasangan masing-masing.Larah istri kesepian yang bertahun-tahun menyimpan hasrat, sehingga sekarang seakan mempunyai nafsu yang sepertinya tak habis-habisnya untuk ditumpahkan. Demikian juga dengan Randy pemuda lajang yang cukup berpengalaman dalam urusan perempuan tapi baru kali ini bercinta dengan istri orang, sehingga fantasi yang dirasakan sangat beda dari yang pernah dialami sebelumnya.

“Ooohhh! Ran, lakukanlah” desah Larah mulai tak tahan menahan hasratnya. Randy segera menghentikan jilatannya dan mengatur posisi. Larah celentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman batang kontol Randypada lubang memeknya yang telah semakin berdenyut.Dadanya berdebar kencang, mengingatkannya pada malam pertama ketika pertama kali diperawani suaminya. Usianya belum lagi tujuh belas tahun waktu itu. Tak ada kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya kesakitan ketika batang kontol Totok merobek lubang kemaluannya. Untung cuma berlangsung sebentar karena suaminya cepat keluar air maninya.

Dilihatnya wajah puas suaminya ketika ada bercak darah disprei, tanda istrinya masih perawan.Larah tersentak dari mimpi buruknya ketika terasa benda hangat menyentuh bibir memeknya. Direngkuhnya tubuh Randy ketika perlahan batang kontol yang keras itu mulai menyusuri lubang memeknya.“Akh! enak Ran!” desahnya. Tangannya menekan pinggul Randy agar batang kontol pemuda itu masuk seluruhnya.Randy juga merasakan nikmat. Memek Larah terasa sempit dan seret. Randy mulai menggerakkan pinggulnya perlahan naik-turun dan terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul Larah. Keduanya terus berpacu menggapai nikmat.

“Ayo Ran genjot terusss!” desah Larah makin hilang kendali merasakan nikmat yang baru kali ini dirasakan. Randy mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan keras. Sesekali disentakkan kedepan sehingga batang kontolnya tuntas masuk seluruhnya kedalam memek Larah.“Oh..Ran !”jerit Larah nkmat setiap kali Randy melakukannya.Terasa batang kontol itu menyodok dasar lubang memeknya yang terdalam.Semakin sering Randy melakukannya, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Larah sehingga pada hentakan yang sekian Larah merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantat Randy agar hujaman batang kontol itu semakin dalam.

Dan terasa ada yang berdenyut-denyut didalam lubang memeknya.“Ahk..! Ahduh akhh!” teriaknya tertahan merasakan orgasme yang untuk pertama kali saat bersanggama dengan lelaki.Sangat nikmat dirasakan Larah. Seluruh tubuhnya terasa dialiri listrik berkekuatan rendah yang membuatnya berdesir. Randy yang belum keluar terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Menyebabkan Larah kembali berusaha mengimbangi.Diangkat kedua kakinya keatas dan dipegang dengan kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit terangkat sehingga memeknya semakin menjengkit. Menyebabkan hujaman kontol Randy semakin dalam.

Randy yang berusaha mencapai kenikmatannya, merasa lebih nikmat dengan posisi Larah seperti itu. Demikian juga dengan Larah, perlahan kenikmatan puncak yang belum turun benar naik lagi.Larah mengangkat dan menumpangkan kakinya dipundak Randy, sehingga selangkangannya lebih terangkat.Randy memeluk kedua kaki Larah, sehingga tubuhnya setengah berdiri. Dirasakan jepitan memek Larah lebih terasa sehingga gesekan batang kontolnya menjadi semakin nikmat. Randy semakin menghentakkan pinggulnya ketika dirasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat dirasakan.“Ahhh” Randy mendesah nikmat ketika dari batang kontolnya menyembur cairan kenikmatannya.Dikocoknya terus batang kontol itu untuk menuntaskan hasratnya. Bersamaan dengan itu Larah rupanya juga merasakan kenikmatan yang kedua kalinya.

“Akhh!!” jeritnya untuk kedua kali merasakan orgasme berturut-turut.Tubuh Randy ambruk diatas tubuh Larah. Keduanya saling berdekapan. Kemaluan mereka masih bertaut. Keringat mengucur dari tubuh keduanya, bersatu. Nafas saling memburu.“Makasih ya Ran, makasih” kata Larah terbata mengucapkan terima kasih diantara nafasnya yang memburu.Tuntas sudah hasratnya. Dua tubuh yang panas berkeringat terus berdekapan mengatasi dinginnya malam.

Tak sampai 15 menit mereka saling berdekapan ketika dirasakan Randy, batang kontolnya yang telah lepas dari lubang memek Larah mulai dirabai dan diremas kembali oleh tangan Larah. Rupanya perempuan ini sudah ingin lagi. Randy tersenyum dalam hati, lembur nih ini malam! Memang Larah sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang lama terpendam seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi.

Sepertinya ia tidak ingin melepaskan kesempatan malam ini untuk bercinta sebanyak mungkin dengan Randy sampai besok pagi, dengan berbagai teknik dan posisi yang selama ini cuma diangankannya.Dan malam itu mereka melewati malam panjang dengan penuh keringat, cumbuan, rabaan, hentakan nafas dan desahan nikmat berkali-kali sampai pagi.Randy bangun ketika dirasakan sinar matahari menyinari tubuhnya yang masih telanjang cuma ditutupi selimut. Ia masih terbaring diranjang tempat dia bercinta sepanjang malam dengan Larah. Dilihatnya sudah jam 10.

Badannya terasa segar meskipun sepanjang malam mengeluarkan tenaga untuk melayani dan mengimbangi nafsu Larah yang ternyata tak kenal puas. Tak kurang dari lima ronde dilewati oleh mereka dengan sebentar saja istirahat.Cerita Sex Lainnya : Sex Dengan Tante Brenda Si Pelanggan SetiakuRandy selalu ingat setiap dua atau tiga ronde, Larah selalu membuatkannya minuman sejenis jamu yang ternyata sangat berkhasiat memulihkan energinya sehingga sanggup melayani perempuan yang haus sex itu berkali-kali. Randy masih berbaring. Dicobanya membayangkan kejadian tadi malam. Seperti mimpi tapi benar terjadi. Perempuan yang terlihat lembut tapi ternyata sangat ganas di Ranjang.